Posts

Showing posts from July, 2013

Si Piscok Pavoritku

Image
Apa sih piscok? Itu nama sebutan untuk salah satu cemilan pavorit saya, singkatan dari pisang coklat. Pertamakali saya mengenalnya waktu kuliah di Bandung. Seorang teman memperkenalkan saya pada cemilan ini. Di pertigaan Jalan Gerling Hilir ada seorang tukang goreng piscok yang mangkal, langganan saya. Di rumah orangtua, kalau mudik ibu seringkali membuatkan cemilan ini. Kalau lagi nengok cucu, diantara seabrek oleh-oleh yang dibawanya, seringkali salah satunya piscok. Karena mudah membuatnya saya juga sering buat di rumah. Bahannya tentu saja pisang, coklat, gula pasir dan kulit lumpia. Cara membuatnya, pisang dipotong-potong memanjang. Ambil sehelai kulit lumpia, taruh pisang, coklat dan gula pasir lalu gulung. Lakukan sampai pisang habis lalu goreng. Piscok siap disajikan. Buat buka puasa juga oke. Oya, selain pisang, buah yang lain juga bisa seperti nanas atau ubi yang dilumatkan terlebih dahulu. Ssst..kalau yang isinya ubi saya belum pernah buat. Next time..insyaAllah.

Semur Bakso Tahu

Image
Menu buka puasa kali ini terinspirasi dari iklan kecap di TV, yaitu semur bakso tahu. Anakku suka sekali bakso. Biasanya saya masak sup bakso dan sayur, belum pernah disemur. Yaa alangkah baiknya coba menu baru ini, siapa tahu disukai. Bahannya tentu saja tahu dan bakso. Bumbunya bawang merah, bawang putih, dan kemiri dihaluskan. Bumbu lain tomat iris, kecap, daun salam, sereh dan lengkuas. Caranya mudah sekali. Bumbu halus ditumis lalu masukkan air dan kecap. Setelah mendidih masukkan tahu dan bakso. Kemudian semua bumbu dimasukkan, jangan lupa garam dan gula pasir.Masak sampai air menyusut. Semur siap dihidangkan :)

Mimpi-mimpiku

Setiap anak punya mimpi dan biasanya berubah-ubah. Aku tak ingat berapa banysk mimpiku saat kecil. Yang aku ingat aku pernah punya impian untuk menjadi seorang superhero saat besar nanti. Hah? Gak salah? Hehe, tidak. Dua kakakku laki-laki, adikku juga laki-laki. Tontonan mereka ya tentu saja kartun superhero. Aku suka ikut nonton. Wah sepertinya seru juga ya jadi superhero, menyelamatkan banyak orang dan dielu-elukan. Seiring waktu mimpiku berubah. Aku kemudian punya impian untuk mempunyai suami seperti ayahku. Hah suami? Kecil-kecil mikirnya suami. Entahlah aku juga tidak tahu pikiran darimana itu. Yang jelas diam-diam aku mengagumi ayahku. Ayah suka memeluk ibu lalu ibu berusaha melepas pelukan ayah sambil tertawa. Kami anak-anak yang melihat adegan itu terkikik-kikik. Tidak tahu ya, lucu saja melihatnya. Ayah juga bercerita tentang keheroikannya saat muda. Saat harus menempuh jarak jauh ke sekolah dengan jalan kaki. Saat harus meninju seorang pemuda untuk membela diri. Dan rasanya