Mengenalkan Anak Pada Gerhana
Masih ingat tidak apa yang dikatakan
orang-orang saat kecil saat terjadi gerhana? Ya, umumnya orang-orang tua dulu
bilang kalau kita tak boleh melihat gerhana langsung karena akan menyebabkan
kebutaan, tanpa menjelaskan lebih detail. Ini mungkin karena orangtua juga
bingung menjelaskan dengan bahasa yang dimengerti ke anak secara keilmuan.
Orangtua jaman sekarang bisa dengan mudah
mengakses internet untuk mengetahui informasi tentang gerhana. Dengan sekali
klik, berbagai informasi tentang gerhana baik dalam bentuk tulisan dan gambar
langsung ada di depan mata emlalui layar smartphone.
Ternyata, yang dikhawatirkan ketika melihat gerhana secara langsung itu adalah
efek buruk sinar ultraviolet terhadap mata saat terjadi gerhana matahari.
Kemarin, hari Rabu tanggal 31 Januari 2018,
terjadi gerhana bulan Super Blue Blood Moon yang merupakan gabungan tiga
fenomena yaitu Supermoon, Bluemoon, dan Bloodmoon. Supermoon terjadi saat bulan
berada dekat permukaan bumi sehingga terlihat sedikit lebih besar. Bluemoon
merupakan bulan kedua dalam 1 bulan Masehi. Dan Supermoon merupakan bulan
berwarna merah darah selama gerhana bulan total.
yang tertangkap kamera smartphone pada 31 Januari 2018 pukul 20:41 WIB |
Super Blue Blood Moon ini dimulai
dengan gerhana sebagian pada pukul 18.48 WIB, Gerhana total pada 19.51 WIB
sampai 21.:07, dan gerhana sebagian berakhir pada pukul 22.11 WIB. Super Blue
Blood Moon bisa dilihat langsung oleh mata telanjang. Umat Islam dianjurkan
untuk shalat gerhana, bertakbir dan sedekah saat terjadi gerhana.
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut maka hendaklah kalian berdo’a kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah” (HR. Asy Syaikhani)
Biasanya, di masjid-mesjid yang cukup
besar dilakukan shalat gerhana berjamaah. Imam akan memberitahu tatacara shalat
gerhana dan memberikan tausiyah setelahnya. Karena momen yang cukup langka
untuk mengenalkan salah satu peristiwa alam ke anak, saya ajak kakak Za dan
adik Ra ke luar rumah melihat gerhana dan shalat gerhana berjamaah di masjid
yang dilakukan setelah shalat Isya. Padahal, biasanya lepas Isya saya sudah
memboyong anak-anak ke kamar untuk ditidurkan supaya tak telat bangun pagi dan
ke sekolah. Dan, walau Cuma sebentar, kita bisa melihat merahnya bulan di
kejauhan di langit yang hitam. Allahu
Akbar!
Beruntung yang bisa melihat secara langsung ya, Mbak. Di rumah saya mendung, jadi gak kelihatan apa pun selain langitnya yang agak kemerahan :)
ReplyDelete