Komunikasi Efektif Dengan Remaja

  

Assalaamualaikum, teman-teman. Kemarin saya mengikuti kajian parenting di sekolah anak dengan tema Komunikasi Efektif Dengan Remaja. Narasumbernya adalah psikolog yang sudah cukup berpengalaman yaitu Muhammad Iqbal, Ph.D. Beliau adalah lulusan Pendidikan psikolog dari Universitas Islam Negeri, diaman kampus ini memang dikenal jurusan psikologinya.

Remaja, seperti apakah sosok remaja yang kita kenal? Labil, membangkang, kritis, pemalas? Perubahan hormon pada remaja memang membuat beberapa hal terjadi pada remaja, misalnya sering banyak tidur sehingga terlihat malas. Ini yang pernah saya baca dalam sebuah artikel.


komunikasi efektif dengan remaja


Menurut narasumber, banyak remaja bermasalah disebabkan oleh hal berikut.

1. Kurangnya sosok figur ayah.

Kurangnya figur ayah sebagai pelindung bisa menyebabkan remaja bermasalah. Banyak anak yang merasa dendam karena kurang kasih sayang dari ayah. Terutama anak perempuan harus dekat dengan ayah karena ayah adalah cinta pertama anak perempuan.

Figur ayah sendiri seringkali menghilang atau berkurang karena ayah di rumah kurang mendapat sikap yang baik dari istri, misalnya karena istri suka mengomel atau kurang suka memuji suami. Aduh, ini kata psikolog ya. Dear suami, maafkan aku ya yang kurang bisa mengungkapkan pujian padamu.

2. Terlalu dimanja

Di era sekarang, banyak remaja mengalami narsistic disorder. Mereka punya banyak kelebihan seperti ketampanan dan kecantikan serta uang yang banyak, namun mereka tidak tahan banting terhadap ujian. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua jangan terlalu memanjakan anak. Biarlah anak menghadapi masalahnya sendiri sehingga ia menjadi manusia yang dewasa.

3. Orangtua memaksakan kehendak pada anak

Banyak orangtua juga memaksakan kehendaknya pada anak, misalnya dalam hal Pendidikan. Anak dipaksa masuk ke jurusan yang tidak ia sukai, sehingga anak tidak enjoy belajar dan nilainya pas-pasan. Yang lebih parah, anak bisa saja menyakiti diri sendiri karena merasa pendapatnya tidak dihargai.

Kecerdasan manusia itu banyak, ada 9 yaitu kecerdasan matematika, kinestetik, musik, visual, intrapersonal skill, Bahasa, dan lain sebagainya. Orangtua jangan terpaku dengan stereotipe bahwa anak henat itu yang pintar matematika atau Fisika. Tidak ada anak yang bodoh. Bahkan, di dunia kerja yang paling dibutuhkan adalah orang yang bisa bekerjasama dalam tim.

5. Orangtua kurang harmonis

Orangtua yang kurang harmonis bisa menyebabkan anak bermasalah. Ibu yang kurang bahagia di rumah akan berpengaruh pada anak menjadi kurang nyaman. Oleh karena itu, seharusnya ayah mengerti. Ketika istri lelah, jangan sungkan untuk memeluk dan memujinya.

Sebaliknya begitu juga dengan ibu. Berdamailah dengan kekurangan pasangan agar merasa Bahagia, karena manusia itu tak mudah begitu saja berubah. Saling bertoleransi dan menerima apa adanya pasangan kita adalah yang terbaik agar semua anggota keluarga Bahagia.

Pak Iqbal kemudian memberikan beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak, sehingga segala permasalahan remaja bisa dihindari. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Landasilah cinta dan kasih sayang karena Allah SWT, sehingga segala upaya kita untuk anak jadi ibadah dan tidak sia-sia.

2. Cintailah anak tanpa syarat, karena mereka adalah titipan-Nya. Tugas orangtua mendidiknya agar ia kelak mampu mengemban Amanah hidup dari-Nya.


komunikasi efektif dengan remaja


3. Sentuk anak secara fisik agar mereka merasa dicintai

4. Doakan anak, karena doa orangtua pada anak adalah salah satu doa yang mustajab.

5. Jangan mengomel karena mengomel hanya membuat lelah.

6. Jangan bandingkan anak karena semua anak punya masa depan.

7. Hadir atau temani secara fisik dan jiwa saat anak belajar dan bermain.

8. Jadilah teman curhat terbaik untuk anak.

9. Bimbing anak untuk mandiri, disiplin dan bertanggungjawab.

10. jadilah cinta pertama dan pahlawan bagi anak.

11. Ajak anak pada aktifitas yang positif seperti hiking, hadir di kajian dan seminar, dan lain-lain.

Semoga kita semua bisa jadi orangtua yang baik untuk anak ya, aamiin…

 

 

 

 

                                                                                                                                               .

Comments

  1. Intinya anak dipenuhi tangki cintanya, baik oleh ayah maupun ibu, maka saat udah remaja maupun dewasa akan bersikap sweet terus gitu ya?
    Sedihnya masih banyak ortu yang suka maksa..................

    ReplyDelete
  2. Wah pas banget ini
    Anak sulungku menginjak remaja
    Kadang sangat menantang saat komunikasi dengan dia
    Aku mau terapkan tips ini ya

    ReplyDelete
  3. Anak-anakku besar tanpa figur ayah. Kalau melihat ke sejarah, Rasulullah pun tidak memiliki figur ayah. Yang penting lingkungan tetap positif, tetap membangun komunikasi terbuka dengan anak-anak, dan paling penting yakin akan pertolongan Allah.

    ReplyDelete
  4. setiap proses perkembangan anak memiliki pendekatan yang berbeda yak, sebagai orang tua kudu paham tahapannya supaya komunikasi tetap terjaga dan perkembangan bisa dipantau

    ReplyDelete
  5. Wah baca ini, saya jadi evaluasi diri saya sendiri nih Kak. Kalau diingat-ingat, saya dan keluarga saya, baik dengan orang tua dan saudara, tidak pernah berkomunikasi secara efektif. Sampai akhirnya, sering miskom. Semoga, saya bisa menghentikan ini dan tidak melanjutkannya pada anak-anak saya kelak. Untung saya bertemu artikel ini, jadi saya punya pandangan apa yang harus saya lakukan untuk berkomunikasi secara efektif dengan anak-anak saya kelak ketika beranjak remaja.

    ReplyDelete
  6. Masa remaja memang masa paling rentan, karena masa inilah mencari jati diri, labil, dan suka membantah. Memang banyak remaja akhirnya keluar jalur, karena hal-hal di atas. Zaman saya dulu banyak kasus broken home atau karena orang tua terlalu diktator. Tidak boleh ini, tidak boleh itu.
    Jadi masa ini, memang orang tua harus lebih memperhatikan anak, termasuk menjadi sahabat anak.

    ReplyDelete
  7. Kayaknya kalau masalah NPD, generasi milenial juga banyak. Di sini banyak dan kebanyakan laki. Mungkin karena di sini paham patriarkinya kuat sekali.

    ReplyDelete
  8. Lekat banget sih kak bahasan kajiannya dengan fenomena remaja saat ini. Aku meski belum jadi orang tua, tapi melihat potensi mendidik anak remaja perlu paham sejak dini melalui kajian kayak gini.

    ReplyDelete
  9. jadi bahan pembelajaran bagi para orangtua bagaimana cara membangun komunikasi dengan anak niy kak, karena banyak dari poin-poin di atas yang belum dilakukan oleh orang tua di luaran sana

    ReplyDelete
  10. Orang tua memang perlu banget ya, Kak untuk menjaga komunikasi dan membangun komunikasi efektif dengan anak. PR besar bagi orang tua khususnya para ayah untuk hadir dalam pengasuhan anak

    ReplyDelete
  11. Bonding sama anak tuh memang penting ya. Apalagi, sama anak remaja, kalau bisa orang tua itu jadi tempat ternyaman buat menampung cerita² mereka.

    ReplyDelete
  12. Remaja masa kini emang agak labil sih. Terlepas dr masalah keluarga/mslh lain, pola pikir remaja masa kini emg kurang tahan banting kayak generasi milenial dl.

    Nah kita2 generasi milenial yg pny anak gen z pasti akan bs merasakan tuh. Mknya kita sbg ortu hrs mendidik anak scr benar ya.

    ReplyDelete
  13. makasih sharingnya, moga bisa nerapin neh yang jangan mengomel dan Berdamailah dengan kekurangan pasangan agar merasa Bahagia, karena manusia itu tak mudah begitu saja berubah.

    ReplyDelete
  14. menarik sekali saran2nya kak.. saya sendiri punya dua orang putri yang masih anak2 sudah kewalahan bagaimana nanti kalau sudah remaja yaa hehe

    ReplyDelete
  15. Bagus banget ulasannya memang remaja dulu sama sekarang beda skrg mudah rapuh harus dengan bahasa halus padahal anak dulu dg kekerasan ortu sering kita lihat yaa...

    ReplyDelete
  16. Menyorot di bagian kurangnya figur seorang ayah banyak benarnya, ayah sibuk kerja dirumah masih lanjut fokus gadget membuat anak terabaikan.
    Banyak anak lebih dekat dengan ibunya seolah2 tanggung jawab ayah hanya sebatas membiayai.

    Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang baik buat anak2 kita yaa..

    ReplyDelete
  17. Ternyata banyak yang melatarbelakangi remaja menjadi troublemaker di dalam keluarga. Juga jadi inget dengan prosesku dari anak yang demen banget sendau gurau jadi sekarang ini. Pernah juga menjadi salah satu troublemaker di keluarga. Untungnya gak parah tapi memang point2 yang dijelaskan juga menjadi alasan masuk akal.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Bermain Kartu UNO

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Berendam Air Panas di Grage Hotel & Spa Kuningan