Akhirnya..Roda Dua..Horeee

Ketika akhirnya Zaidan, anak sulungku, bisa bersepeda roda dua, rasanya...senaaaang sekali. Saya juga bisa melihat raut kegembiraan di wajahnya. Senyum tidak lepas dari bibirnya. Setiap kali dia bisa melangkahkan sepedanya dia melihat ke belakang, ke arah saya, sambil tertawa dan memanggil saya. Aih aih..senang saya. Tak sengaja saya juga tertawa-tawa terus saat mengantar dia les ngaji. Tapi ups..segera saya tutup mulut ini, soalnya ini lagi di jalan. Orang bisa terheran-heran melihat saya tertawa sendirian. Mm..sebenarnya sih sama Zaidan tapi dia sudah jauh di depan saya dengan sepedanya.

Saya masih teringat betul, Zaidan selama dua hari-an semangat sekali belajar sepeda roda dua. Padahal saya sendiri inginnya roda sepedanya dilepas satu aja dulu, tidak langsung dua-duanya. Tapi dia sendiri bersikeras, yasudah kami biarkan saja. Saya sempat pesimis, apa dia bisa langsung naik sepeda roda dua? Soalnya, pengalaman sepupunya roda empat dulu, roda tiga, baru roda dua.

Ternyata saya salah. Begitu roda duanya dilepas, selama dua hari latihan itu Zaidan langsung bisa, walau masih goyang-goyang. Entah apa yang membuat dia semangat sehingga dia mau latihan terus dan akhirnya bisa. Padahal biasanya saya yang harus merayu dia untuk menaiki sepedanya.

Mungkin memang benar, semuanya akan indah pada waktunya (untuk usaha yang dilakukan terus menerus). Karena kewajiban manusia memang berusaha seperti yang dikatakan dalam Alquran bahwa tidak akan berubah nasib seseorang jika ia tidak mengubahnya sendiri.
Wallahu a'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)