Entrepreneur Cilik

“Kak, panas ya. Kita bikin es teh yuk, atau es milo. Mm..pasti enak.” Kata saya di suatu siang yang terik. “Iya, habis itu esnya kita jual ya mi.” Kata Zaidan. Wah, sudah terpikir untuk jualan ya. Apa karena jatah membeli mainannya berkurang? Saya memang membatasi anak-anak beli mainan. Selama mainan yang di rumah bisa dipakai atau bisa membuat sendiri dengan bahan seadanya, lebih baik tidak membeli mainan. Sudah pengalaman berulang kali, beli mainan lalu tak lama kemudian mainannya rusak. Bikin sakit hati emak saja yang berjuang untuk irit, hiks. Saya pernah bilang ke Zaidan, nanti kalau dia sudah bisa mencari uang sendiri, boleh menggunakan uang yang didapat semaunya. Cara mendapatkan uangnya ya dengan berjualan salah satunya.


Saya juga sempat terpikir sih kalau anak-anak sudah agak besar, mau diajak jualan untuk mencari pengalaman dan menantang nyali. Sebenarnya sih buat nemenin emaknya biar tidak malu sendirian saat ditolak pembeli, hihi. Seperti waktu saya masih kuliah, pernah berjualan di Gasibu Bandung. Sebenarnya untuk tugas kuliah, tapi sangat menantang bagi saya dan teman-teman untuk berkreasi dan mendapatkan keuntungan. Kalau di kampung saya, anak-anak banyak yang berjualan membantu orangtuanya. Ada yang jualan surabi, gorengan, dan sebagainya, dijajakan dengan berkeliling kampong. “Surabina badeee…” Tuh, jadi kangen surabi.

Market Day 
Alhamdulillah, keinginan Zaidan untuk berjualan terlaksana dengan adanya program market day untuk kelas 2 di sekolahnya. Semua murid kelas 2 diwajibkan membawa barang dagangan yang ditentukan oleh guru. Pembelinya adalah siswa kelas 1 dan 2. Zaidan kebagian berjualan minuman. Sejak hari Jumat Zaidan sudah mengingatkan saya untuk menyiapkan minuman apa yang hendak dijual.

Tidak terpikirkan di benak saya untuk membuat sendiri minuman yang hendak dijual. Pertama, repot. Kedua, tidak pintar meracik minuman enak. Paling-paling jus buah, itu pun buah memang sudah dari sononya seger dan enak. Maka jalan satu-satunya ya beli minuman jadi. Maka pada hari Minggu kemarin Zaidan dan ayahnya pergi berbelanja minuman yang akan dijual.

Bergaya dulu sebelum berangkat. Wish me luck yaa ummi..

Raissa mau ikut jualan sama kakak??
Barang dagangan Zaidan

Ketika pulang, saya intip hasil belanja mereka. Loh, kok kebanyakan susu sih, hanya berbeda merek dan rasa. “Kakak, kalau jualan itu harus beragam dong barangnya. Biar orang tertarik untuk memilih dan membeli. “ Emak Kania pun berceloteh. Tuh salah, katanya tidak boleh bilang HARUS. Mungkin lebih baik SEHARUSNYA. Memang kadang lebih baik nulis ya daripada ngomong, bisa diedit. Tapi biarlah, toh itu barang jualan pilihannya sendiri. “Nanti jangan sedih ya kalau tidak laku.” Saya mewanti-wanti, tuh, salah lagi. Mungkin lebih enak didengar kalau begini, “Tetap semangat ya walau nggak laku.” Suka telat sadarnya. Pelajaran (lagi dan lagi) untuk tetap memilih kata yang baik pada anak. Zaidan pun Cuma menjawab ya.

Kegiatan market day ini banyak manfaatnya untuk anak, antara lain:
  • Melatih keberanian dan percaya diri anak dengan menawarkan dagangannya.
  • Melatih kesabaran anak dengan berbesar hati ketika dagangannya tidak laku.
  • Belajar matematika dengan cara menghitung berapa pemasukan dan pengeluaran.
  • Belajar menghargai nilai uang, bahwa untuk mendapatkan harus berusaha terlebih dahulu.
  • Dan sebagainya.
Alhamdulillah, barang dagangan Zaidan habis terjual. Sisa satu sih sebenarnya, akhirnya diminum sama Zaidan sendiri hihi. Zaidan juga cerita bahwa ada temannya yang dagangannya laku sedikit. Karena kasihan pada sang teman, dia pun membelikan temannya itu minuman.

Selamat Bu guru, Zaidan, dan teman-teman, acara hari ini lancar!

Begini kira-kira suasana pasar kaget di sekolah Zaidan. Foto dokumentasi bu guru.

Menghitung hasil jualan sepulang sekolah. Laris manis..

Comments

  1. Waaw kecil2 enterprener. Semoga tumbih gede jd pengusaha sukses ya.. aamiin

    ReplyDelete
  2. Kerennya bang Zaidan jadi enterpreneur cilik... Bagus program seperti ini ya mbak..melatih anak tentang jual beli :)

    ReplyDelete
  3. wah hebat, sudah dari kecil diajari entrprner

    ReplyDelete
    Replies
    1. cuma untuk pembelajaran aja pa..program dari sekolah

      Delete
  4. Waaa, Subhanallah... Keren sekali masih kecil sudah ada keinginan untuk untuk berdagang, jempol buat Zaidan! ^_^b

    Apa dari ibunya ada pembekalan atau diajari tentang entrepreneurship sejak dini? Hmm, bagi tipsnya donk mba ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. cuma dikasih pengertian kalo nanti bisa cari uang sendiri bisa dipake sendiri uangnya terserah untuk apa. soalnya jatahh beli mainannya dibatasi

      Delete
  5. waaahhh pinternyaaa...
    saya juga kepengen punya anak cowok sebagai anak pertama, terus bisa bantu ortu^^ kayak putra mbak :)

    ReplyDelete
  6. zaidan kereenn.. saya juga jadi ingin mulai mengajarkan navaro jualan dari sekarang. secara mamanya juga hobi jualan :D
    salam kenal mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal..wah asyik dong kalo mamanya udah hobi jualan bisa menularkan hobinya sm Navaro :)

      Delete
  7. Zaidan entrepreneu cilik ^^ Lain kali bisa ikut bundanya jualan ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiiin..sebenarnya bundanya ini ga bisa jualan hihi

      Delete
  8. uwaaa asik bangettt,jadi inget waktu ngajar dulu,,sering ngadain market day,anak2 antusias bangettt...^^
    ngitung uang,laris manis tanjung kimpul ya nak hehehe

    ReplyDelete
  9. Horeee hebat nih Zaidan udah belajar jualan :) bagus mak, dilatih supaya mentalnya kuat..

    ReplyDelete
  10. bagus banget, memupuk rasa kemandirian dan kewirausahaan sedari dini :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)