Saat Anak Belajar Berbelanja


saat anak belajar berbelanja

Hari Kamis lalu, Za dan teman-teman sekolah mengadakan kunjungan ke pasar modern dan tradisional, sebagai salah satu program belajar. Dari cerita Za, Za dan teman-temannya belajar membandingkan pasar tradisional dan modern. Apa perbedaannya, suasananya, barang apa saja yang dijual, apa yang harus dilakukan saat di pasar, dan yang lainnya. 

Oh ya Za dan teman-teman juga belajar berbelanja sendiri loh. Mereka dibagi beberapa kelompok dengan didampingi oleh guru dan bunda pengurus Istiya (istilah organisasi POMG di sekolah Za). Dengan begitu, mereka bisa belajar rasa percaya diri karena mau bertanya pada penjual. Za dan teman-teman juga belajar mengenal nilai uang serta dttuntut bisa berhitung, berapa uang yang digunakan untuk belanja, berapa kembaliannya, dan seterusnya.

Sebenarnya, di rumah juga beberapa kali Za pernah belanja sendiri ke minimarket yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah. Awalnya Za pengeeeen sekali jajan sereal yang diidamkannya. Saya memang tidak selalu menyetok makanan ini. Saya lebih suka Za dan Ra makan nasi. Bukan apa-apa sih, kayaknya Za dan Ra tak kenyang-kenyang kalau makan sereal. Teruuuuus aja dimakan sampai habis, bisa bolong kantong emaknya. Kalau makan nasi kan kenyang.

saat anak belajar berbelanja
Za dan teman-teman belajar berbelanja (foto milik bunda Istiya)

Nah, saat saya sudah uang, Za malah menawarkan diri untuk belanja sendiri sereal yang diinginkan ke minimarket. Saya terkejut, sekaligus senang dan khawatir. Senangnya, karena Za mau menawarkan diri untuk berbelanja sendiri saat uminya sibuk. Khawatirnya, takut Za kenapa-kenapa di jalan. Biasa, emak paranoid. Apalagi dengan berbagai berita kejahatan yang ada di pemberitaan, membuat kekhawatiran saya bertambah walaupun jarak dari rumah ke minimarket cukup dekat.

Namun, saya juga tak mau membuat Za kecewa karena tawarannya untuk menolong saya ditolak. Maka, saya memberikan kepercayaan kepadanya untuk belanja sendiri. Saya memberikan beberapa pesan padanya:
  1. Untuk berhati-hati di jalan, lihat kanan dan kiri saat menyeberang
  2. Untuk menyimpan uang yang dibawanya di saku, jangan dipegang begitu saja di tangan sehingga terlihat orang lain dan memberikan kesempatan untuk berbuat jahat.
  3. Bertanya pada petugas minimarket kalau bingung mencari barang yang akan dibeli
  4. Lihat harga sereal yang akan dibeli, cukup tidak dengan uang yang dibawa.
  5. Hitung uang kembalian saat pulang dari minimarket.
saat anak belajar berbelanja




Banyak juga ya ternyata pesan-pesan saya sama Za sebelum belanja. Dan saya pun lega saat Za pulang dengan selamat serta membeli barang belanjaan dengan tepat.


Setelah itu, setidaknya sudah 2 kali saya minta tolong Za untuk membelikan minyak goreng di minimarket karena saya kehabisan minyak saat memasak. Kebetulan, momennya selalu pas saat susu Za dan Ra habis. Kalau sudah pengen minum susu, Za suka kayak orang kebelet, harus saat itu juga ada. Akhirnya Za beli sendiri susu yang diinginkan di minimarket sekalian membelikan saya minyak goreng. Za lebih suka susu coklat dan Ra suka susu putih. 

Oh ya, bicara tentang coklat, kami sekeluarga juga penyuka coklat loh. Coklat banyak sekali manfaatnya untuk tubuh kita, terutama coklat hitam yang kandungan kakaonya lebih tinggi. Simak aja tulisan tentang manfaat coklat di sini: https://happyfreshindonesia.wordpress.com/2016/02/13/berbagai-manfaat-coklat-untuk-tubuh-kita/

Back to the topic...

Walau anak mau dimintai tolong, tapi tidak juga selalu minta tolong padanya. Berbelanja adalah proses belajar saja buat dia untuk lebih mandiri, percaya diri, belajar keuangan, dan empati pada orangtua. wallahua'lam.

Comments

  1. Hahahhaha, weh nambah ilmu buat besok ini.. Saat ini belum nikah mbak..

    ReplyDelete
  2. wah lumayan nih ilmunya buat nanti kalau sudah nikah.

    ReplyDelete
  3. Zaa umur brp mba? Naylah jg sdh mulai sy ajar belanja, tp mmg blom berani lepas, cuma minta tlg dia yg bayar dikasir

    ReplyDelete
  4. Anak saya juga kadang saya mintain tolong beli bumbu ato apa di warung sebelah mbak... Mau sih...tapi biasanya bersyarat..disisain 500 buat jajan :-)

    ReplyDelete
  5. Hihi, memang harus dibiasain yah. Supaya berani juga sih.

    ReplyDelete
  6. Kifah kadang udah bisa ke warung deket rumah, saya kasih uang sama catetan belanja.. tapi masih suka malu-malu sih dia pas beli.. hihi

    ReplyDelete
  7. Anak saya 5,5 tahun belum berani Mbak kalau beli-beli sendiri, apalagi kalau disuruh belanja, belum bisa. Anaknya pemalu :)
    Asyik ya kalau ntar sudah bisa belanja kayak kakak Za gitu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Bermain Kartu UNO

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Berendam Air Panas di Grage Hotel & Spa Kuningan