Menginap di Mutiara Kostel Airy Room Karena Rumah Kebanjiran
Seperti yang
diceritakan di postingan sebelumnya bahwa rumah kami kebanjiran sampai sepaha
orang dewasa. Rumah gak bisa ditinggali karena bau lumpur, barang-barang kotor
semua dan basah termasuk kasur. Akhirnya suami ‘mengevakuasi’ saya dan
anak-anak ke salah satu penginapan murah di Bintaro yaitu Mutiara Kostel Airy
Room. Mau nginep di rumah saudara pun, kakak-kakak kami kebanjiran juga. Ada
adik saya di daerah Ciganjur, terlalu jauh dari rumah kami di Tangerang
Selatan.
Sering dengar
Airy Room dari review-review para influencer di media sosial. Yang khas dari
Airy Room itu warna biru dan putihnya dengan logo yang khas. Mutiara Kostel
Airy Room ternyata lokasinya cukup jauh dari rumah kami yang kebanjiran, yaitu
berlokasi di Komplek Deplu Tangerang Selatan. Penginapan Airy Room yang terdekat
pada penuh. Bisa dipastikan banyak korban banjir di area tempat kami tinggal
yang pindah nginap ke penginapan termasuk ke Airy Room.
Kami tiba di
Mutiara Kostel pada malam hari. Bangunan 2 lantai itu terletak di sekitar rumah
penduduk dengan papan nama yang tak terlalu besar. Ada toko kecil di depannya,
memudahkan penghuni Mutiara Kostel membeli keperluannya. Sewaktu masuk lobi
sih, terlihat tak terlalu rapi, banyak jejak sandal/sepatu yang belum
dibersihkan. Tapi saat itu tak terlalu masalah buat kami sih, yang penting kami
bisa istirahat karena hari sudah larut malam. Cuaca di luar juga sedang musim
hujan, jadi kami bisa maklumi, dan ini juga bukan hotel berbintang.
Begitu masuk
kamar, Alhamdulillah kamarnya rapi dengan kamar mandi yang mungil namun bersih.
Fasilitas di dalamnya juga bisa digunakan seperti wifi, AC, air panas di kamar
mandi, dapur di lantai 1, wastafel cucui piring di luar kamar, air hangat dan
kulkas di luar kamar. Jadi, kalau pengen masak mie rebus, tinggal beli mienya
di toko depan Mutiara Kostel lalu masak mienya di dapur Mutiara Kostel. Seperti
biasa di setiap penginapan Airy Room, ada bingkisan snack di kamar untuk
pengunjung yang bikin anak-anak seneng. Lumayan untuk pengganjal perut.
Di satu kamar
dengan satu ranjang besar itu kami tumplek berlima, haha. Alhamdulillah aja,
bersyukur kami bisa berkumpul untuk saling menguatkan di kala sedih karena
rumahnya kebanjiran. Yah, jelek-jelek gitu kan, itu rumah yang sudah kami
tempati bertahun-tahun dengan semua kenangannya. Anak-anak mah selalu senang
aja kalau diajak nginap di penginapan. Tinggal bapak ibunya aja deh yang
semangat cari nafkahnya agar tergantikan rejeki yang hilang akibat banjir,
aamiin.
Turut prhatin mba atas musibah banjir yang menimpa. Syukurlah ada pilihan tempat ngungsi yang nyaman
ReplyDelete