Posts

Showing posts with the label pernikahan

Ujian Dalam Rumah Tangga

Image
    Setiap rumah tangga pasti ada ujiannya. Tidak ada rumah tangga yang adem ayem saja. Selama masih ada nafas yang berhembus, selama itu pula hidup penuh ujian termasuk dalam rumah tangga atau pernikahan . Ujian adalah pertanda sayang dari Allah SWT. Dia ingin kita lebih dekat lagi pada-Nya. Dia ingin kita bersujud dan meminta hanya pada-Nya. Dia ingin kita lebih bersabar, lebih Ikhlas, lebih tawakal dengan segala ketentuannya. Namun kita seringkali melakukan yang sebaliknya. Kita ini memang pendosa. Ada yang diuji dengan ekonomi. Suami berhenti bekerja dan tak ada penghasilan. Tentunya pukulan berat bagi suami sebagai pemimpin merasa tidak berdaya dalam menafkahi keluarga. Istri seharusnya bersabar, menghibur suami, bahkan membantu mencari nafkah. Namun ada juga yang malah menuntut berpisah. Ada yang diuji dengan anak. Menghadapi berbagai karakter anak tidaklah mudah. Anak balita, remaja dan dewasa, berbeda cara menghadapinya. Sebagai orangtua, dituntut untuk menjadi...

Mempersiapkan kedatangan Si Buah Hati

Image
Memiliki buah hati adalah salah satu hal yang diidamkan dan menjadi tujuan bagi pasangan yang sudah menikah. Karena seorang anak bisa meneruskan keturunan orangtuanya dan menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi orangtua.  Namun, kadang-kadang untuk mendapatkan keuturunan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada orang yang berusaha mati-matian untuk hamil. Sebaliknya ada juga yang mudah sekali untuk mengandung karena suburnya Rahim.

Kontak Batin Dengan Ibu

Image
Desember, di bulan ini bertaburan status dan meme tentang Hari Ibu. Walau bagi saya setiap hari adalah Hari Ibu, tapi tetap saja saya berhenti sejenak dan merenung tentang arti seorang ibu. Di hari-hari pertama menikah, ibulah yang sering jadi tempat bagi saya mencurahkan isi hati. Semuanya saya ceritakan dan tanyakan sama ibu. Dia adalah role model bagi saya dalam melaksanakan peran sebagai seorang istri. Bu, masak ini bumbunya apa. Bu, di rumah banyak kecoa dan tikus diapain ya. Bu, suami sakit obatnya apa ya. Bu, bosen banget di rumah sendiri enaknya ngapain ya. Dan sebagainya, termasuk saat saya mengalami miskomunikasi dan masalah-masalah kecil dengan suami. “Jangan dikit-dikit cerita masalah rumah tangga sama ibu. Kasian, nanti beliau kepikiran” Kata seorang teman. Memang benar, kalau Za cerita tentang susahnya belajar Bahasa Inggris, saya juga suka kepikiran.

Nama Yang Paling Berkesan

Image
“Mi, kakak pengen ganti nama” Kata Za suatu hari mengagetkan saya. “Loh, kenapa? Kan namanya sudah bagus. “ “Abis ada temen kakak ganti nama, mi” “Zaidan itu artinya istimewa loh. Kamu kan anak yang istimewa. Zaidan juga mirip nama pesepakbola muslim yang hebat itu loh, Zinadine Zidane..” Perbincangan ini sudah beberapa waktu lalu terjadi. Saya sempat kaget, khawatir Za di bully karena namanya. Tapi ternyata dia Cuma latah aja karena ada temannya yang ganti nama. Saya pun Cuma bisa memberi pengertian sama Za, kalau namanya itu mempunyai arti yang bagus. Namanya merupakan harapan ayah dan ummi kepadanya. Sesudah itu, Za gak pernah lagi ungkit-ungkit tentang ganti nama.

Kenali Postpartum Depression Sejak Dini!

Image
Hidupku terasa berat sekali setelah ibu pulang. Ibu bilang, ingin menemani bapak berlebaran. Ya, memang beberapa hari lagi lebaran akan datang. Ya sudah, aku merelakan ibu pulang. Aku mulai berkutat dengan cucian bayi, menyusui, mengurus seorang bayi, seorang balita, seorang suami serta rumah. Semua kulakukan sendiri karena asisten rumah tangga yang didatangkan ibu hanya bertahan 2 minggu. Entahlah, dia bilang ingin menemani neneknya yang sakit. Atau, mungkin ia tak tahan dengan kelakuan anak pertamaku yang sering memukulnya. Waktu 24 jam rasanya tak cukup buatku karena ada saja pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan. Padahal urusan keluar rumah untuk belanja macam-macam sudah dialihkan pada suami. Anak pertamaku yang tadinya mulai mandiri ke kamar mandi, sekarang rasanya lebih rewel dan selalu minta perhatian. Seringkali saat aku menyusui bayiku, anak pertamaku minta dibersihkan kotorannya setelah BAB. Aku meminta suamiku untuk membantu dan ia menolak karena tidak ter...

Cincin Perak Untuk Yang Tersayang

Image
  “Will you marry me? Biasanya kalimat ini yang disampaikan seorang lelaki pada perempuan ketika hendak melamarnya (di film-film), sambil menyodorkan sebuah cincin ke hadapan si perempuan. Kalau si perempuan memang menyukai si pemuda, pasti dengan serta merta iya akan menjawab, “Iya.” Lalu cerita akan berakhir bahagia. Pada kenyataannya, perjalanan seseorang menuju pernikahan kadang tidak mudah. Termasuk saya (nantikan cerita saya tentang hal ini di buku antologi berikutnya ya). Banyak jalan berliku dari mulai proses mencari jodoh, merancang pernikahan, minta restu orangtua, dan sebagainya.   Lalu, kenapa biasanya cincin yang dijadikan simbol untuk pertunangan dan pernikahan. Cincin mulai digunakan pada masyarakat Mesir kuno sebagai simbol lingkaran untuk melambangkan siklus tidak pernah berakhir. Cincin Pasangan digunakan selama zaman Romawi.    Pria Romawi memberikan cincin pada wanita sebagai simbol untuk melindungi dan menghargai pasangannya. ...

Mommylicious dan Saya

Image
Mommylicious, nikmatnya jadi ibu.. Mommylicious . Mendengar kata ini kita akan sepakat bahwa kata ini berhubungan dengan ibu dan sesuatu yang rasanya nikmat. Ya, betul. Mommylicious adalah sebuah judul buku karya Mbak Arin Murtiyarini dan Rina Susanti , yang bercerita tentang nikmatnya menjadi seorang ibu. Rejeki Itu Bernama Buku Bagi saya, rejeki itu tak melulu tentang uang. Buku juga adalah sebuah rejeki. Buku bisa memperkaya jiwa dan pikiran kita melalui informasi yang ada di dalamnya. Buku bisa mendatangkan uang dengan cara dijual dan dikirimkan resensinya ke media cetak. Buku adalah rejeki yang mendatangkan rejeki. Mommylicius datang ke rumah saya tanpa saya harus mengeluarkan sejumlah uang. Ya, saya mendapatkan buku ini gratis, sebagai hadiah lomba yang saya ikuti di blognya Mbak Arin. Alhamdulillah, rejeki ngeblog. Saya bisa mencicipi ilmu dan pengalaman menjadi mama dari dua mama ini.

Belajar Mencintai dan Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Image
Sejak gadis, muka saya berminyak dan berjerawat. Saya bolak balik ke dokter kulit dan gonta ganti kosmetik perawatan kulit. Saya sempat merasa tidak percaya diri. Saya mengeluh kenapa wajah saya tak kunjung sembuh. Ibu saya tak lelah mengantar saya ke sebuah klinik kecantikan di luar kota setiap bulan. Sekali periksa, bisa menghabiskan ratusan ribu rupiah. Pada suatu saat, saya mendapati kulit wajah saya merah-merah dengan kondisi jerawat yang lebih parah dari sebelumnya. Kemudian saya menyadari bahwa saya salah memakai cream yang diberikan dokter. Seharusnya saya mengoleskannya hanya pada jerawat. Ini malah saya oleskan ke hampir seluruh permukaan wajah. Cukup! Cukup sudah saya dengan semua ini. Saya tak meneruskan perawatan mahal itu. Saya biarkan wajah saya dirawat seadanya dengan sabun pembersih dan bedak saja. Tak perlu ada lagi cream-cream yang malah memperparah jerawat saya. Saya belajar mencintai dan menerima diri sendiri apa adanya.  Beberapa bulan lalu saya m...

Dear My Husband

Image
Mami Ubii , dalam rangka mengikuti giveaway mu, ijjnkanlah saya membuat surat untuk suami saya. Iya, suami. Sstt..saya mau minta sebuah kado darinya. Setelah menikah, saya adalah tanggung jawab beliau, bukan orangtua. Minta apa-apa ke beliau, bukan bapak dan ibu lagi.  Ini surat saya untuknya. Dear my husband, Sebelumnya, aku mau minta maaf terlebih dulu jika ada kata yang tak kau suka. Berusahalah jangan tersinggung dan berbesar hati. Waduh..kayak mau ngomong apa aja ya. Tenang..aku cuma mau berbagi harapan denganmu.

Kado Terindah Dari Seorang Bapak Untuk Anak Perempuannya

Image
Bapak saya itu idola saya. Dia suka membuat semua anak-anak dan cucunya ketawa dengan tingkahnya yang lucu dan konyol. Bapak tak suka merepotkan orang lain. Kalau mau mandi pakai air hangat, beliau merebusnya sendiri tanpa minta tolong ibu yang sedang melayani pembeli di warung . Bapak itu tukang memperbaiki . Waktu saya masih gadis, dia suka memperbaiki kacamata saya yang goyang-goyang supaya lebih kuat dan tegak saat dipakai. Kalau berkunjung ke rumah saya, ada saja yang diperbaikinya: pegangan pintu yang copot, handle pisau yang patah, jemuran yang mulai ambruk, rumput yang ‘gondrong’, dan sebagainya. Bapak juga ojek pribadi saya. Saat yang lain diantar kemana-mana dengan pacarnya, saya Alhamdulillah aman diantar bapak ke kantor pos, bank, salon, dan terminal. Bapak adalah tempat curhat tentang masalah hidup dan keagamaan. Pendeknya, saya dekat dengan bapak seperti umumnya anak perempuan dengan ayahnya. Suatu hari, saat anak kedua saya belum lahir, bapak bertanya pada s...

4 Hal Yang Harus Disiapkan Jika Ingin Memiliki Buah Hati

Image
Memiliki buah hati atau anak merupakan impian setiap pasangan. Anak bisa menjadi pewaris kekayaan orangtua, keriangannya menjadi obat penat orangtua, keberadaannya melengkapi hidup orangtua. Bahkan, anak bisa mengantarkan orangtua ke surga . Ketika kita marah dan kesal karena kelakuan anak, ingat kembali mereka adalah aset kita di masa depan bahkan akhirat. Memiliki buah hati perlu persiapan. Setidaknya, ada 4 hal yang harus dipersiapkan jika ingin memiliki buah hati.

Nikah Massal

Image
Jam tujuh pagi suasana di luar rumah sudah terdengar sibuk. Para petugas keamanan terdengar sedang bersiap-siap untuk pengamanan acara dan pengaturan kendaraan. Saya diam-diam menikmati suasana pagi ini sambil menjemur baju di depan rumah. Ya, pagi ini di kompleks perumahan saya di Villa Bintaro Regency, Tangerang Selatan (Tangsel), sedang digelar nikahan massal. Dihadiri oleh walikota Tangsel Ibu Airin Rahmi dan wakil menteri agama RI, kompek rumah mendadak jadi wilayah terramai sedunia :D. Begitu keluar rumah jam sepulu lewat dengan Zaidan dan Raissa, suara petasan menyambut kami. DAR DER DOR. Raissa sempat menangis karena kaget. Begitu usai, iring-iringan pengantin mengular menuju Masjid Al Muhajirin, tempat acara digelar. Acara nikah massal ini diramaikan oleh Tanjidor, Ondel-ondel, Upacara Palang Pintu, Nasyid, Qosidahan, lenong Betawi Jaya Pimpinan H. Bolot dan bazar. Semula saya ingin juga berpartisipasi dalam bazar, tapi ternyata ayahnya anak-anak sedang dinas ke l...

Sunnah Rasul di Hari Jum'at

Image
Entah kenapa sebagian orang masih menganggap hari Jum'at itu adalah hari keramat. Bahkan waktu saya kecil ada serial TV berjudul Friday The 13th yang menayangkan berbagai benda dan hal mistik berkaitan dengan hari Jumat dan angka 13. Sebagai umat Islam, saya percaya semua hari itu baik. Tidaklah Allah SWT menciptakan siang dan malam ini untuk suatu keburukan. Sebagian masyarakat juga menyebarluaskan tentang sunnah Rasul di malam Jumat. Bahkan dijadikan sebagai candaan yang konyol. Lihat saja thread berikut ini . Sunnah rasul adalah penghalusan dati hubungan suami istri. Hubungan suami istri itu ibadah. Kalau ibadah, kenapa harus malam jumat? Ternyata ini berawal dari sebuah hadist berbunyi: “ Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi .” (Dalam hadits yang lain ada disebutkan sama dengan membunuh 1000, ada juga yang menyebut 7000 Yahudi) Dalam thread tersebut sudah dijelaskan bahwa hadist di ...

Ketika Dinding Bicara

Image
Siang itu suasana sepi. Kakak Zaidan dan saya baru terbangun dari tidur siang. Raissa masih bobo manis. Di luar hujan gerimis, maka saya matikan AC biar udara tak terlalu dingin. Dan saat itulah saya mendengar 'dinding kamar kami bicara'. Lama-lama suaranya makin terdengar keras, apalagi di suasana sepi ini. Biasanya, karena keributan anak-anak atau karena suara AC, suara-suara dari rumah sebelah kanan atau kiri jarang terdengar. Apalagi ini kan perumahan komplek, yang saya pikir tiap rumah punya lapisan dinding masing-masing jadi lebih terjaga privasinya. Zaidan yang jika sedang main tak akan menggubris suara uminya, pun jadi terdiam. Lalu memandang saya. "Umi, itu suara apa? Takuuut.." Dia menempelkan telinganya ke dinding. "Ih, nggak sopan. Ngomongnya elu gue." Kata Zaidan lagi. Saya mendorong badannya menjauhi dinding, "Jangaaan.." bisik saya pelan. Saya pun masih terbengong walau tak jelas juga suara si dinding. Tiba-tiba ayah Zaid...

A Place To Remember: Warung Mamih

Image
Jika kamu melakukan perjalanan dari Cirebon ke Kuningan (jawa barat), Sebelum mencapai pusat kota Kuningan kamu akan melewati sebuah belokan di sebelah kiri jalan raya menuju arah Desa Cilowa. Saya suka menyebutnya pengkolan Desa Cilowa (Pengkolan=belokan, mengkol=belok). Ada tugu bertuliskan Desa Cilowa di pengkolan itu. Di sebelah kanan pengkolan ada sebuah warung makanan kecil dan kios cukur. Di sebelah kiri ada saung yang menaungi motor-motor milik para tukang ojek. Masuklah ke pengkolan itu, jalan terus kira-kira 1 kilometer. Selama perjalanan kamu akan menemukan rumah-rumah penduduk berdinding batu bata dilapis semen dan dicat warna-warni, menandakan desa itu taraf hidup penduduknya cukup baik. Kamu juga akan menemukan hamparan sawah kehijauan yang diiringi hembusan angin segar. Sebelum mencapai batas desa Cilowa dengan desa lain, kamu akan menemukan sebuah warung di kiri jalan. (Zaidan dan Raissa di depan Warung Mamih) Warung yang menyatu dengan rumah tempat tinggal, me...

Aku MOVE ON Demi Anak-anak

Image
Sudah hampir tiga tahun ini setelah keluar dari pekerjaan dan melahirkan buah hati kedua, saya tidak memakai jasa Asisten Rumah Tangga. Bukan gaya-gayaan, sok kuat, sok super, tapi memang ini pilihan yang saya buat untuk efisiensi. Saya ingin anak sekolah di tempat yang berkualitas yang tentu nya biaya nya tidak sedikit. Apalagi saya baru melahirkan anak kedua waktu itu yang tentunya menambah pengeluaran rumah tangga. Maka saya mengalah dana ART dialokasikan untuk menambah dana sekolah anak. Pekerjaan ini sangat menyenangkan dan memang saya sangat harapkan ketika masih bekerja di luar rumah. Mengurus rumah dan keluarga dengan tangan sendiri. Rasanya luar biasa melihat tumbuh kembang anak tiap harinya, mengatur rumah, memasak makanan kesukaan anak. Suatu berkah tiada duanya dan waktu yang sangat berharga yang jarang didapat ketika masih bekerja. Ya, ini menyenangkan...pada awalnya. Lalu saya tidak tahu setelah berapa lama saya mulai 'merasa' kewalahan. Pagi buta saya bangun, m...

Dear Son: Sebuah Catatan tentang Anak Lelakiku

Image
#Dear Son, Dua bulan setelah menikah dengan ayahmu, umi dinyatakan positif mengandungmu. Ada rasa syukur pada-Nya karena anugerah ini, juga khawatir apakah umi sanggup mengemban amanah ini mengingat umi sedang menyelesaikan skripsi dan harus bolak-balik Jakarta-Bandung selama penggarapan skripsi ini. Ayahmu tercenung saat umi menyampaikan berita bahagia ini, tak ada komentar. Entah apa yang ada di pikirannya. Mungkin khawatir tentang biaya hidup yang akan semakin besar, mungkin sedang berfikir rumah yang nyaman untuk si jabang bayi, entahlah. Umi hanya bisa meyakinkannya untuk bersyukur atas titipan-Nya, tak semua orang mendapat kesempatan ini dan bukankah tujuan setiap pasangan menikah adalah untuk memiliki anak? #Dear Son, Seperti semua mama hamil lain, umi pun mengalami morning sickness. Setiap pagi, makanan yang dimakan dimuntahkan lagi. Tapi umi tak pernah menyerah, meski sedikit-sedikit umi terus makan supaya ada asupan nutrisi untukmu. Untunglah morning sicknessnya tak lama...

Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-Orang Terdekat

Image
Judul: Ainun Habibie, Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang Terdekat Penulis: A. Makmur Makka, dkk Penulis: Penerbit Edelweiss Tahun: 2012 Tebal: xxiv + 170 halaman ISBN: 978-602-8672-50-4 Tanggal 22 Mei 2010 kita dikejutkan dengan berita meninggalnya Ibu Hasri Ainun Habibie, istri Presiden RI ketiga, Prof. Dr. Ing Bacharuddin Jusuf Habibie. Indonesia berduka dan doa-doa mengalun di langit negeri. Ibu Ainun telah mengenal pak Habibie sejak SMP karena ibu mereka berteman. Mereka juga bersekolah di SMA yang sama dan sering sekali dijodohkan oleh guru mereka, karena sama-sama pintar dan berperawakan kecil. Saat ibu Ainun menjadi asisten dokter dan Pak Habibie pulang ke Indonesia dari study di Jerman, mereka bertemu, saling jatuh cinta dan menikah. Tahun-tahun pertama mereka lalui dengan penuh kesederhanaan di sebuah paviliun tiga kamar di kota Aachen, Jerman. Ibu Ainun mengurus sendiri semuanya. Mereka harus berhemat dan menabung karena penghasilan pak Habibie terbatas. Tapi Ibu Ain...

Jumpalitan Mencari Sang Pangeran

Image
Judul: Jumpalitan Mencari Sang Pangeran Penulis: Shelina Zahra Janmohamed Penerbit: Mizan Tahun: 2010 Tebal: 465 halaman ISBN: 978-979-433-576-5 Menikah. Ah, siapa yang tak menginginkannya. Semua hal tentangnya serba indah dalam bayangan, memiliki pasangan tempat berbagi, memiliki anak yang soleh dan solehah, dan yang paling utama adalah ibadah, menggenapkan agama. Begitu juga halnya dengan Shelina. Sebagai muslimah, ia ingin menerapkan idealisme Islam dalam pernikahan. Sebagai gadis yang lahir dan besar di London yang budaya medianya memiliki pandangan sendiri tentang cinta, ia juga ingin merasakan cinta romantis saat bertemu 'pangeran' impiannya. Sebagai keturunan Asia, ia bisa menerima metode perjodohan tradisional yang sudah turun temurun dilakukan keluarga besarnya. Maka, dimulailah perjalanan Shelina untuk mencari 'pangeran'nya. Ada Ali, seorang akuntan yang baik,  kemudian Samir, wirausahawan yang membenci buku, lalu Ahmed, akuntan yang bersikap ketus, Sy...

Cinta, Tak Harus Selalu Diucapkan

Image
Duhai waktu, begitu cepat engkau berlayar. Baru tujuh tahun saja aku melalui perjalanan cinta dengan dia. Usia perjalanan yang masih dini. Seperti anak kecil yang masih labil dan butuh bimbingan orang dewasa. Dulu, aku seringkali bertanya dalam hati. Kenapa sih dia tak pernah ungkapkan cinta. Kenapa sih dia jarang bercengkerama dengan buah cintanya. Kenapa sih dia sibuk di depan komputer, atau sebaliknya tiduran sepanjang hari,  saat hari libur? Kenapa sih? Kenapa ini? Kenapa begitu? Sayangnya, tanyaku tak mendapat jawaban karena aku menyimpan tanya itu dalam hati. Awalnya hanya sungkan. Ah, bagaimana kalau dia tersinggung. Ah, kasihan pulang kerja pasti capek. Ah, nanti saja. Nanti. Nanti. Akhirnya aku dan dia seringkali tak banyak bicara walau tinggal satu atap. Dia pergi pagi dan pulang malam. Dia pulang aku tidur karena lelah seharian mengurus rumah dan anak. Akhirnya, aku seringkali tak kuasa menahan diri, merasa beban di pundak terasa berat karena tak ada teman berbagi. Se...