Morinaga Chil-go!, Teman Bertualang Yang Praktis dan Nikmat



“Wah ka, kakak udah tinggi ya. Umi udah mau kebalap nih tingginya.”

Malam itu, dingin, sunyi. Kami berdua berjalan menuju rumah dari masjid tempat Za les ngaji. Tiba-tiba, saya menyadari sesuatu, Za udah mau nyusul saya tinggi badannya. Dan Za Cuma ketawa. 

Ah waktu, begitu cepat berlalu. Rasanya, baru kemarin saya menimang-nimang Za dan Ra. Sekarang Za udah 8 tahun dan Ra 4 tahun. Menakjubkan mengikuti perkembangan mereka dari waktu ke waktu, seperti sebuah petualangan dimana banyak pengalaman menarik dan menantang. Tapi, perjalanan saya masih panjang  untuk mengantarkan mereka menuju kesuksesan.


Za & Ra

Tumbuh Kembang Anak

“Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran dan jumlah sel serta jaringan di dalam tubuh, terlihat pada bertambahnya ukuran fisik dan struktur atau bentuk dari tubuh anak. Parameter yang dinilai dalam pertumbuhan yaitu berat badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkaran kepala. 

Adapun perkembangan adalah bertambahnya fungsi dari tubuh menjadi lebih kompleks terutama dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosial dan kemandirian. Dalam proses perkembangan ini sangatlah penting fungsi dari otak dan susunan saraf pusat, sehingga akan terjadi interaksi antara kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.”
Tumbuh kembang anak dimulai dari masa dalam kandungan, bayi, usia prasekolah, usia sekolah dan remaja. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan optimal. Menurut Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor internal meliputi ras, keluarga, usia, jenis kelamin, dan genetik. Sedangkan faktor eksternal meliputi gizi, kasih sayang, stmulasi dan lingkungan. 

Dalam tumbuh kembang otak dan susunan syaraf pusat, ada 2 faktor penting yang berperan yaitu nutrisi dan stimulasi. Asupan nutrisi harus diperhatikan sejak kehamilan dan ibu hamil harus mendapat kecukupan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Saya masih ingat saat hamil Za dan Ra. Suami banyak membeli vitamin untuk dikonsumsi, untuk membantu asupan nutrisi bayi dalam kandungan. Apalagi saat trimester pertama saya banyak memuntahkan makanan yang dimakan, sehingga beliau khawatir bayi dalam kandungan tak cukup mendapat nutrisi. Saat kehamilan Ra, saya juga sempat mengalami kontraksi sementara bayi belum siap dilahirkan. Untungnya tak harus dirawat dan menjalani pematangan paru-paru. Saya hanya mengkonsumsi vitamin kaya nutrisi sehingga seminggu kemudian bayi siap dilahirkan.

Grafik di brosur Morinaga Chil-go! menunjukkan fase tumbuh kembang anak

Setelah bayi lahir, kebutuhan zat gizinya akan dipenuhi dengan ASI (Air Susu Ibu). Alhamdulillah, walau sempat tak keluar saat pertama melahirkan, akhirnya saya bisa menyusui 2 anak saya selama 2 tahun kurang. Lalu anak mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat usia 6 bulan. Saat usia ini, biasanya MPASI diberikan dengan tekstur halus. Sedangkan saat bayi berusia 9 bulan mulai dikenalkan MPASI dengan tekstur dan makanan lebih beragam. Seru banget saat Za dan Ra dalam masa ini, bisa rebutan sendok sama mereka hehe!

Sementara itu, stimulasi diberikan sejak bayi dalam kandungan berupa perabaan, dengan mendengarkan Alquran, musik, lagu-lagu, mengajak bicara, juga dengan stimulasi cahaya. Biasanya respon bayi berupa gerakan janin. Setelah lahir, stimulasi pertama adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan stimulasi lainnya untuk merangsang perkembangan anak. Stimulasi dapat diberikan melalui panca indera anak, melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perabaan. Stimulasi dilakukan untuk merangsang seluruh aspek perkembangan anak, baik perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosial emosi, dan kemandirian.

Morinaga Chil-go!, Susu Cair Untuk Mendukung Pertumbuhan Si Kecil

Untuk mendukung pertumbuhan Za dan Ra, saya harus kreatif menyajikan berbagai menu makanan sehat agar mereka mau makan. Susah-susah gampang mengenalkan anak pada sayur dan buah. Tapi sejauh ini saya masih bisa mengatasinya. Untuk Za, karena sudah bisa diberi pengertian, cenderung lebih mudah memintanya makan sayur dan buah. Untuk Ra, butuh sedikit perjuangan. Kuncinya adalah tak patah semangat dan kreatif.  misalnya saja saat Ra tak mau makan buah pisang, saya berikan ia salak, buah kesukaannya. 

Setelah lepas ASI, saya berikan Za dan Ra susu formula atau susu cair. Biasanya, ada anak yang kalau sudah cocok dengan susu tertentu, akan konsumsi susu itu terus. Untungnya, Za dan Ra hampir tidak ada masalah dalam mengkonsumsi susu. 
3 rasa Morinaga Chil-go! yang nikmat^^

Akhir-akhir ini, karena Za aktifiitasnya sebagian dilakukan diluar rumah dan Ra juga sudah mulai sekolah, saya memberi mereka susu cair dalam kemasan botol 140 ml yang praktis dibawa yaitu Morinaga Chil-go!. Susu ini dilengkapi nutrisi untuk menunjang periode emas perkembangan otak anak, terutama pada fungsi kognitif yang masih berlangsung sampai usia 12 tahun, yaitu:
  • Kolin dan Inositol, yang berperan dalam penyimpanan memori, berfikir, berbicara, dan gerakan sadar.
  • Vitamin B kompleks, zat besi dan yodium, merupakan vitamin dan mineral yang berperan penting pada sistem syaraf dan konsentrasi anak.
Banyak gayanya kalo lagi minum susu^^

Morinaga Chil-go! juga dilengkapi nutrisi untuk menunjang daya tahan tubuh anak, diantaranya:
  • Prebiotik inulin 1000 mg, merupakan prebiotic (makanan bagi bakteri baik) dan serat pangan untuk membantu kesehatan saluran cerna anak.
  • Zinc, membantu meningkatkan sistem imunitas anak.
  • Kalsium, untuk pembentukan tulang dan gigi.
  • Vitamin A, C, dan E untuk melindungi sel tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Teman Bertualang Yang Praktis dan Nikmat

Petualangan atau berpetualang itu adalah sesuatu pengalaman yang menarik, suatu perbuatan yang berani dan beresiko, perjalanan yang menantang, sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang berbahaya, sesuatu yang hebat, sesuatu yang mengejutkan dan diluar perkiraan, perubahan dalam kehidupan atau suatu hal baru yang tidak terjadi setiap hari (definisi Wikipedia).

Begitulah saya melihat Za dan Ra. Adaaa saja tingkah mereka yang mengejutkan. Contohnya saja, saat Za tiba-tiba mau ke masjid dan minimarket sendiri tanpa ditemani. Atau, saat Ra tiba-tiba ngoceh dalam bahasa Inggris karena ia suka nonton kartun berbahasa Inggris di youtube. Mereka adalah petualang sejati yang suka dengan berbagai pengalaman menantang untuk bertumbuh dan berkembang. Tiada hari tanpa berteriak, berlari, bercanda, tertawa, menangis. 

Kegiatan di sekolah Za
Za dan teman-teman lagi les tahfidz Qur'an
“Dua aja udah rame begini ya” Begitu kata seorang saudara, suatu hari saat mengantar saya, Za dan Ra pulang ke Jakarta sehabis dari rumah orangtua di kampung halaman. Saya bisa merasakan betapa lelah dan pusingnya guru di sekolah Za dan Ra yang menghadapi banyak anak seusia Za dan Ra. Makanya, saya selalu salut sama profesi guru.

Za yang duduk di kelas 3 SD, kegiatannya dihabiskan di sekolah dari jam 7 sampai 2 siang. Setiap hari ada saja foto kegiatan di sekolah yang dikirimkan guru di grup orangtua. Dari mulai cooking fun, field trip, bertanam, mengenal binatang, dan sebagainya. Senangnya bisa mengikuti kegiatan anak di sekolah lewat foto-foto tersebut. Za senang banget dibekalkan Morinaga Chil-go! ke sekolah karena rasanya nikmat. Ada rasa vanilla, strawberry dan coklat. Za paling suka rasa coklat!




Sampai di rumah, Za istirahat dan main sama Ra. Sengaja saya tidak ikutkan ia les ini itu. selain memerlukan biaya, saya juga tidak mau terlalu membebaninya. Untuk urusan akademik, saya sebisa mungkin membantunya belajar dari rumah. Selepas Magrib, Za berangkat les ngaji sampai jam 8 malam di masjid dekat rumah. 

Sedangkan Ra menghasikan waktu 3 jam di sekolah, dari jam 8 sampai 11 siang. Ra juga suka banget dibekalkan Morinaga Chil-go! ke sekolah. Ia paling suka rasa strawberry!

Sampai di rumah, kadang Ra main sama teman-teman sekolah yang diundangnya ke rumah. Lalu istirahat dan main sama Za. Kalau Za belum pulang, saya yang diajaknya bermain peran, main masak-masakan, dan main boneka. Habis Magrib, Ra saya ajari baca huruf hijaiyah dan latin. Alhamdulillah, Ra udah bisa membaca/hafal sampai huruf ja berharokat fathah.




 


Untuk huruf latin dan angka, ada beberapa yang sudah Ra hafal. Saya menstimulasi Ra untuk kemampuan bahasanya dengan cara mengenalkan lambang yang menarik. And it works! Misalnya:
  • S karena bentuknya seperti ular melingkar
  • Huruf a punya ekor di belakang
  • Huruf b, Ra selalu bilang begini saat menulisnya, “angka 1, perut gendut”
  • Huruf i karena ada bola kecil di atasnya
  • U yang menyerupai smile (senyuman)
  • O atau 0 yang seperti donat
  • C adalah bulan sabit
  • 8 lubangnya ada 2
  • Dan seterusnya
Biar sajalah tidak runut, toh nggak ada aturannya harus runut menghafal huruf. Yang penting konsisten dan tidak memaksakan kehendak orangtua. Begitu juga saat belajar berhitung. Kalau sudah belasan, Ra mulai ngaco deh. Tapi lama-lama Ra juga bisa, apalagi kalo belajarnya sambil main dan minum Morinaga Chil-go! seperti dalam video ini.



Petualangan Za dan Ra memang  banyak dilakukan di rumah dan sekolah. Kalau hari Sabtu dan Minggu, biasanya Za dan Ra berenang atau main di sekitar rumah saja. Keluar kota hanya dilakukan sesekali saat ada acara kantor ayahnya atau acara keluarga. 

Hari Minggu kemarin, Za saya ajak main badminton di lapangan dekat rumah. Lumayan sih, dia udah bisa membuat start yang bagus dan menagkis kok. Lama-lama, kalau dibiasakan bermain badminton dengan rutin, Za akan makin mahir dan menjadi lawan yang baik untuk permainan badminton. Kalau Ra, tugasnya jagain kok dan muter-muter lapangan, hihi. 

Selesai olahraga, Za dan Ra kecapean dan kehausan. Seperti biasa, mereka meminta saya membawakan teman bertualang yang nikmat. Morinaga Chil-go! Sambil duduk, Za dan Ra menyeruput susu cair itu. Srooot, srooot, dalam sekejap isi botol Morinaga Chil-go! pun ludes.

Siap ke sekolah dengan bekal Morinaga Chil-go!
Berenang dulu, abis itu minum Morinaga Chil-go!
Habis badminton, haus nih!

Oh ya, saya juga membuat kreasi makanan dari Morinaga Chil-go!, yaitu puding mangga vanilla Chil-go!,  banana smoothies Chil-go!, dan cake wortel Chil-go!. Puding mangga vanilla chil*go! saya buat sewaktu saya akan menghadiri satu acara blogger. Saya harus menyediakan snack di rumah agar tenang meninggalkan anak-anak bersama suami. Banana smoothies Chil-go! saya buat untuk Za yang baru pulang dari sekolah.

Sedangkan cake wortel Chil-go! saya buat untuk bekal anak ke sekolah. Menyembunyikan wortel dalam cake adalah salah satu trik saya agar Za dan Ra mau mengkonsumsi wortel yang bermanfaat untuk menyehatkan mata. Saya dan suami sudah pakai kacamata, jangan sampai Za dan Ra juga berkacamata seperti kami. Ini resep puding mangga vanilla Chil-go!, banana smoothies Chil-go!, dan cake wortel Chil-go! yang saya buat.

Resep puding mangga vanilla Chil-go!

Bahan-bahan:
  • 1 bungkus jelly powder rasa mangga
  • Gula pasir sesuai selera
  • 1 buah manga (bisa juga 2 jika ingin rasa mangganya menonjol)
  • 2 botol Morinaga Chil-go! rasa vanilla
nyam-nyammm^^
Cara membuat:
  1. Blender mangga dan Morinaga Chil-go!. Saya memblendernya tak terlalu halus biar ada butiran mangga yang terlihat di pudingnya.
  2. Rebus jelly powder dengan campuran manga dan Morinaga Chil-go!. Tambah air jika kurang.
  3. Tambahkan gula. Saya pakai gula sedikit saja karena sudah ada rasa manis dari susu dan manga.
  4. Kalau sudah mendidih, masukkan puding dalam cetakan.
  5. Dinginkan dan masukkan kulkas.
  6. Kalau sudah mengeras, puding manga vanilla Chil-go! siap dinikmati
Resep banana smoothies Chil-go

Bahan-bahan:
  • 1 buah pisang
  • 2 botol Morinaga Chil-go! rasa vanilla
Cara membuat:
  1.  Blender pisang dan susu
  2. Banana smoothies Chil-go siap dinikmati!

Segarrr^^

Resep cake wortel Chil-go!

Terus terang, saya kurang pandai membuat kue. Jadi resep ini saya dapatkan dari blognya ummu Fatima. Hanya saja, adonannya ada yang saya tambah dan kurang sesuai selera dan bahan yang ada di rumah.
Bahan-bahan untuk membuat cake wortel Chil-go!

Bahan-bahan:
  • 3 butir telur
  • 120 gr tepung terigu, ayak
  • 90 gr gula pasir
  • 110 gr wortel kupas, potong kecil-kecil
  • 75 ml susu cair (saya pakai 1 botol Morinaga Chl-go! rasa vanilla)
  • 50 ml minyak sayur
Cara membuat:
  1. Panaskan kukusan.
  2. Blender wortel bersama susu cair hingga halus dan lembut.
  3. Kocok telur dan gula. Lebih bagus jika menggunakan miikser. Tapi karena saya belum punya, saya pakai garpu. Pegellll!
  4. Masukkan tepung sedikit demi sedikit, aduk hingga rata.
  5. Masukan wortel dan susu yang telah diblender, aduk rata. Lalu masukkan minyak sayur, aduk sebentar hingga rata.
  6. Tuang adonan dalam cetakan yang sudah diolesi minya. Kalau saya, pakai paper cup. Kebetulan ada persediaan di rumah.
  7. Kukus dengan api kecil selama 30 menit atau hingga matang. Karena kandungan susu cair dalam cake saya lebih banyak, maka mengukusnya lebih dari 30 menit. Jangan lupa, tutup kukusannya dibungkus kain bersih. Tes cake sudah matang atau belum dengan cara ditusuk dengan lidi. Kalau adonan sudah tidak menempel, berarti sudah matang.
Udahh jadi cake-nyaaa^^
Ra lagi makan cake Wortel Chil-go!

Rasa wortel dalam cake ini samar karena pakai Morinaga Chil-go! rasa vanilla. Teksturnya padat mirip bika ambon dengan permukaan atas cake bergelombang. Rasanya enak tentu saja, mirip puding kalau dimakan dingin.

Jangan Buang Kardus dan Botol Morinaga Chil-go!

1 kardus Morinaga Chil-go berisi 36 botol susu ukuran 140 ml. Kalau sudah minum Morinaga Chil-go, jangan buang dulu botol dan kardusnya ya. Saya memanfaatkan kardus dan botol bekas Morinaga Chil-go untuk hal berikut:

1. Kotak mainan Za

Za suka mengeluh dan marah-marah kalau mainannya dimainkan Ra dan bercampur dengan mainan Ra. Biar nggak berantem, kotak kardus bekas Morinaga Chil-go! saya tawarkan untuk dipakai Za menyimpan mainannya sendiri. Za pun antusias dan mewarnai kotak kardus itu. bahkan Ra ikut bantu, jadi kompak deh mereka. Campur warna ini dan itu, jadi nggak karuan. Lantai pun jadi kotor karena cat yang berceceran. Tapi mereka asyik dan happy walau harus bergantian kuas saat mengecat.

campur-campur warna, asyiiiik^^
Sudah jadi, walau gak karuan warnanya, yang penting happy!^^


Tebak, mana kotak mainan yang terbuat dari kardus Morinaga Chil-go!

Saat kotak mainan Za selesai dicat, eh Ra juga mau punya kotak mainan sendiri. Sayang catnya sudah habis. Tapi Ra tetap antusias walau kotak mainannya tidak dicat. Dia dengan semangat memindahkan mainan dari lemari kayu ke kotak mainannya yang terbuat dari kardus Morinaga Chil-go!. Asyiiiik, ada space kosong untuk koleksi buku saya dan suami.




2. Main

Ada saja ulah Za dan Ra. Semua mainan dari kotak Morinaga Chil-go! dikeluarin, terus Ra naik ke atas kardus seolah naik mobil. Mulutnya tak henti membunyikan suara mobil. Sementara itu, saat saya membereskan tumpukan botol Morinaga Chil-go!, Za berinisiatif main empar botol. Beberapa botol Morinaga Chil-go! dibariskan berjajar, lalu ia lempar dengan bola seperti halnya main bowling.

bmm, bmmm, ayo jalan mobil!
 

3. Sedekah sampah

Di sekolah Za, ada program sedekah sampah tiap hari jum’at. Semua anak membawa sampah bermanfaat seperti kardus, botol, kaleng dan sebagainya. Sampah tersebut akan dijual dan uangnya digunakan untuk kegiatan sosial. Program ini bertujuan untuk mengajarkan anak cinta lingkungan dan bersedekah. Alhamdulillah, kardus dan botol bekas Morinaga Chil-go! jadi bermanfaat.

Di rumah, saya juga membiasakan diri memilah sampah plastik. Botol-botol yang tak terpakai biasanya saya kumpulkan di kantong kresek dan saya simpan di tempat sampah depan rumah untuk diambil pemulung. 
Foto milik pengurus ISTIYA SDIT Auliya Bintaro
 
Pagi sebelum berangkat, menyiapkan sampah yang akan disedekahkan.

Itulah pengalaman saya, Za, dan Ra berpetualang ditemani Morinaga Chil-go! Semoga Kalbe Nutritional sebagai produsen Morinaga Chil-go! dapat terus berkarya, berinovasi, dan menghasilkan produk dan layanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat. Seperti misi yang diembannya: we provide wellness to million.

Sumber referensi:
Brosur Morinaga Chil-go!

Comments

  1. Adik Za emang enerjik dan tumbuh kreatif yaa mbak, pasti sangat senang dengan bingkisan susu Chilgo yang enak rasanya.

    ReplyDelete
  2. Hai kak Za dan Ra, Faiz juga menyimpan botol susunya, tapi kalau kardus sudah dibuat mainan nich...

    ReplyDelete
  3. emang sayang kalau dusnya di buang di sini juga di pake mainan ....

    ReplyDelete
  4. aku baru nyobain ini mak ke si ken, dan alhamdulillah doyan, emaknya juga*loh

    ReplyDelete
  5. Waaah rajin bangeeet bikin kuenyaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebetulan aja ada bahannya itupun yg sederhana aja :)

      Delete
  6. waaahh informatif dan inspiratif sekali ceritanyaaa.. pasti anak-anak bangga memiliki ibu hebat seperti mba kania..

    ReplyDelete
  7. anakku lbh suka UHT. Tapi kdg penasaran jg pgn nyoba itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesekali coba..tp anak2 gabisa dipaksain sih ya sukanya yg mna alhamdulillah anak2 sy suka

      Delete
  8. Waah dengan susu kemasan chill go jadi lebih praktis ya ngasih bekal buat di kecil.

    ReplyDelete
  9. Iiih asyiknya sekolahnya Za ... uminya juga keren deh, jago bikin kue.
    Postingannya keren Mbak .. sukses yaa

    ReplyDelete
  10. Anakku dulu susunya chil mil tp jaman dulu belum ada yg seperti minuman kemasan begini.

    ReplyDelete
  11. Minuman kesukaan anak-anak saya tuh.....

    ReplyDelete
  12. Waaah cake wortel Chil go nya enaak sepertinya Mbaak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penampakan sih biasa tp rasanya alhamdulilah enak menurut saya

      Delete
  13. anak2ku juga ngumpulin botol Chil-Go! buat bikin robot lucuuu ya anak2

    ReplyDelete
  14. Asyiknya yg lagi minum susu sambil melingkar di terowongan :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu belum minum mak, masih main setelah berenang..

      Delete
  15. Za sekolah di SDIT ya mbak? kegiatannya banyak betul, untung ada Chilgo ya :-)

    ReplyDelete
  16. asikk bekel pake chilgo memang enak :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)