Posts

Showing posts from September, 2015

Ada Cerita Duo Zara Dibalik Blog

Image
(Mencoba) membuat karya dari rumah ternyata lebih rumit dari yang dituliskan Pagi-pagi sekali sebelum Subuh saya biasanya sudah bangun. Alarm sudah dibunyikan dari jam 2, tapi seringkali baru bisa benar-benar bangun jam 4. Air langsung dialirkan ke mesin cuci, tak lama kemudian mesin itu bergemuruh membolak-balikkan baju kotor. Lantai segera saya sapu supaya saat bangun anak dan suami tidak menginjak kotoran. Ngepelnya mah gampang lah, entah kapan kalau sempat. Yang penting bersih dulu dari kotoran.  Habis nyapu, saya masak buat sarapan dan bekal anak ke sekolah. Lalu saya mandi dan shalat Subuh. Tak lama kemudian, Za dan Ra biasanya bangun. Satu kebiasaan Za saat bangun yaitu langsung buka kulkas dan mencomot satu atau dua buah yang sudah dipotong. Habis itu dia sholat lalu saya suapi. Sarapan sudah habis, baru dia mandi dan berpakaian sekolah. Begitu Za dan suami berangkat ke sekolah dan kantor, saya nyalakan komputer untuk menulis. Enak kalau menulis pagi,

Gamelan Bali Membuat Ra Menari

Image
 Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy Do Not Run! Do Not Run! Ngopi danNgeteh di Bali Pulina Makan Siang Ditemani Pemandangan Gunung dan Danau Batur Belajar Toleransi, Sejarah dan Budaya di Pura Tirta Empul Hari kedua kami di Bali diakhiri dengan kunjungan ke Goa Gajah. Goa ini adalah gua buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah. Gua ini terletak di Desa Bedulu, Blahbatu, Gianyar, Bali, dan berjarak kurang lebih 27 km dari Denpasar. UNESCO mencatat goa ini sebagai warisan dunia dalam daftar tentatif (menunggu kepastian) pada tanggal 19 Oktober 1995 di bidang kebudayaan. Sejarah Goa Gajah saya kutip dari Wikipedia, “Penemuan Goa Gajah berawal dari laporan pejabat Hindia Belanda, LC.Heyting pada tahun 1923 yang menemukan arca Ganesha,Trilingga serta arca Hariti kepada pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut di tindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk mengadakan penelitian lanjut pada tahun 1925. Pada t

Belajar Toleransi, Sejarah dan Budaya di Pura Tirtha Empul

Image
Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy Do Not Run! Do Not Run! Ngopi danNgeteh di Bali Pulina Makan Siang Ditemani Pemandangan Gunung dan Danau Batur Perut sudah kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan. Di Bali, kami seringkali menemukan patung-patung cantik. Saya tak terlalu mengerti seni, tapi saya yakin dalam proses pembuatan patung-patung itu butuh proses yang tak mudah. Buktinya, hasilnya patung menjadi cantik, terlihat rumit dan detail, tampak seperti asli. Di jalan menuju tempat wisata berikutnya, kami melewati patung besar dan gagah. Pak sopir menunjukkannya sama kami dan tiba-tiba Za spontan bicara,  “Patung itu bla bla bla…” Hup, hampir saja saya membekap mulut Za. Untung itu tidak saya lakukan. Saya memilih memotong pembicaraannya dan mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Disitu saya sadar, masih banyak PR yang harus saya lakukan. Saya belum tuntas memberikan pemahaman padanya untuk tidak berbicara sem

Makan Siang Ditemani Pemandangan Gunung dan Danau Batur

Image
Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy Do Not Run! Do Not Run! Ngopi danNgeteh di Bali Pulina “Silahkan makan siang dulu pak di sini!” Pak sopir menurunkan kami sekeluarga di depan sebuah restoran. Ia menolak ketika kami ajak ikut serta makan. Saya lihat spanduk besar di depan restoran bertuliskan nama resoran ini yaitu Restoran Batur Sari , dengan tulisan “halal” besar-besar. Alhamdulillah. Ternyata, selain Restoran Batur Sari, ada juga beberapa restoran lainnya di sekitar itu. Semuanya menuliskan kata Halal setelah nama restorannya, dan juga menyediakan mushalla. Seakan berlomba-lomba hendak memburu hati turis muslim. Benar-benar bersyukur mendapat kehormatan seperti itu. artinya, pengusaha Bali peduli sama muslim yang tetap ingin beribadah walau sedang liburan.

Penerbangan Jarak menengah dan Jauh Lebih Nyaman Dengan Singapore Airlines Kelas Ekonomi Premium

Image
“Tips bepergian naik pesawat dengan anak dari saya: jelaskan destinasi yang kita tuju, ceritakan bagaimana nanti kondisi dalam pesawat dan bawa mainan anak yang disukainya agar anak ada kesibukan.” (Ninit Yunita, founder The Urban Mama ). Tips dari Mbak Ninit Yunita di atas sudah saya terapkan juga ketika bepergian naik pesawat bersama anak. Kebetulan beberapa waktu lalu, saya sekeluarga liburan ke Bali. Sebelum pergi, saya bilang sama Za dan Ra, kita mau pergi ke Bali, nanti di pesawat sikapnya yang baik dan Za bawa Ipod agar dia bisa memainkan game kesukaannya.  Perjalanan Jakarta – Bali hanya ditempuh satu setengah jam saja. Kebosanan Za dan Ra di perjalanan masih bisa diatasi. Entahlah kalau lebih dari itu.  Hari Sabtu kemarin, The Urban Mama mengundang saya dan beberapa rekan blogger untuk menghadiri BCA - Singapore Airlines Travel Fair 2015 di Fountain Atrium Grand Indonesia. Saya jadi tahu ada kabar baru yang menggembirakan dari Singapore Airlines.

Ngopi dan Ngeteh di Bali Pulina

Image
Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy Do Not Run! Do Not Run! “Bapak suka ngopi?” pak sopir bertanya sama suami sambil mengemudiakan mobil. Suami mengiyakan. “Kita ke Bali Pulina ya, di sana kita bisa minum kopi dan mengetahui proses pembuatannya.” Begitu kira-kira kata pak sopir yang berbicara dengan logat Bali. Dalam perjalanan menuju agro wisata Bali Pulina, kami melewati sawah yang berundak-undak yang disebut juga terasiring. Memang di kampung halaman, saya juga sudah terbiasa melihat sawah. Hanya saja, kalau sawah yang berundak-undah memang jarang.  Terasering adalah penanaman dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. 

Do Not Run! Do Not Run!

Image
Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy Ini hari kedua kami di Bali. Pagi-pagi setelah shalat Subuh, saya dan suami membangunkan Za dan Ra. “Ayo, mau ikut tidak. Kita mau ke pantai!” Jalanan masih sepi saat kami keluar hotel. Lampu-lampu rumah masih menyala. Di jalanan menuju pantai yang hanya bisa dilewati satu mobil itu, beberapa motor lewat. Mungkin mereka yang akan menuju tempat kerja. Ya, itu hari Senin dan kami malah libuan! Sejenak terbayang sekolah anak-anak. Ah, tapi kan tidak setiap saat   kami liburan dan nanti bisa dikejar pelajaran yang tertinggal. Hanya sekitar 5 sampai 10 menit, kami sudah sampai di Pantai Kuta. Aaaah, ingin teriak. “Ya Allaah, indah nian ciptaan-Mu. Hamba terasa kecil di hadapan-Mu!” Pantai Kuta di pagi hari tak kalah indahnya seperti saat sore hari. Masih sepi, belum banyak orang yang datang. Udaranya segar, bagus untuk berolahraga atau sekedar jalan-jalan. Pasir abu-abu terasa lembut

Hotel Amaris Lebak Bene, Small But Hommy

Image
Tulisan sebelumnya: Terbang Bersama Garuda Saya berulangkali membuka dan menutup casing hadphone saya. Nihil. Handphone saya tetap hang. Akhirnya, setelah mengambil tas, saya duduk dan berfikir. Lalu saya ajak Ra menuju pintu keluar bandara. Sekonyong-konyong, saya lihat kepala Za menyembul dari kerumunan orang-orang yang menunggu di depa pintu exit. Aaah, Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga dengan suami dan anak. Dari bandara, sebuah mobil menjemput kami sekeluarga. Wah kejutan, ternyata suami sudah booking sebuah mobil untuk mengantar kami selama di Bali. Terimakasih suamiku! Kami diantarkan ke hotel Amaris di Jalan Lebak Bene, tempat kami akan menginap selama 3 malam. Dari bandara ke hotel berjarak sekitar 4 km.

Rumah Baru Dari qwords.com

Image
Akhirnya saya memutuskan pindah ke .com setelah beberapa lama berfikir dan berharap. Sering baca postingan teman-teman blogger tentang domain berbayar dan qwords, akhirnya iseng-iseng buka situs itu. Ternyata sedang ada promosi sampai tanggal 7 September kemarin. Di hari-hari terakhirlah saya baru tergerak untuk 'pindah rumah'. Lumayan lebih murah karena sedang ada promo, tak ada salahnya menyisihkan uang belanja sedikit. Dengan harapan, kalau sudah ganti domain berbayar bisa sedikit demi sedikit dapat rejeki buat jajan anak atau nyicil laptop atau untuk naik haji, ups! hehe, ya toh. Kalau cari rejeki itu harus diniatkan untuk apa nanti rejeki yang didapatkan biar berkah. Tapi, diluar itu, semoga apa yang ada di sini bisa lebih bermanfaat.

Belanja di HappyFresh Mudah dan Menguntungkan

Image
Seminggu yang lalu saya pergi ke Bali bersama keluarga. Disana saya mengunjungi beberapa tempat wisata dan pulang kembali ke Jakarta setelah 4 hari di Bali. Pulang jalan-jalan tentu bawa oleh-oleh dong. Ya, oleh-oleh cerita, yang pasti juga oleh-oleh baju kotor. Satu tas penuh isinya baju kotor! Di Bali kami pergi ke beberapa pantai dan anak-anak main air dan pasir di sana. Baju anak-anak basah dan penuh pasir. Pasti butuh tenaga dan waktu lebih untuk membersihkannya.

[Berwisata Bersama Anak Ke Bali] Terbang Bersama Garuda

Image
Saya tidak tahu harus bersikap apa, saat satu tulisan saya tentang aktivitas bersama anak berjudul “ Tim Penolong Umi” berhak menjadi salah satu pemenang pada lomba menulis di Nutrisi Untuk Bangsa . Senang, ya tentu, berarti tulisan itu dihargai dengan baik. Bingung juga iya, saya dapat tiket ke Bali mau ngapain ya di sana, menginap dimana, makannya siapa yang mau bayarin. Ya, itulah saya, kadang ketika ingin menulis ya menulis saja. Lalu saya menertawakan diri sendiri, “Nah lo, bingung deh kamu.” Ya sudahlah, saya tak akan berharap banyak bisa jalan-jalan ke Bali. Itu tak mungkin terjadi. Lagipula ada anggota keluarga besar yang baru dapat musibah, adik juga lagi persiapan menikah, sangat tak mungkin untuk kondisi keuangan kami untuk pergi berlibur. Kalau refreshing mah nggak usah jauh-jauh ke Bali, main-main sama anak di lapangan depan rumah pagi hari juga sudah bikin fresh. Tapi…ini Garuda loh, maskapai penerbangan nomor satu di Indonesia. Saya belum pernah naik Garuda I