Membuat Mainan Dari Kulit Jeruk Bali Bersama Anak

Setiap suami pulang kerja, anak-anak akan menyambutnya. Seperti tadi malam. Begitu mendengar suara motor ayahnya, Zaidan dan Raissa berlarian ke pintu.

"Ayaaah..ayaaah...ayah bawa apa?" Tanya Raisaa.
"Bawa buah"
"Waah.." kata Raissa dengan terkagum-kagum. Apapun yang ayahnya bawa dia selalu antusias walaupun hanya sebuah jeruk. " ini buah apa?" Tanya Raissa.
"Jeruk bali" jawab ayahnya.


Tiba-tiba kakak Zaidan yang ada di kamar menghambur ke arah saya. "Mi, umi pernah bilang kan kalau waktu kecil pernah buat mainan dari kulit jeruk bali?" "Iya" jawab saya. Masih ingat saja dia, padahal saya bilang hal itu udah 2 minggu-an yang lalu. "Aaah ..bikinin..bikinin..sekarang ayo.." dan hebohlah Zaidan mau dibuatkan mainan dari kulit jeruk.

"Jangan sekarang ya, besok aja, sudah malam" kata saya. Kalau udah magrib begini inginnya saya kegiatan yang tidak banyak menghasilkan sampah, misalnya ngaji dan baca buku di kamar.

"Aah..nggak mau..sekarang aja..." Karena si kakak keukeuh, maka saya mengiyakannya. Saya juga sepertinya sudah lama tidak membuat prakarya bersama si kakak. Saya berfikir mau buat apa dari kulit jeruk, soalnya ternyata jeruk bali nya audah dibuka dari penjualnya dan hanya menyisakan sepeetiganya saja. Saya buka mbah google dan menemukan kreasi mobil-mobilan yang lumayan mudah dan tidak perlu banyak bahan di sini.

- Saya bagi tiga si kulit jeruk. Satu untuk badan mobil, satu untuk hiasannya dan satu lagi untuk membuat empat roda.
- Hiasan mobilnya saya tusukkan dengan lidi ke badan mobil. Eh tapi kok jadinya kayak kapal ya?? Buat kapal aja gitu? Tapi si kakak keukeuh harus ada rodanya.


- Buat 4 lingkaran, gunting dan tusukkan ke badan mobil dengan lidi yang diruncingkan. Jadilah..mobil beroda empat yang tidak mirip mobil! Hehe.

Tapi kakak Zaidan senang aja tuh. Dia berteriak-teriak kegirangan, bahkan sampai dicium-cium. Ih lebayy. Lalu dia tambahkan bendera putih di mobilnya.


Alhamdulillah anak-anakku tidak susah dihibur, dibuatkan balon dari kantong plastik aja senengnya minta ampun. Asal emak dan bapaknya sabar aja menghadapi mereka. Tapi tetep sih kalau lihat mainan di toko mainan kalap juga. Makanya..SEHARUSNYA dikondisikan dari rumah boleh atau tidak beli mainan saat kita akan jalan-jalan ke pusat belanja.


Comments

  1. ya allah mbk,jadi inget waktu kecil dulu suka bikin mobil atau perahu dari kulit jeruk hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama..waktu kecil suka liat kakak atau temen lain buat mainan begini..:)

      Delete
  2. Mainan zaman dulu selalu mengasah kreatifitas ya... mainan sekarang cuma tinggal pencet2 doang.

    ReplyDelete
  3. Yahahahaaa kayak mainanku waktu kecil di Jatim. Sekarang di SUmatra jeruk begini nggak ada

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Bermain Kartu UNO

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Berendam Air Panas di Grage Hotel & Spa Kuningan