Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy



Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda

Saya berulangkali membuka dan menutup casing hadphone saya. Nihil. Handphone saya tetap hang. Akhirnya, setelah mengambil tas, saya duduk dan berfikir. Lalu saya ajak Ra menuju pintu keluar bandara. Sekonyong-konyong, saya lihat kepala Za menyembul dari kerumunan orang-orang yang menunggu di depa pintu exit. Aaah, Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga dengan suami dan anak.

Dari bandara, sebuah mobil menjemput kami sekeluarga. Wah kejutan, ternyata suami sudah booking sebuah mobil untuk mengantar kami selama di Bali. Terimakasih suamiku! Kami diantarkan ke hotel Amaris di Jalan Lebak Bene, tempat kami akan menginap selama 3 malam. Dari bandara ke hotel berjarak sekitar 4 km.

booking.com

booking.com
Begitu sampai di depan hotel, yang langsung terpikir di otak, “Mmm, kecil yah hotelnya…” Ya iyalah, dengan biaya sendiri, kami tak mungkin menginap di hotel berbintang. Pengalaman menginap di hotel sebelumnya memang di hotel yang lebih besar karena mengikuti suami yang sedang dinas. 

Dari lobi yang terdiri dari meja resepsionis dan 2 kursi tamu, kami menuju kamar dengan menaiki lift. Di depan lift terdapat restoran tempat kami bisa menikmati sarapan. Tak jauh dari situ juga ada dapur hotel dan kolam renang. Saya tidak tahu persis ukurannya, sementara kedalamannya sekitar 0,6 meter dan 1,4 meter. 
 
Begitu masuk kamar, semuanya tak tahan untuk naik ke kasur yang empuk. Ada satu jendela yang bisa dibuka tutup tirainya dan kamar mandi dengan shower air hangat. Handuk, perlengkapan mandi, dan air minum sudah tersedia di kamar. Ada satu televisi dengan berbagai channel yang bisa ditonton. Kamarnya memang kecil kalau untuk berempat. Tapi, yah, nyaman-nyaman aja. Meski dempet-dempetan di satu kasur, seneng-seneng aja. It’s time to enjoy vacation!
 



Hotel Amaris Lebak Bene hanya 700 meter dari Pantai Kuta, dekat juga dengan Jalan Legian. Maka, sore harinya setelah istirahat kami jalan-jalan ke Pantai Kuta. Pantai Kuta di sore hari ramai sekali. Ada yang sedang main sepakbola, jalan-jalan, duduk-duduk di pantai, ada juga yang main air. Yang pasti, Pantai Kuta indaaaaaah. Pasir lembutnya menerobos masuk ke sepatu saya yang desainnya memang bolong-bolong. Za dan Ra main air bersama suami. 

Pulang dari pantai, Za dan Ra mandi air hangat di kamar hotel. Karena tak dapat makan malam di hotel, suami cari makanan di luar hotel. Jangan khawatir tak menemukan makanan halal karena di sekitar hotel juga ada warung muslim atau warung padang yang menjajakan makanan halal. 

Dari hotel, kami dapat sarapan yang bisa disantap dari mulai jam 6.30 sampai jam 11 di restoran hotel. Esok hari saat sarapan, hanya ada satu meja selain kami yang sedang sarapan. Mungkin penghuni hotel lainnya masih istirahat. Seperti di hotel lainnya, makan di sini sistemnya prasmanan. Kita ambil sendiri menu yang diinginkan. Menunya campuran barat dan Indonesia. Ada nasi, pasta, kentang, sereal, roti, dan sayur. Minumnya ada kopi, teh, jus buah, air putih dan susu. Ada satu televisi yang bisa ditonton sambil menikmati hidangan.

Jalan menuju pantai Kuta pagi hari

Pantai Kuta sore hari ^^

Kolam renang di samping restoran hanya bisa dipakai dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Anak-anak harus didampingi orangtua dan tidak boleh melompat di air. Soalnya kolamnya kecil. Jika melompat, air akan langsung mengalir ke pinggir ke jalanan tempat orang lalu lalang. 

Hotel Amaris Lebak Bene juga dilengkapi dengan wifi, tempat parkir, dan daily housekeeping. Begitu kami pulang dari jalan-jalan, kamar berantakan sudah rapi kembali seperti disulap saja. Enaknya menginap di hotel itu ya begitu. Bikin berantakan dan ga perlu beresin kamar sendiri hehe. Walau kecil, menginap di sini nyaman seperti di rumah. Small but hommy.

Tips menginap di hotel bersama anak:

Untuk mengurangi budget makan, ada baiknya bawa rice cooker kecil untuk memasak nasi di kamar hotel. Ini tips yang saya dapat dari public figure salah satu personil B Three yang sering mengajak anak-anaknya liburan. Bawa bekal makanan praktis dari rumah seperti teri kacang dan sejenisnya sebagai teman nasi. Lumayan bisa menghemat biaya konsumsi kan. Sayang, baru terpikir hal ini setelah pulang dari Bali. Oh ya, mengnap di hotel saat bukan musim liburan juga biasanya lebih murah.

Comments

  1. Amaris.meskipum.hotel budget tapi.lumayan.kok..nyaman. klo aku sih males bawa rice cooker mak paling bawa camilan keaukaan nadia.n susu UHT jadi klo laper tinggal ambil aja

    ReplyDelete
  2. meski kecil yang penting nyaman dan bersih :)

    ReplyDelete
  3. Dan kalau yg punya baby juga bisa bawa slow cooker kecil hehe

    ReplyDelete
  4. Mbak kania nggak ikutan poto2..? Mirip2 diriku.....biar anak2 saja yang tampil di depan kamera.....*padahal perginya juga berempat

    ReplyDelete
  5. Mba, kalo dari hotel ke pantai jalan kaki dekat tidak?

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)