Membuat Tempat Pensil Dari DAS Clay
Minggu ini adik
Ra mendapat tugas membuat prakarya dari tanah liat. Jadi ingat saat saya
sekolah dulu di kampung, saya cari tanah liat sendiri ke tempat yang agak jauh
dari rumah bersama teman-teman. Sekarang, tanah liat untuk membuat berbagai
prakarya tidak susah mencarinya karena terdapat banyak di toko buku. Namun tentu
saja tanah liat bohongan alias sintesis.
Saya menggunakan
tanah liat sintesis atau clay merek DAS yang dibeli di Gramedia seharga 27 ribu
per 500 gram. Bingung deh mau buat apa. Adik Ra juga bingun saat ditanya ingin
membuat apa. Akhirnya setelah searching dan berfikir, saya menawarkan untuk
membuat tempat pensil pada adik Ra. Alasannya, karena tempat pensil bukan
prakarya yang menyerupai makhluk hidup dan nanti bisa digunakan di rumah. Jadi,
ada fungsinya.
DAS Clay ini
merupakan produk buatan Italy. Duh jauh bener ya, diimpor dari Eropa. Apa tidak
ada merek dalam negeri? Saya kurang tahu karena direkomendasikan merek ini sama
petugas toko buku Gramedia. Ada berbagai warna yang tersedia dan saya memilih
warna alami tanah liat yaitu cokelat. Begitu wadahnya dibuka dan clay-nya
dikeluarkan, duuh ampun deh baunya. Bau apa ya, saya kurang bisa
menggambarkannya. Yang jelas kurang enak, tapi ya lama-lama jadi terbiasa.
Saat digunakan,
DAS Clay mirip seperti playdough, namun
sedikit lebih keras. Sebaiknya tangan kita menggunakan sedikit air agar tekstur
clay lebih lentur. Tapi ingat, alasnya jangan menggunakan kertas seperti saya. Karena
nanti claynya bisa menempel ke kertas. Memang sebaiknya menggunakan alas untuk
membuat keramik seperti yang ada di gallery-gallery kerajinan. Tapi ya karena tidak
ada, kita menggunakan apa yang ada di rumah.
Pertama-tama,
saya membuat alas tempat pensilnya dahulu yaitu lingkaran menggunakan cetakan
berbentuk bulat. Lalu saya membuat sisinya dengan membentuk persegi panjang
terlebih dulu dan dililitkan ke sekeliling alasnya. Tekan-tekan antara alas dan
sisinya agar menempel, atau menggunakan tangan yang basah. Lalu hiasi sisinya
dengan clay berbentuk apapun sesuai selera. Jangan lupa diperhalus menggunakan
tangan yang basah. Lalu biarkan beberapa lama agar mongering. Kalau ingin lebih
bagus, bisa ditambahkan cat sesuai warna yang diinginkan.
Saya nggak mahir
sih membuat berbagai prakarya. Tempat pensil mungil ini aja sampai berkeringat
membuatnya. Tak apalah, yang penting sudah berusaha membantu adik Ra
menyelesaikan tugasnya. Adik Ra juga cukup senang dengan tugasnya, walau dia
tak banyak membantu dan malah sibuk membungkus bonekanya dengan tanah liat
sintesis ><.
Wah,tempat nya kayak biskuit ya Mbk hehe
ReplyDeleteKak itu kira² keringnya brp lama ya?
ReplyDelete