Program “Your Baby Can Read” Membuat Belajar Jadi Menyenangkan
Sembilan tahun ke belakang.. “Diajak ngobrol dooong…” Kata ibu dan kakak saya yang melihat saya bengong melihat bayi merah Za. Sebagai ibu baru, saya masih bingung dan ‘kagok’ apa yang seharusnya dilakukan. Waktu itu, suami sudah membeli beberapa buku anak. Entah, mungkin saking senengnya akan memiliki anak lelaki, bayi merah Za pun sudah punya buku bacaan yang dibelikan ayahnya. Daripada bingung mau ngomong apa, akhirnya saya bacakan saja buku-buku itu pada si bayi. Setelah mandi pagi dan minum susu, kalau saya tidak pergi, saya bacakan dia beberapa buku sampai saya dan bayi Za lelah. Awalnya sih merasa seperti orang gila. Baca buku sendiri, merespon sendiri, ngomong sendiri. Eh, tapi lama-lama saya menyadari bayi Za merespon saya dengan bahasa bayinya seperti, “ah..eh..oh..” dan semacamnya. Ya ampuun, setelah menyadari hal itu, saya seneng banget dan semakin semangat membacakannya buku. Hal itu juga mendorong saya lebih kreatif untuk mengajaknya ngobrol.