Alhamdulillah, Desa Saya Tak kebanjiran



Assalaamualaikum bu, Kuningan banjir ya. Amih di rumah gimana? Kebanjiran juga nggak?

Begitu bunyi pesan whatsaap dari seorang teman dekat semasa kuliah yang masuk ke smartphone saya beberapa waktu yang lalu. Teman saya itu memang pernah bertemu keluarga saya terutama ibu (saya panggil ibu saya dengan panggilan amih), dan kami cukup dekat sejak kuliah di Bandung tahun 90-an. Saya yang tengah duduk di depan komputer sambil merampungkan tulisan, langsung kaget dan membalas pesan tersebut segera. 

Wah, saya malah belum tahu bu. Coba saya kontak rumah dulu ya. Biasanya kalau ada apa-apa, saya pasti dikabari dari kampung.

banjir di kuningan jawa barat
jabar.tribunnews.com

Dalam hati, saya sempat heran juga. Kuningan (Jawa Barat) banjir? Kuningan itu kan terletak di kaki Gunung Ciremai, masa iya banjir? Tapi setelah membaca dengan seksama isi pesan whatsapp teman dan melihat foto-foto yang dikirimkannya, saya merasa sedikit lega. Karena dari nama-nama desa yang disebutkan teman saya di pesan tersebut, tak ada satu pun nama desa orangtua saya disebut. Foto-foto juga menunjukkan 6 desa yang kena banjir tersebut letaknya dekat dengan sungai Cijangkelok, Kuningan. Sedangkan desa orangtua saya cukup jauh dari sungai. Lagipula, grup keluarga di whatsapp sepi-sepi aja, tak ada berita heboh tentang banjir. 

Semalam, saya mencoba menelepon ibu saya via whatsapp. Ibu saya suka minta dikirimkan video kegiatan Za dan Ra, sekaligus saya juga ingin menanyakan kabarnya. Memang ibu saya sekarang pakai whatsapp, padahal sebelumnya tidak. Mungkin beliau ingin bisa berkomunikasi lebih intim dengan anak cucu yang sebagian besar tinggal di luar kota. Kalau pakai whatsapp kan bisa saling kirim video.

Tapi ibu saya tak juga mengangkat  teleponnya. Saya lihat di statusnya terakhir online adalah 3 hari yang lalu. Hmm, mudah-mudahan sih tak ada apa-apa, hanya kuota internet yang habis. Kalau kita menelepon seseorang –apalagi orang yang kita sayangi- terus tidak diangkat-angkat, kita suka berfikir yang tidak-tidak. Akhirnya saya menelepon ke nomor ibu yang satu lagi, Alhamdulillah akhirnya diangkat. Memang sepertinya kuota internet smartphone ibu saya sudah habis, namun beliau tidak tahu cara mengisinya kembali.

kuota internet
pixabay.com
Wah, kalau ibu saya tinggal dekat dengan saya, mungkin tak perlu bingung isi kuota internet. Karena saya punya modem wifi yang bisa dibawa kemana-mana dan dipakai bareng-bareng. Modem wifi seperti ini banyak bermunculan karena kebutuhan orang akan internet semakin banyak. Beli modem wifi bisa di toko-toko yang menjual gadget atau beli di toko online. 

Saya sendiri beli modem wifi lewat toko online karena bisa lebih murah. Saat ini banyak toko online yang menawarkan paket wifi dengan berbagai merek dan penawaran menarik. Misalnya saja di toko online elevenia.co.id , paket bolt ditawarkan mulai dari harga 200 ribuan sampai 600 ribuan, tergantung teknologi dan kapasitas penggunaannya. Biasanya 1 paket modem wifi terdiri dari modem itu sendiri, kartu perdana, charger, dan buku petunjuk pemakaian.

Oh ya, menurut ibu saya, Alhamdulillah desa  dimana orangtua saya tinggal tidak kebanjiran. Lokasi banjir di Kuningan yang melanda 6 desa cukup jauh dari desa orangtua saya, sekitar 39,6 km atau memerlukan waktu di jalan 1 jam lebih. Nama desa yang terkena banjir tersebut antara lain Desa Sindangjawa, Cipondok, Sukaharja, Cibingbin, Citenjo, dan Dukuhbadag. 

Berita-berita online menyebutkan kedalaman genangan air mencapai puluhan sentimeter hingga lebih dari semeter. Tidak disebutkan adanya korban jiwa, tapi korban materi  cukup besar karena perabotan rumah sampai hewan ternak terbawa banjir. Banjir di Kuningan, Jawa Barat, kali ini merupakan yang terbesar selama 35 tahun. Semoga mereka yang menjadi korban banjir diberi kesabaran dan diganti rejekinya dengan yang lebih baik oleh Allah SWT. 

Comments

  1. Masya Allah, Kuningan banjir??? Pas saya liat berita di TV, sempat kaget, masa iya Kuningan banjir, kan dataran tinggi. Tapi ternyata jauh dari desa kelahiran saya.

    Kalo Cibingbin itu Kecamatan tempat nenek dari bapak, jadi dekat dari rumah nenek saya... Tapi Alhamdulillah, nggak ada kabar buruk dari Keluarga dari Kuningan...

    ReplyDelete
  2. semoga yang tertimpa musibah banjir sabar ya ....

    ReplyDelete
  3. aku liat di televisi .. hampir semua daerah jakrta kebanjiran

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Bermain Kartu UNO

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Berendam Air Panas di Grage Hotel & Spa Kuningan