Posts

Showing posts from 2014

Baby & Me

Image
Judul: Baby and Me Pemain: Kim Byung-Ok , Kim Do-Yeon , Joo Ho Han Jjoon Soon termasuk murid yang bandel. Remaja pria berusia 18 tahun ini suka terlambat masuk sekolah, merokok di sekolah, suka berpesta dan berkelahi. Namun, wajahnya yang ganteng membuat seorang gadis bernama Byeol Kim terkesima. Gadis super cerdas itu mogok sekolah karena merasa kebutuhan intelegensinya tidak terpenuhi di sekolah. Setelah bertemu dengan Jjoon Soon, Kim mau datang lagi ke sekolah. Orangtua Jjoon Soon sudah malu sekali ketika dipanggil berkali-kali ke sekolah karena ulah nakal anaknya. Karena itu, mereka berdua pergi dari rumah. Tinggallah kini Han Jjoon Soon sendiri di rumah. Suatu hari saat sedang belanja keperluan untuk pesta di rumahnya, Han Jjoon Soon dikejutkan dengan kehadiran seorang bayi bernama Han Woo Rahm. Dalam surat yang ditinggalkan di kereta bayi, tertulis bahwa bayi itu adalah anaknya. Han Jjoon Soon berusaha mencari ibu sang bayi, namun semua wanita yang Ia

Belanja Busana Muslim Sekeluarga, ya di griyalahfy.com!

Image
Allah SWT telah memerintahkan kita, muslim dan muslimah, untuk menutup aurat. Menurut istilah, aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutup dan dilindungi dari pandangan bukan muhrim (keluarga). Batas aurat laki-laki adalah pusar sampai lutut, sedangkan aurat perempuan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sebagaimana disebutkan dalam Kitab Al-Umm, “ dan tidak boleh pria dan wanita melakukan shalat kecuali dengan menutup aurat. Aurat laki-laki ialah apa yang ada dalam pusar hingga lutut dan wanita harus menutup seluruh tubuhnya ketika shalat selain kedua telapak tangan dan wajahnya”. Tidak ada perintah Tuhan yang sia-sia. Allah SWT menyuruh kita menutup aurat pasti ada hikmahnya, antara lain: 1. Memuliakan manusia sebagai makhluk yang istimewa. 2. Membentuk diri menjadi insan yang beradab. 3. Menjauhkan diri dari fitnah. 4. Melahirkan masyarakat yang berakhlak mulia.

Menghabiskan Akhir Pekan Bersama Keluarga di Talaga Sampireun Bintaro

Image
Alhamdulillah, keluarga besar berkumpul saat walimah safar kakak Udaranya sejuk di sini... Hari Minggu lalu, saya diundang oleh kakak ipar dan suaminya ke Talaga Sampireun Bintaro. Mereka hendak melaksanakan umroh dan mengundang saudara dekat untuk makan di sana. Ini adalah kali ketiga saya berkesempatan makan di Talaga Sampireun, dan biasanya memang keluarga kakak yang mengundang dan mentraktir.  Restoran yang terletak tak jauh dari pintu tol Pondok Aren ini bernuansa sunda, baik bangunannya maupun menunya. Begitu sampai di depan restoran, kita harus daftar terlebih dulu di meja resepsionis. Seorang pelayan akan memandu kita ke tempat makan yang diinginkan. Kita bisa memilih lesehan atau duduk di kursi. 

Boneka Jari sayuran, Mengajak Anak Suka Sayur

Image
Imut-imut banget bonekanya... Beberapa waktu lalu, saya mengikuti giveaway "Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu" yang diadakan oleh mak Irowati . Tulisan yang saya sertakan dalam giveaway tersebut berjudul " Serunya Memahami Bahasa Si Kecil" . Alhamdulillah , tulisan tersebut berkenan di hati juri dan berhak mendapat hadiah lucu berupa boneka jari seri sayuran. Begitu hadiahnya sampai di rumah, kedua anak saya langsung mengerubungi saya dan bertanya, "Ini apa, mi?" Mereka langsung bernyanyi lagu Finger Family yang sering mereka lihat di youtube, begitu bungkus kado warna biru muda itu menampakkan isinya. Bergantian mereka mencoba boneka jari itu di jari-jari mereka.

Ibu Pemulung Yang Murah Senyum

Image
Tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Pagi tadi, saya menyempatkan mengirim SMS pada ibu tercinta, memohon maaf padanya karena tak pernah sempurna berbakti dan mengucapkan selamat hari ibu padanya.  Bagi saya, setiap hari adalah hari ibu. Ada darah ibu dalam tubuh saya. Ada air susu ibu yang telah membantu saya tumbuh. Mengingat kebaikan ibu dan berbakti padanya adalah kewajiban saya sebagai anak. Walau kini saya tinggal jauh dari ibu, saya berusaha untuk menyempatkan menelepon atau mengirim SMS pada ibu.  Dalam rangka hari ibu, Kumpulan Emak Blogger (KEB ) mengadakan gerakan menulis serentak tentang ibu. Syaratnya, tulisan yang dibuat bukan tentang ibu kandung. Mm, siapa ya. Banyak banget yang menginspirasi saya untuk menjadi ibu yang baik selain ibu kandung. Ada ibu mertua, kakak-kakak ipar, ibu penjual sayur, ibu pemulung yang tiap pagi lewat depan rumah, ibu ustadzah pengisi majelis taklim, ibu 2 anak perempaun teman dekat saya, dan masih ba

Telah Terbit, Sebuah Buku Persembahan Hari Ibu!

Image
Beberapa waktu lalu, saya mengikuti giveaway yang diadakan oleh blogger pakde Abdul Cholik . Giveaway itu bertema tentang ibu. Tulisan yang saya ikutkan dalam giveaway itu berjudul Ibu, Samudera Cinta Yang Tak Terbantahkan. Tak disangka, ternyata tulisan-tulisan peserta giveaway diabadikan dalam sebuah buku oleh pakde. Tentu saja saya dan semua penulis gembira. Hari ini, bertepatan dengan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2014, buku yang diberi judul "Hati Ibu Seluas Samudera" telah terbit!

Berenang Bersama Buah Hati dan Manfaatnya

Image
Kolam renang dilihat dari lantai dua gedung pengelola Masih pagi, masih sepi, masih bersih Libur sekolah akan segera tiba dalam hitungan hari. Sekolah anak saya, Zaidan 7 tahun, baru akan bagi raport besok. Tapi suasana libur sudah terasa. Di sekolah sudah tidak ada kegiatan belajar, banyak teman Zaidan sudah liburan bersama keluarga.  Liburan sekolah seringkali saya dan anak-anak habiskan di rumah saja dengan berbagai kegiatan, atau jalan-jalan ke tempat yang dekat dari rumah. Salah satu kegiatan liburan yang kami lakukan adalah berenang. Setelah sekian bulan tidak berenang, terutama setelah kasus anak meninggal di kolam renang komplek rumah kami , akhirnya hari ini saya dan dua anak saya berenang. Kebetulan, untuk warga komplek ada jatah tiket berenang gratis untuk 2 orang. Alhamdulillah senangnya. Biasanya tiap orang dikenakan biaya masuk Rp 11.000 (dewasa) dan Rp 10.000 (anak).

Makan bersama Kali Ini Berbeda

Image
Dokumentasi Bu Guru Dokumentasi Bu Guru Dokumentasi Bu Guru Makan bersama, sudah biasa Zaidan lakukan di sekolah bersama teman-teman dan guru. Tentu saja, makanan yang dimakan adalah milik masing-masing. Hanya saja, makannya dilakukan bersama-sama saat waktu makan snack dan lunch.  Makan bersama hari Selasa kemarin sedikit berbeda. Semua anak diminta membawa makanan dari rumah masing-masing untuk berbagi dan dimakan bersama dengan teman-teman dan guru. Konsep berbagi sendiri sebenarnya diajarkan di sekolah setiap hari melalui berbagai mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari, di rumah juga saya berusaha mengingatkan untuk berbagi dengan teman dan adik. Bedanya, kali ini sudah diniatkan saja dari rumah dan dipersiapkan apa yang hendak dibagi.

Ini Anaknya Atau Adiknya?

Image
"Ini anaknya atau adiknya?" Tanya seorang ibu pada saya yang sedang menggandeng Raissa. Kami sama-sama sedang belanja sayur di tukang sayur yang mangkal tak jauh dari rumah.  "Anak, bu." Jawab saya. "ibunya masih muda." Kata ibu yang satu lagi, sepertinya masih satu keluarga dengan ibu yang pertama. Ehem, baru kali ini rasanya ada yang bilang saya masih muda hihi. Mudah-mudahan ibu itu sedang tidak salah lihat. Sebelumnya, saya pernah dipanggil mbak, karena dikira mbaknya (pengasuh) anak-anak. Di lain waktu, saya pernah dikira kakaknya suami oleh teman karena dia mengira suami saya adalah omnya anak-anak. Gubrak!

Dampak Positif dan Negatif Main Game Buat Anak

Image
Sejak usia taman kanak-kanak, Zaidan sudah diperkenalkan dengan komputer oleh saya dan ayahnya, biasanya untuk menonton CD atau memainkan game edukatif. Sejak itulah Zaidan jadi suka sekali main game . Saya sendiri tidak terlalu suka dan mengerti kalau main game . Zaidan lebih sering bertanya pada ayahnya jika ingin main game ini dan itu. Tapi kadang-kadang karena ingin tahu apa yang disuka anak, suka nyoba-nyoba juga game yang dimainkan Zaidan. Menurut mbak lala, praktisi homeshooling , di tulisannya yang berjudul Game sebagai Alat Belajar , ada seorang ibu yang mengeluh padanya bahwa anaknya terlalu banyak main game dan jadi malas belajar. Ah, saya banget. Saya pernah mengeluhkan Zaidan yang suka sekali main game dan jadi malas membaca buku (lagi). Namun menurut mbak Lala, game bisa dimanfaatkan sebagai alat belajar. Karena melarang anak main game adalah hal yang mustahil. Semua anak pasti suka main game.

Penjual VCD Itu Pahlawan Saya

Image
Ini status yang saya buat tahun 2013 berhubungan cerita di bawah Saya itu orangnya pelupa. Kalau keluar rumah, terutama yang jaraknya dekat, tidak pernah bawa dompet dan handphone. Namun entah kenapa, hari itu, di tahun 2013, saya ingin bawa dompet dan handphone saat menjemput anak pertama, Zaidan,   dari les mengaji di mesjid. Padahal uang di dompet pun tak seberapa. Dompet bisa setebal itu karena isinya kartu-kartu dari mulai kartu ATM, KTP, kartu keanggotaan minimarket, kartu untuk main di tempat permainan anak, dan sebagainya. Sambil mendorong sepeda roda tiga dimana anak kedua saya –Raissa- duduk, saya menaruh dompet dan handpone di dalamnya ke keranjang kecil di belakang sepeda. Zaidan begitu girang saat saya menjemputnya. Kami tidak langsung ke rumah, melainkan main dulu ke rumah kakak saya yang letaknya tak jauh dari masjid. Zaidan main dengan gembira dengan sepupunya yang usianya cuma terpaut 2 minggu saja dengannya. Menjelang maghrib, kami pun pulang.

Belajar Menyetir Mobil Menggunakan Toyota Rush di Jalan Raya

Image
Gadis kelas 6 SD itu menaiki sepedanya di depan rumah. Goyang kiri, goyang kanan. Namun dia antusias dan terus melaju. Ia termasuk telat belajar sepeda. Saat teman-temannya sudah melaju kencang dengan sepeda roda duanya, ia masih goyang-goyang seperti bebek. “Aduh, aduh, udah-udah nanti jatuh.” Ibunya dengan wajah cemas menyuruhnya turun dan berhenti naik sepeda. Ibunya tidak ingin melihat satu-satunya anak perempuannya terluka. Dengan sedikit kecewa gadis kecil itu pun turun dari sepedanya. Sejak saat itu tak ada keinginan dalam hatinya untuk belajar berkendara, baik sepeda maupun sepeda motor. Gadis kecil itu kini sudah menjelma menjadi wanita dewasa. Ia sudah menikah dan mempunyai dua anak. Setiap hari, ia mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah dengan menaiki angkot. Setelah anak kedua lahir, anak pertamanya harus naik mobil jemputan ke sekolah. Mahal memang, dan tiap tahun biaya antar jemput naik, tapi apa boleh buat. Wanita itu ingin anaknya tak kepanasan dan ke

Hati-hati Unduh Film di Youtube

Image
Sejak menonton film asal Korea berjudul Wedding Dress , saya penasaran dengan film lain asal negeri ini. Kebetulan, pemilik komputer di rumah alias ayahnya anak-anak sedang ke luar kota jadi bisa sedikit leluasa memakai komputer. Setelah anak-anak istirahat, ada sedikit waktu me time untuk emaknya nonton atau blogwalking . Walau lebih sering ikut tidur juga sih karena kecapean.  Setelah mengetik kata kunci korean movie english subtittle , maka berbarislah itu film-film yang bisa diunduh atau langsung di tonton. Tapi hati-hati ya ayah dan bunda, seleksi dulu film-film yang akan ditonton dengan teliti. Apalagi jika akan ditonton bersama anak. Karena ternyata tidak semua layak ditonton bersama keluarga. Walau kata kunci yang saya pakai comedy movie , yang keluar banyak juga film dewasa. Lain waktu, saya ketik film religi indonesia, yang keluar bukan hanya film religi tapi film dewasa pun ikut-ikut nongol. Parahnya, banyak film-film dewasa yang berkonten hubungan suami istri tidak dis

Rejeki Ngeblog Hari Ini

Image
Alhamdulillah, Ya Allah Maha Pemberi Rejeki, atas rejeki-Mu hari ini. Saat 'gaji' dari sang suami makin menipis karena terpakai bayar tukang, saat waktunya bayar antar jemput sekolah anak, tiba-tiba saja pengen nge-cek nomor rekening lewat internet. Ada sejumlah uang yang masuk di sana. Memang tak besar jumlahnya, tapi cukup untuk menambahi kekurangan biaya antar jemput sekolah anak. Allah Memang Maha Tahu. Dia memberi sesuai kebutuhan. Setelah saya cek, ternyata uang itu berasal dari blog ini . Kemungkinan berasal dari salah satu afiliate yang saya ikuti. Di blog ini, saya mengikuti afiliate dari cloap , tips hamil , dan tergabung di idblognetwork . Seperti dalam aktifitas lainnya, semangat nge-blog juga kadang naik turun. Apalagi anak saya sedang ujian semester, jadi perhatian otomatis terbagi. Adanya berita menyenangkan ini membuat saya kembali bersemangat untuk tetap nge-blog dan menulis.

Momen Berkesan di Tahun 2014

Image
  Tahun 2014 akan segera berlalu. Setiap pergantian tahun, tidak ada kegiatan yang istimewa bagi saya. Saya tetap beraktivitas seperti biasa. Tidak ikut pawai dan pesta apapun. Bagi saya, setiap hari adalah sama. Namun, di sudut hati saya, saya tidak memungkiri bahwa saya mengharapkan agar hari esok lebih baik dari hari ini dan masa lalu yang buruk tidak terulang lagi. Itu adalah doa saya setiap hari. Di tahun 2014 ini, tulisan yang paling berkesan di blog ini adalah tulisan berjudul Alhamdulillah Anakku Sudah Dikhitan bagian satu dan dua . Tulisan itu saya buat spontan saja karena saya mengalami berbagai rasa saat mengkhitan anak laki-laki saya, Zaidan. Saya lega akhirnya anak saya mau dikhitan. Saya bersyukur anak saya sudah melakukan kewajiban agama untuk anak laki-laki. Saya sedih melihatnya kesakitan setelah dikhitan. Saya khawatir saat melihat dia berjalan dengan tertatih menahan sakit. Saya merasa bersalah saat melihat tatapan orang yang seolah berkata, “Anak mas

Hujan Air Mata di Film Wedding Dress

Image
Hari itu Sora pulang sekolah dijemput ibu. Dari dalam mobil, ibu Sora menyuruhnya segera naik. Namun, gadis kecil itu diam saja. Ibu Sora akhirnya keluar sambil melindungi kepalanya dengan jaket. Cuaca memang sedang hujan. Ibu Sora menasihatinya agar jangan lupa membawa payung agar tak kehujanan pulang sekolah. Pulang sekolah, Sora langsung diantar ke tempat les balet. Ibu Sora tidak tahu, sebenarnya Sora tak pernah lagi masuk kelas balet. Sora menyelinap masuk kelas les lain dan bertemu dengan seorang pria yang dipanggilnya kakak. Sora tidak mau bertemu dengan temannya di kelas balet, Gina, karena mereka pernah berselisih. Ibu Sora yang seorang desainer baju pengantin menderita kanker lambung. Karena kesibukannya bekerja, dia tidak pernah benar-benar memeriksakan diri, hanya minum obat pereda sakit. Ibu Sora menyadari waktunya dengan anaknya tak akan lama, ia pun bertekad untuk menghabiskan sisa hidup sesering mungkin dengan Sora. Ibu Sora membelikan Sora mainan yang diingink

Ternyata, Kakak Sayang Adik

Image
Rusuh. Ya, setiap hati itulah yang terjadi di rumah. Mainan berhamburan dari lemari mainan, Zaidan dan Raissa berteriak dan menjerit lalu saling ledek dan berakhir dengan salah satu marah atau menangis. Setiap hari rasanya tidak lengkap kalau Zaidan tidak usil sama Raissa dan Raissa akan membalasnya dengan jeritan, cubitan, pukulan dan tangisan. Ketika saya bertanya kenapa Zaidan suka usil sama Raissa, jawabnya hanya bercanda, hanya main-main saja. Kadang-kadang saya biarkan, tapi kalau sudah membuat bahaya keduanya, atau seisi rumah sudah tak tahan dengan teriakan-teriakan, saya akhirnya turun tangan. Suatu hari, saya terlambat menjemput Zaidan pulang dari les FAHIM Qur'an . Segera saya jemput Zaidan. Di tengah jalan, saya berpapasan dengan Zaidan yang tengah lari-lari kecil menuju rumah sambil menjinjing sesuatu di tangannya. "Mi, ini sandal Raissa ketinggalan!" Kata Zaidan.

Origami Matahari

Image
"Apa ini, kak?" Tanya saya saat membongkar tas Zaidan dan mendapati dua buah segitiga dari origami. "Ini dari temen kakak. Buatin kayak gini dong mi, yang banyak. Nanti kalau disambung jadi matahari." Jawab Zaidan sambil membongkar satu segitiga. Maka malam itu saya dan Zaidan berkutat dengan kertas origami (lagi). Padahal besoknya Zaidan harus sekolah. Biasanya ketika besok hari sekolah, malamya berkutat dengan buku. Kayaknya sih sorenya udah belajar. Hihi, emaknya juga butuh refreshing dari buku-buku pelajaran anaknya yang kadang bikin emak keder juga. Melipat kertas dan membentuknya menjadi sesuatu adalah hiburan tersendiri.

Serunya (Memahami) Bahasa Si Kecil

Image
Saya lupa, kapan tepatnya anak-anak pertamakali bicara, apa kata pertama yang mereka ucapkan. Terlalu ya. Yang paling saya ingat adalah perasaan bahagia luar biasa ketika anak akhirnya bisa memanggil saya umi atau mendekati kata umi, ketika saya bisa mengerti apa yang disampaikan anak dengan bahasa ‘planetnya’.  Ketika anak pertama (Zaidan) lahir, orangtua saya mengajarkan untuk mengajak anak bicara, walaupun anak yang masih merah itu tentu saja belum bisa bicara. Berbagai bahan bacaan pun mengatakan demikian. Aneh dan geli rasanya merayu-rayu bayi mungil yang cuma bisa jawab dengan senyuman, tangisan dan ocehan tak jelas. Ternyata menurut psikolog Alzena Masykouri M.Psi, kemampuan berbahasa bayi dimulai dari tangisan.

Kunci Sehat Ibu Chadidjah (92 Tahun)

Image
Namanya Ibu Chadidjah Darto Soedarmo, asal Bukittinggi. Ibu empat orang putra dan tujuh orang cucu ini berusia 92 tahun. Namun beliau masih sehat dan bugar. Beliau mampu berjalan tanpa dipapah, bisa membaca tanpa kacamata, dan memiliki ingatan yang masih sempurna. Bahkan beliau mendapat gelar S1 Bahasa Inggris di usia 50 tahun! Kunci sehat beliau ada 4, yaitu:

Entrepreneur Cilik

Image
“Kak, panas ya. Kita bikin es teh yuk, atau es milo. Mm..pasti enak.” Kata saya di suatu siang yang terik. “Iya, habis itu esnya kita jual ya mi.” Kata Zaidan. Wah, sudah terpikir untuk jualan ya. Apa karena jatah membeli mainannya berkurang? Saya memang membatasi anak-anak beli mainan. Selama mainan yang di rumah bisa dipakai atau bisa membuat sendiri dengan bahan seadanya, lebih baik tidak membeli mainan. Sudah pengalaman berulang kali, beli mainan lalu tak lama kemudian mainannya rusak. Bikin sakit hati emak saja yang berjuang untuk irit, hiks. Saya pernah bilang ke Zaidan, nanti kalau dia sudah bisa mencari uang sendiri, boleh menggunakan uang yang didapat semaunya. Cara mendapatkan uangnya ya dengan berjualan salah satunya.

Harta Karun Itu Bernama Origami

Image
Menemukan setumpuk kertas origami saat beres-beres di kamar anak, seperti menemukan harta karun. Begitu juga kalau anak menemukan mainan lama yang dicari-cari. Senangnya bukan main. "Mi, kakak mau bikin amplok buat umi." Kata Zaidan. "Bukan amplok, yang betul amplop." ralat saya. "Ya, amplop" Kata Zaidan lagi sambil terus melipat-lipat kertas origaminya. Minggu sore kemarin kami memang tidak kemana-mana. Ah biasanya juga nggak kemana-mana kok, hehe. Hari Minggu biasanya ayahnya anak-anak ingin istirahat. Apalagi kalau sore  sekarang suka hujan, jadi makin betah deh kami di rumah. Biar anak-anak tidak bosan, salah satu permainan yang bisa dilakukan ya bermain lipat kertas origami .

Asyiknya main Drum

Image
"Mi, Aisa mau main dram!" Pinta Raissa sabtu sore kemarin. Mm, kenapa Raissa  tiba-tiba minta main drum ya, pikir saya sambil melihat semua mainannya yang berhamburan di lantai. Iernyata, Raissa menemukan stik drum mainan milik kakaknya, Zaidan. Saya pun mencari-cari kaleng drum milik Zaidan. Nihil. Lalu saya ingat, saya sudah membuangnya karena sudah penyok-penyok. Mata saya mencari-cari barang apa yang bisa Raissa pakai sebagai drum. Aha, ada kaleng bekas kue yang biasa dipakai Raissa sebagai tempat mainannya yang berukuran kecil.

Semua Ingin Dilakukan Sendiri

Image
"Aisa mau sendiri aja!" Teriak Raissa saat saya pegang tangannya keluar dari kamar mandi sehabis buang air kecil (BAK). Dia mau keluar kamar  mandi sendiri menuruni tangga (lantai kamar mandi sedikit lebih tinggi dari lantai rumah). "Aisa mau baju yang ini!" Di saat lain Raissa hanya mau baju yang dia sukai. Dia tidak mau saya pilihkan baju lagi. Terpaksa, salah satu baju baru lebarannya saya kasihkan ke teman Raissa sebagai kado ulang tahun, karena Raissa tidak mau memakainya. Alhamdulillah , jadinya tidak mubadzir . "Aisa mau mandi sendiri! Umi sana.." Raissa juga kadang maunya mandi sendiri pakai shower atau gayung. Tidak ketinggalan, beberapa mainannya diboyong ke kamar mandi seperti cangkir-cangkiran, boneka plastik dan yang lainnya. Saya disuruh menunggu di luar kamar mandi.

Bapak, Si Tukang Memperbaiki

Image
Sudah beberapa hari ini kacamata saya ‘bergoyang-goyang’. Mungkin mur-nya kendor, mungkin juga karena hal lainnya. Ah, kenapa saya tiba-tiba teringat bapak. Kalau melihat hal ini, bapak pasti langsung ambil perkakas dan memperbaiki yang rusak. Kalau sedang di rumah saya, bapak pasti tak pernah duduk diam. Dia memperbaiki jemuran saya yang mulai patah. Dia mengikat bagian yang patah dengan tali rafia sehingga jemuran menjadi kokoh. Bapak mencabuti rumput-rumput di depan rumah yang mulai memanjang. Bapak mengikat pisau dapurku dengan tali rafia agar pegangannya kuat, lalu mengasahnya. Bapak jarang merepotkan ibu. Kalau ada yang bisa beliau lakukan sendiri, beliau lakukan. Ah bapak, si tukang memperbaiki yang sangat saya idolakan. 

Daftar Sekolah Mulai Dari Sekarang

Image
Sekolah Za biasanya sudah membuka pendaftaran untuk siswa baru sejak bulan Desember. Mm, jadi ingat saat-saat hunting sekolah untuk Za. Harus daftar di awal waktu agar dapat masuk ke sekolah yang diinginkan. Selain itu, biasanya jika daftar lebih awal beberapa sekolah memberi potongan biaya pendaftaran. Entahlah kalau sekolah negeri, saya tak tahu persis bagaimana mekanisme pendaftarannya. Dan, biaya sekolah negeri termasuk gratis, kalau saya tak salah. Di dekat tempat tinggal saya di Bintaro, Tangerang Selatan, sebenarnya bertebaran sekolah, dari mulai playgroup sampai perguruan tinggi, dari mulai negeri sampai swasta. Antara lain:

Satu Hari, Dua Tragedi

Image
Dua hari yang lalu, Siang itu panas sekali. Matahari bersinar terik. Zaidan baru saja pulang diantar jemputan sekolah. Saya angkat baju dari jemuran. Sebagian yang masih basah saya biarkan. Saya sapu halaman depan. Debunya terlihat beterbangan. Lalu saya siram halaman dengan air biar suasana sedikit adem. Air yang masih menggenang, saya 'seret' dengan sapu lidi keluar pagar. Zaidan dan Raissa yang duduk-duduk dekat pintu terkagum-kagum melihat banyaknya air yang 'tumpah' di halaman. Tumben mereka tidak ikut menciprat-cipratkan air, pikir saya.    Ketika itulah seseorang menghampiri saya. "Bu, saya boleh nggak numpang masak? Gas saya habis" Karena takut salah dengar, saya bertanya lagi apa keperluannya. "Saya boleh numpang masak? Gas saya habis" Tanyanya lagi dengan suara bergetar. Oh, ternyata saya tak salah dengar. "Oh ya silahkan.." jawab saya. "Bentar ya, saya ambil dulu beras dan yang lainnya." Katanya. 

Ibu, Samudera Cinta Yang Tak Terbantahkan

Image
Bicara tentang ibu, tak lepas dari berbagai fakta tentang cinta dan kasih sayang, rasa nyaman dan kesabaran. Saya ingat betul. Saat usia pra sekolah, saya tidur berdua dengan adik. Karena adik saya laki-laki, ibu memisahkan kami dengan sebuah bantal guling. Kadang ibu menemani tidur, kadang setelah kami tidur ibu pindah ke kamarnya. Kalau ibu tidur di samping saya, saya suka menyelusup ke dada ibu. Rasanya nyaman dan aman sekali. Bahkan sampai besar (kecuali setelah menikah), saya suka sekali tidur dengan kepala menempel di paha ibu. Kalau ibu sedang tiduran, tak tahan rasanya untuk tak ikut tiduran. Kepala saya langsung nempel di paha atau pantat ibu. Apalagi badan ibu gemuk, makin asyik saya 'gangguin' ibu. Pantas saja, Raissa dan Zaidan maunya nempel saja sama saya. Zaidan yang usianya sudah 7 tahun masih ingin digendong atau dipangku. Mereka mungkin menemukan rasa nyaman seperti saya pada ibu.  Waktu usia SMP, pernah saya ngambek pada ibu, ingin dibelikan tas kain yan

Kunjungan Zaidan ke Yayasan Sayap ibu Bintaro

Image
Hari ini Zaidan dan teman-teman sekolah beserta guru berkunjung ke Yayasan Sayap Ibu Bintaro. Yayasan Sayap Ibu Bintaro merupakan cabang dari Yayasan Sayap Ibu Pusat yang berkedudukan di Yogyakarta (awalnya di Jakarta). Yayasan non profit dan non pemerintah ini kegiatan khusunya menyantuni dan menangani anak-anak cacat terlantar. Yayasan Sayap Ibu Pusat didirikan tahun 1955 oleh Ny. Sulistina Sutomo (istri pahlawan nasional Bung Tomo) beserta Ny. Soekardi dan Ny. Garland Soenatyo. Sedangkan Yayasan Sayap Ibu Bintaro baru didirikan tanggal 1 Oktober 2005. Didorong rasa ingin tahu dan penasaran, bagaimana kesan Zaidan yang masih 7 tahun setelah berkunjung ke sana, saya pun mencoba membuka perbincangan dengannya.

Tukang Roti Pertama

Image
Siapa yang tak suka roti. Makanan berbahan tepung dengan isian macam-macam ini sudah akrab dengan kita. Konon, sejarah roti  berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Roti ditemukan saat mereka mencari cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari. Bagi sebagian orang terutama di negeri barat roti adalah makanan pokok. Di negeri kita Indonesia, seringkali roti dimakan sebagai cemilan. Belum makan nasi, belum lengkap. Demikian kita bilang (saya bilang maksudnya hihi). Semua roti dengan rasa apapun saya biasanya suka. Alhamdulillah, bisa makan roti kadang-kadang. Walau kita anggap cemilan, harganya masih lebih mahal dibanding kue-kue jajanan pasar yang biasa saya beli di tukang sayur. Kalau Zaidan biasanya suka roti sosis, pizza, coklat, dan kadang keju. Raissa lainlagi, seringkali dia maunya roti yang berbentuk seperti

Kuliner di Sekitar RSPP

Image
Sudah beberapa kali dalam dua bulan ini saya bolak-balik ke RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) dalam rangka menemani suami. Mudah-mudahan sih tak kembali lagi, kami sehat walafiat terus. Kasihan anak-anak yang ditinggal. Kasihan orang-orang yang direpotkan membantu jaga anak. Seorang teman dekat datang berkunjung ke RSPP. Awalnya dia hendak membantu jagain si kecil. Kami makan di kantin RSPP yang walau tak besar tapi cukup bersih. "Kalau ke sini, saya pasti ga ketinggalan makan empek-empek di sini." Katanya. Saya yang tak ikut makan karena masih kenyang cuma manggut-manggut dan menyimpan informasi itu di otak. Kelihatannya sih memang enak. Raissa saja yang awalnya cuma cicipi, malah nambah dan jadinya pesan satu lagi buat Raissa.

RM Sayur Asem Betawi H Masa Ramai Pengunjung di Akhir Pekan

Image
  Neneknya anak-anak (alias mamah mertua saya) datang. Beliau mau membantu saya jaga anak-anak, karena besok ayahnya anak-anak akan dioperasi sebagai tindak lanjut operasi sebelumnya. Hari ini beliau mengajak kami sekeluarga dan keluarga kakaknya suami ke sebuah temmpat makan. Kami biasa menyebutnya RM Haji Masa. Nama lengkap tempat makan itu RM Sayur Asem Betawi H Masa. Letaknya di Jalan Pondok Jaya No 5 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dari rumah kami hanya memakan waktu kurang dari sepuluh menit. Begitu sampai, mobil dan motor sudah berjejer manis di depan rumah makan sehingga saya tak bisa melihat langsung penampakan rumah makan. Ramai sekali. Padahal belum masuk waktu makan siang, baru jam 10 pagi. Mungkin karena akhir pekan ya. 

4 Hal Yang Harus Disiapkan Jika Ingin Memiliki Buah Hati

Image
Memiliki buah hati atau anak merupakan impian setiap pasangan. Anak bisa menjadi pewaris kekayaan orangtua, keriangannya menjadi obat penat orangtua, keberadaannya melengkapi hidup orangtua. Bahkan, anak bisa mengantarkan orangtua ke surga . Ketika kita marah dan kesal karena kelakuan anak, ingat kembali mereka adalah aset kita di masa depan bahkan akhirat. Memiliki buah hati perlu persiapan. Setidaknya, ada 4 hal yang harus dipersiapkan jika ingin memiliki buah hati.

Agar Menunggu Menjadi Tak Membosankan

Image
Menunggu adalah pekerjaan yang cukup membosankan dan meresahkan. Menunggu anak dan suami pulang, menunggu masakan matang, menunggu weekend datang, menunggu tamu yang ditunggu, menunggu gajian datang :D, menunggu jodoh, dan sebagainya. Pernah dengar hal ini, sesuatu jangan ditunggu. Biarkan saja ia datang dengan sendirinya. Benar juga sih. Mungkin maksudnya, lakukan saja kegiatan kita seperti biasa jangan sampai menunggu membuat kita diam dalam resah.

Yuk, Kenali Pariwisata Kota Kuningan

Image
Sahabat blogger , pernahkah sahabat berkunjung ke Kota Kuningan? Kota Kuningan ini adalah kota tempat dimana saya lahir dan besar. Setidaknya dua tahun sekali saya pulang ke Kuningan bersama suami dan anak-anak, seperti pengalaman mudik yang sudah saya tulis di sini dan sini.   Nama Kuningan kemungkinan berasal dari nama sejenis logam campuran dari timah, perak dan perunggu. Sampai tahun 1950-an, barang yang terbuat dri Kuningan masih disukai masyarakat elit di daerah Kuningan. Banyak legenda yang berhubungan dengan nama Kuningan.   Diantaranya adalah legenda Pendeta Galuh yang diuji oleh Raja Galuh untuk menaksir kehamilan istrinya, padahal istrinya tidak hamil. Hal ini dilakukan untuk mencelakakan sang pendeta. Tetapi ketika istri Raja Galu benar-benar hamil, sang Raja marah dan menendang perabota-perabotan yang terbuat dari kuningan. Tempat jatuhnya perabotan itu dinamakan Kuningan. 

Ajak Si Kecil Ke Pengajian, Kenapa Tidak?

Image
Tuesday is coming, time to refresh my soul . Ah, sebenarnya menyegarkan jiwa bisa kapan saja ya. Di rumah pun bisa. Tiap hari juga kita shalat dan baca Qur'an. Tapi, kalau kita mendengar langsung kajian agama dari ahlinya, bertemu dengan orang-orang bertujuan sama mencari ilmu Tuhan, tentu rasanya beda.  Apalagi bagi yang sedang belajar Qur'an, lebih afdhol kalau belajar langsung berhadapan dengan pengajar. Karena berkaitan dengan pengucapan huruf, asal keluar huruf, dan sebagainya. Saat ini saya sedang mendorong diri untuk ikut lagi kajian agama langsung pada ahlinya. Alhamdulillah, di mesjid dekat rumah ada majelis taklim yang cukup aktif kegiatannya. Dari hari Senin sampai Jumat ada kajian dengan tema beragam. Walau untuk sementara ini tidak bisa setiap hari datang, setidaknya seminggu sekali saya mengusahakan hadir.

Oleh-oleh Lombok

Image
Minggu kemarin, ayahnya anak-anak mendapat tugas dinas ke Lombok. Wuih, saya langsung ngiler dan ingat cerita-cerita sahabat blogger tentang keindahan Lombok. Pantainya, Gili Trawangan, dan yang lainnya. Sayang, Zaidan sekolah. Kami tak bisa ikut ke Lombok. Memang bukan rejeki kami. Toh, ayahnya juga ke sana dalam rangka tugas. Tapi, walau tak ikut ke Lombok, Alhamdulillah kami masih kebagian oleh-oleh Lombok. Buat sahabat blogger yang penasaran, apa saja oleh-oleh dari Lombok. Ini saya tulis daftar oleh-oleh Lombok yang bisa didapatkan jika kita jalan-jalan ke sana.

Niatnya apa sih?

Image
Hari Jum'at kemarin adalah jadwal Zaidan les FAHIM Qur'an . Seperti biasa, saya pun mengantarnya ke mesjid dan sekalian shalat Maghrib berjamaah. Lesnya baru akan dimulai setelah shalat Maghrib. Allaahu akbar . Saya takbir dan bersidekap. Tak lama kemudian, ada serombongan ABG datang dan berjejer di samping kiri saya, mungkin usia kelas 2 atau 3 SMP. Wangi sekali. Saya bisa mencium entah parfum atau deodorant dari tubuh mereka. Tuh, saya jadi tak konsentrasi. Sambil mengobrol macam-macam, mereka menaruh mukena dan pergi ke toilet untuk berwudhu.Setelah wudhu, mereka mengenakan mukena dan bersiap shalat. Seorang ABG bertanya pada temannya, "Niatnya apa sih?" Saya tak ingin menghakimi siapa pun karena saya sadar saya pun jauh dari sempurna. Kemampuan dan kesempatan belajar seseorang berbeda-beda. Saya hanya ingin berkaca. Saya bersyukur sewaktu kecil bapak dan ibu cukup keras mendidik dalam hal ibadah. Sewaktu kecil, saya belajar shalat dan Alqur'an di mesjid ke

Keranjang Baju Sahabat Raissa

Image
    Ibu rumah tangga tanpa asisten di rumah, harus kreatif menjalanka berbagai upaya agar pekerjaan rumah tangga beres dan anak tetap anteng. Salah satu pekerjaan rumah tangga yang cukup menguras tenaga adalah menyetrika. Biasanya, saya menyetrika seminggu dua kali saat hari Sabtu dan Minggu, saat suami di rumah. Sehingga anak-anak bisa main sama ayahnya, sementara ibunya anteng menyetrika. Soalnya, bahaya kalau mereka bolak-balik nyamperin emaknya yang lagi megang setrikaan panas. Tapi, tak jarang juga saya yang kena 'cium' setrikaan karena tak konsen harus berbagi perhatian. Kalau terpaksa harus menyetrika saat tak ada yang menjaga anak, biasanya saya berikan anak-anak berbagai kegiatan agar mereka bisa main sendiri. Zaidan sukanya menggambar dan main gadget . Raissa suka sekali naik keranjang pakaian dan bobo di sana. Yaa, lumayan anteng. Biasanya, dia naik keranjang sambil menonton TV, sambil memasukkan semua mainan ke dalam keranjang, at

Luruskan Lagi Niat Menulis

Image
….Innamal a’maalu binniyat wa likullimriin maa nawa… “…Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya…” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits) Menurut Ustadz Marwan Hadidi, S.Pd.I, maksud hadist Rasulullah di atas adalah bahwa niat merupakan tolok ukur suatu amalan. Diterima atau tidaknya tergantung niat. Banyaknya pahala yang didapat atau sedikit pun tergantung niat. Niat adalah perkara hati yang urusannya sangat penting. Seseorang bisa naik ke derajat shiddiqin dan bisa jatuh ke derajat yang paling bawah disebabkan karena niatnya. Saya jadi diingatkan kembali niat awal menulis. Dulu, sejak semasa gadis, saya suka menulis nonfiksi (cerita pendek dan novel). Saya berjanji akan menulis yang baik saja, yang bisa diambil hikmahnya oleh semua orang. Dan Alhamdulillah saya sudah menerbitkan tiga buku antologi dan dua buah novel . Walaupun sepertinya tidak terlalu ‘kenceng’ penjualannya, saya bersyukur pernah mendapatkan kesempatan itu. Sekara

Tips Mengatur Jajan Anak

Image
Ibu-ibu, apakah saat belanja suka membuat catatan belanja? Catatannya ditulis di atas kertas atau ditulis di pikiran? Apakah barang yang dibeli sesuai dengan catatan belanja? Atau malah beli barang di luar catatan belanja? Kalau saya suka menulis catatan belanja karena mudah lupa. Namun, adaaa saja satu atau dua barang yang dibeli di luar catatan belanja. Apalagi kalau belanjanya bawa anak-anak. Sudah pasti dompetnya bocor karena mereka minta jajan atau mainan. Seperti beberapa hari lalu. Saya mau beli kertas krep untuk keperluan pengajian . Saya lupa membuat perjanjian dengan Raissa untuk tidak beli mainan. Begitu melihat gitar mainan bergambar hello kitty , Raissa tak mau beranjak deh dari toko. Tahu kan ya, kalau di toko fotokopi (di sana jual kertas krep) biasanya selain jasa fotokopi menjual berbagai mainan, makanan dan minuman juga. Bisaaa saja si enci penjualnya. Anak-anak pasti suka dong lihat beraneka macam mainan di sana. Padahal, mainan di rumah pun ada. Seringkali b

Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial

Image
Hari ini saya mengajak Raissa ke pengajian majelis taklim di masjid komplek rumah. Raissa jadi peserta termuda. Wah, senang rasanya bisa berkumpul dengan orang-orang yang baik hati dan bertujuan sama mencari ilmu Allah. Rasanya sudah berabad-abad saya tak berbaur dengan komunitas tertentu, setelah melahirkan baby Raissa. Walau aslinya saya tak pandai bersosialisasi, walau awalnya saya gugup, saya bisa juga mengatasinya. Seharusnya saya tak perlu khawatir. Mereka adalah orang-orang yang sama seperti saya, mencari ridha Ilahi. Tema pengajian kali ini tidak biasa, yaitu Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial. Menarik kan temanya? Alam raya ini adalah ciptaan Tuhan yang berhak juga dicintai. Salah satunya dengan mengurangi sampah. Bayangkan, Sampah plastik ini baru bisa terurai di dalam tanah 10-20 tahun! Memanfaatkan kantong plastik bekas sebagai bunga artifisial adalah salah satu langkah untuk mengurangi sampah, mencintai bumi, dan bisa bernilai ekonomi loh.

Hati-Hati Berenang di Kolam Renang Umum

Image
Beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi di grup ibub-ibu RT lingkungan saya, bahwa ada dua anak usia kelas 2 atau 3 SD yang tenggelam di kolam renng komplek rumah kami. salah satunya tak dapat diselamatkan dan meninggal. Peristiwa itu terjadi sesaat sebelum kolam tutup di sore hari (kolam tutup jam 5 sore). Terang saja saya terkejut. Saya sering berenang di sana bersama dua buah hati saya, Zadan dan Raissa. Saya bersyukur ada fasilitas kolam renang umum yang dekat dari rumah. Namun, sepertinya banyak yang harus diperbaiki. Terakhir saya berenang di sana, pintu toilet rusak berat dan tak dapat ditutup. Saya harus meminta Zaidan berjaga di depan pintu agar tak ada orang yang masuk. Belum lagi pengunjung yang tak disiplin, misalnya memberi makan anak saat berenang. Padahal sudah jelas ada aturan yang tak membolehkan hal itu. Atau, peristiwa yang pernah saya alami ketika ada pengunjung yang memaksa menukarkan ban-nya dengan ban yang saya pegang, karena ban-nya kempes. Waktu itu saya

Asuransi Untuk Keluarga Saya

Image
Baru sekitar dua minggu yang lalu, suami saya menjalani operasi ESWL untuk penyakit batu ginjalnya. Siapapun yang terkena musibah pasti cemas dan tidak tenang, memikirkan masalah kesehatan pasien atau biaya operasi. Menurut tetangga yang pernah membantu temannya ketika operasi ESWL, biaya operasi kecil ini bisa mencapai 4 juta bahkan puluhan juta tergantung tempat dimana ia akan dioperasi. Namun, setidaknya satu masalah bisa teratasi. Semua biaya operasi dan rawat inap ditanggung asuransi! Waktu anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun) berusia sekitar 2 tahun-an, ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran kemih. Orangtua mana yang suka melihat anaknya tergolek lemah dengan jarum infus di tangannya, tak mau sedikit pun terpisah dari ibunya. Belum lagi biaya perawatan yang besar karena Zaidan dirawat selama kurang lebih seminggu. Lagi-lagi, satu masalah lain bisa diatasi. Semua biaya perawatan ditanggung asuransi! Di saat-saat seperti itu, saya merasakan sekali manfaat a

Cerita Berantai

Image
Akhir-akhir ini Zaidan sedang menyukai sebuah permainan bernama Cerita Berantai. Cara bermainnya, saya membuat satu kalimat lalu Zaidan melanjutkannya dengan kalimat yang lain. Saya buat lagi kalimat untuk melanjutkan cerita, lalu giliran Zaidan. Begitu seterusnya, merangkai sebuah cerita. Bagian yang menantang adalah bagaimana agar kalimat yang kita buat berhubungan dengan kalimat sebelumnya. Bagian yang seru adalah jika kita sudah sedemikian bingung dan akhirnya kalimat yang dibuat jadi tak berhubungan. Gelak tawa pun membahana. Entah kapan saya pernah memainkan permainan ini. Mungkin SMP atau SMA saat pelajaran Bahasa Indonesia. Entahlah, lupa. Kalau permainan Pesan Berantai sudah sering dilakukan sejak SD saat pramuka atau kegiatan pelatihan-pelatihan. Pesan berantai adalah permainan kekompakan dan ketelitian dalam menerima pesan. Peserta permainan berbaris. Peserta pertama akan menerima pesan lalu disampaikan ke peserta di belakangnya. Pesan yang sampai ke peserta terakhir harus

Suara Bising Itu

Image
Kakak beradik ini, kalau sudah ngumpul pasti rame. Siapa lagi kalau bukan Zaidan dan Raissa, dua buah hati saya. Seperti halnya semalam. Saat jam menunjukkan angka mendekati delapan, Raissa sudah mulai terlihat mengantuk. Tapi, begitu kakaknya datang dari mesjid, matanya langsung 'melotot', badannya langsung segar lagi. Ajaib. Mereka berdua langsung membuat keributan di dalam kamar. Melompat-lompat di atas kasur, berkejaran sambil berteriak, dan semacamnya. Tanda-tanda datangnya 'tamu' membuat badan saya pegal dan kepala pening mendengar kebisingan ini. Saya keluar kamar meninggalkan mereka berdua, mengambil sepotong roti dan mengunyahnya sambil duduk. Dua bocah itu emngekor dan duduk di depan saya. "Umi sedih?" tanya Raissa. Saya menggeleng. "Nih, minum." Raissa menyodorkan kepalan tangannya membentuk gelas. Hihi, duh lagi lemes begini jadi pengen ketawa. Saya tersenyum dan menghirup air bohongan yang ia sodorkan. Setelah itu, Raissa joget-joget s

Jika Saya Bisa Mengendarai Motor Atau Mobil

Image
Surat ini saya temukan beberapa waktu lalu saat saya membereskan isi tas anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun). Hati saya langsung dilanda rasa bersalah. Ibu mana yang tak merasa bersalah jika ia tak bisa mengantar atau menjemput anaknya ke dan dari sekolah. Apalagi jika ibu itu ibu tumah tangga penuh, tidak bekerja di luar rumah. Makin lengkap lah rasa bersalahnya. Itulah yang saya rasakan, merasa bersalah pada anak pertama saya karena tak bisa memenuhi keinginannya. Saya berusaha tak terlalu menunjukkan rasa bersalah ini agar tidak makin mengacaukan perasaan Zaidan. Saya minta maaf. Saya jelaskan kenapa Zaidan harus ikut mobil antar jemput sekolah. Supaya Zaidan lebih aman dari panas dan hujan, supaya umi tak terlalu lelah karena harus mengurus rumah dan adik Raissa, supaya Zaidan belajar mandiri dan bersosialisasi, dan sebagainya. Zaidan juga sepertinya berusaha mengerti. Saya juga tak lupa minta Zaidan mendoakan saya supaya bisa mengendarai motor atau mobil. Apa hubungan

Waspadai Angkot Kosong

Image
Ibu mana yang tak geram saat mendengar berita di televisi tentang anak-anak yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Hati kami menangis dan teringat kembali sosok anak-anak di rumah. Kami diingatkan untuk banyak memeluk anak-anak dan menjaga mereka dari kerasnya dunia. Saya langsung memberi pengetahuan kepada anak saya tentang pentingnya menjaga tubuh kita dan berhati-hati terhadap orang lain dengan gelagat tertentu. Terutama kepada Zaidan (7 tahun) yang sekolahnya sudah tidak ditemani orangtua, pergi dan pulang bersama supir antar jemput sekolah, dan kadang pulang sendiri jam 8 malam sehabis les Al qur'an di mesjid komplek rumah. Adiknya, Raissa, karena masih 3 tahun tentu lebih banyak bersama saya daripada orang lain. Begitu Kumpulan Emak Blogger (KEB) mengadakan program KEB Agent of Change dengan cara menyebarkan pemahaman tentang Kekerasan Seksual, saya antusias sekali. Kita memang harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan seks untuk agar tidak terjadi lag

Saat Lampu Kamar Mandi Dimatikan

Image
Dulu saya ibu bekerja. Saya pernah merasakan betapa tak tenangnya bekerja karena ingat anak di rumah yang tadi pagi minta ikut ibunya. Saat tiba di rumah, waktu seakan tak pernah cukup karena ingin berlama-lama dengan anak sambil mengerjakan pekerjaan kantor yang belum selesai. Saat ini saya ibu rumah tangga penuh waktu. Apakah lantas saya merasa cukup waktu dengan anak? Mungkin iya, tapi apakah waktu itu cukup berkualitas jika saya mudah emosi karena perilaku anak? Pada dasarnya ibu bekerja dan penuh waktu memang sama, Akan mengalami berbagai dilema dan masalah yang harus dihadapi. Di rumah, Mereka sama-sama ibu yang harus mengurus keluarganya, harus menghadapi berbagai huru-hara yang dilakukan anak. Ini hanya sebuah pilihan masing-masing orang. Bagaimana Cara Mereka menghadapi dilema dan masalah lah yang membedakannya. Saya pernah membaca sebuah buku tentang ibu bekerja yang tetap bisa berkomunikasi dengan hangat dengan anaknya. Salah satu caranya, Dia selalu menyisipkan catatan-

Seminggu Tanpa TV, Aku Rapopo

Image
Sudah seminggu lebih televisi di rumah rusak. Jika dinyalakan, ada bunyi mendecit seperti suara tikus. Ciit ciiit. Lantas, apa saya merasa kesal dan kesepian? Awalnya, mungkin saya sedikit kesal karena televisi ini sebenarnya bukan punya kami. Tak enak kan, dititipi barang kok malah rusak. Anak-anak tak bisa menonton kartun kesayangan. Ayahnya anak-anak tak bisa menyimak berita terkini. Dan saya, tak bisa melihat infotainment dan serial televisi kesayangan, ups! Tapi...ada hikmah luar biasa di balik semua ini. Allah memberikan ujian sakit bagi salah seorang anggota keluarga kami sehingga dirawat di rumah sakit. Jadi, memikirkan acara TV tentu saja tak sempat. Anak-anak bisa berinteraksi dengan sepupu mereka saat saya di rumah sakit. Saya tak perlu ketakutan tiap jam 10 pagi karena serial The Walking Dead di FOX hadir. Anak-anak lebih mudah diajak kerjasama karena pikiran mereka fokus saat saya bicara. Saya pun lebih fokus dalam mengurus keluarga. Menurut sebuah artikel di republik