Pilih Mana, Bekerja di Rumah atau di Luar Rumah?


Idealnya, seorang perempuan itu berada di rumah, mengurus keluarganya. Tapi banyak hal yang menuntut seorang perempuan untuk bekerja atau mengaplikasikan ilmunya. Banyak alasan, misalnya saja alasan ekonomi untuk membantu keluarga. Atau, ilmunya memang sangat bermanfaat sekali di masyarakat sehingga perlu diterapkan. Misalnya profesi dokter kandungan, polisi wanita, guru, dan sebagainya. 

Apapun alasannya, asalkan bisa mengatur waktu dengan keluarga menurut saya perempuan bekerja bukanlah masalah besar. Jangan dianggap tabu atau dinyinyiri. Ingat, istri Rasulullah SAW juga, Siti Khadijah RA, adalah seorang pedagang yang sukses. Jangan juga wanita bekerja dianggap saingan oleh kaum adam, karena masing-masing orang ada rejekinya sendiri. 
 

Pilih Mana, Bekerja di Rumah atau di Luar Rumah?
pixabay.com

Sejalan dengan kemajuan teknologi internet, sekarang bekerja tidak melulu harus keluar rumah mendatangi kantor. Banyak profesi yang pekerjaannya bisa dilakukan (sebagian besar) di rumah. Misalnya saja profesi penulis, penjahit, desainer, seniman, penjual online atau membuka toko di rumah, guru yang membuka kursus di rumah, atau dokter yang membuka praktek di rumah. dan sebagainya.

Banyak kelebihan jika memilih bekerja di rumah. Tentu saja, kuantitas bertemu dengan keluarga jadi lebih sering. Kadang-kadang Pekerjaan bisa dilakukan sambil disambi mengurus keluarga. Bekerja di rumah juga jadi tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi seperti halnya jika kita bekerja di luar rumah mendatangi kantor. Apalagi jika bekerja sendiri tanpa terikat perusahaan tertentu, akan lebih bebas menentukan waktu bekerja dan target pendapatan yang ingin dicapai, serta tidak terikat batasan usia tertentu.

Namun, walaupun bekerja di rumah bisa disambi mengurus keluarga, jika tidak bisa mengatur waktu dengan benar jadi menyebabkan kurang fokus pada pekerjaan. Misalnya saja nih, pernah saat saya sedang ada deadline menulis untuk job review, tiba-tiba anak saya ingin diajak main atau ingin ke kamar mandi atau malah mengalami sakit. Kan jadi sedikit terganggu pekerjaan. 

Jadi ada baiknya, jika mampu tetap menyewa pengasuh agar kita bisa tetap fokus pada pekerjaan walaupun bekerja di rumah. Seperti salah seorang saudara saya yang berjualan online dari rumah. Ia tetap menyewa seorang pengasuh untuk menghandle anak-anaknya saat ia harus bekerja. Walau begitu, untuk mengantar dan menjemput anak, tetap ia lakukan sendiri karena dengan begitu ia bisa melihat perkembangan pendidikan anak-anaknya walaupun ia bekerja. 

Pilih Mana, Bekerja di Rumah atau di Luar Rumah?
pixabay.com


Sebaliknya, bekerja di luar rumah dengan mendatangi kantor biasanya bisa lebih fokus menjalankan pekerjaan dibandingkan bekerja di rumah. Selain itu, bekerja di luar rumah bisa mendapatkan suasana yang lain dari di rumah, bisa bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, dan tentu saja mendapat penghasilan tetap dari perusahaan. 

Kendalanya tentu saja ada. Kita harus mengeluarkan ongkos transportasi untuk pergi ke kantor. Belum lagi untuk dana kos jika rumah kita jauh dari tempat bekerja, ongkos untuk menyewa pengasuh jika sudah memiliki anak. Bekerja di perusahaan tertentu juga biasanya terikat waktu bekerja, berbagai peraturan, dan juga batasan usia tertentu. 

Kendala inilah yang membuat saya resign dari mengajar dulu. Karena pendapatan yang didapat, tidak sebanding dengan pengeluaran untuk menyewa pengasuh dan ongkos transportasi. Kebetulan, di lingkungan saya untuk menyewa pengasuh sekaligus asisten rumah tangga lumayan tinggi, sekitar 1 juta tanpa menginap dan hampir 2 juta jika menginap. Habis deh gaji saya! Lebih baik saya mengurus anak sendiri, bisa melihat perkembangan anak dan bebas dinyinyiri orang lain karena memberi gaji ART dibawah UMR. 

Nah, bagaimana dengan anda bu? Memilih bekerja di rumah atau di kantor? Apapun itu, tetap semangat dan pasti anda sudah memikirkan yang terbaik untuk keluarga ya. Baik bekerja di rumah atau kantor, Jangan lupa ijin keluarga (suami untuk yang sudah menikah) dan mengatur pekerjaan agar waktu dengan keluarga tetap optimal. 

Nah, saya mau mengajak pembaca mampir ke tulisan teman-teman saya yang lain tentang perempuan yang bekerja. Ada tulisan tentang Manajemen Ibu Bekerja dari mbak Yurmawita dan Mbak Ike Yuliastuti. Ada juga tulisan mbak Maria Soraya yang kembali bekerjasetelah 7 tahun jadi ibu rumah tangga. Sementara itu, Mbak Herva Yulianti menulis tentang kiat mengatasi rasa bersalah yang dirasakan ibu bekerja.


Comments

  1. Bekerja di rumah tapi sesekali ke luar rumah seperti ikutan event blogger. Sejauh ini merasa nyaman dan enak dengan pilihan ini. Uang tambahan ada meskipun ga banyak.

    ReplyDelete
  2. Wah nice share mba.. Kebetulan sedang belajar (menimbang-nimbang) tentang hal ini.

    ReplyDelete
  3. Kadang serba salah jika sudah punya momongan. Gaji asisten ini yang serba salah, inginnya gaji umr ,tapi gaji dikantoran juga umr. Sama saja boong itu namanya kan, kerja habis untuk bayar asisten.
    Yang penting kan kerja untuk keluarga dan demi masa depan ana. Jadi tidak perlu ada yang dirisaukan dan merasa bersalah. Semua demi tuntutan ekonomi. Kecuali jika gaji suami sudah lebih atau cukup, ibu lebih baik focus dirumah saja.

    ReplyDelete
  4. Klo saya memilih kerja dirumah, karena trauma masa kecil yg sering sedih ditinggal kerja ortu dan saya gak mau terulang ke anak2 juga :D

    ReplyDelete
  5. Meski bekerja di rumah, penting banget ya mba buat perhatian sama time management dan keluarga tetap yang utama.

    ReplyDelete
  6. Selalu mnejadi pilihan sulit, saya sendiri lebih suka bekerja tapi dari rumah. berhubung suami di PDK karen apengurangan tenaga kerja, jadinya saya bekerja keluar rumah semnatra suami lagi membangun usaha sendiri.

    ReplyDelete
  7. Kalau saya udah memutuskan kerja di rumah dari 8 tahun lalu, Mbak, dan enjoy dengan keputusan ini, bisa lebih banyak bersama keluarga. Cuma ya itu, perlu time management juga biar tak keteteran kerjanya

    ReplyDelete
  8. Apapun pilihannya, bekerja di rumah ato kantoran yg penting dapat manage waktu dengan baik ya Mak

    ReplyDelete
  9. saat ini saya jadi working at home mom mba. tapi lagi cari peluang untuk kerja di luar juga berhubung anak pertama sudah mau sekolah :D semua pastia da plus minusnya yak

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)