Posts

Showing posts from November, 2015

Satu Hari Bersama Hewan-hewan Laut Yang Menggemaskan

Image
Hari Kamis lalu, Ra dan teman-teman sekolah mengadakan field trip ke Ancol, sebuah taman rekreasi terbesar di Indonesia dengan berbagai wahana menarik. Karena tema yang sedang dipelajari adalah hewan laut, maka tempat rekreasi yang dituju adalah Gelanggang Samudera ( Ocean Dream Samudera). Dari sekolah, Ra dan teman-teman sudah ribut aja mau lihat lumba-lumba. Karena Ra belum bisa ditinggal sendiri bersama guru dan teman, maka saya ikut rombongan field trip ke Ancol. Dengan menaiiki 1 bus besar, kami berangkat dari Bintaro jam 7 lebih dan sampai Ancol jam 9-an pagi. Membawa anak usia playgroup dan TK memang harus siap dengan segala kemungkinan seperti mabuk kendaraan. 

Morinaga Chil-go!, Teman Bertualang Yang Praktis dan Nikmat

Image
“Wah ka, kakak udah tinggi ya. Umi udah mau kebalap nih tingginya.” Malam itu, dingin, sunyi. Kami berdua berjalan menuju rumah dari masjid tempat Za les ngaji. Tiba-tiba, saya menyadari sesuatu, Za udah mau nyusul saya tinggi badannya. Dan Za Cuma ketawa.  Ah waktu, begitu cepat berlalu. Rasanya, baru kemarin saya menimang-nimang Za dan Ra. Sekarang Za udah 8 tahun dan Ra 4 tahun. Menakjubkan mengikuti perkembangan mereka dari waktu ke waktu, seperti sebuah petualangan dimana banyak pengalaman menarik dan menantang. Tapi, perjalanan saya masih panjang   untuk mengantarkan mereka menuju kesuksesan.

Ngobrol Santai Tentang Cerdas Bahasa di Sekolah Budi Luhur Bintaro

Image
Hari Senin yang lalu di sekolah Ra ada acara kunjungan ke sekolah lain, yaitu sekolah Budi Luhur Bintaro. Menurut Kepala sekolah SD Budi Luhur, Sofiandi, S. Pd., MM (Biasa disapa Mr. Andi), acara kunjungan ke sekolah Budi Luhur dari sekolahnya Ra sudah berlangsung selama 3 tahun-an. Dari rumah, saya udah bersiap mau ikut ke acara tersebut, mengingat Ra suka berubah-rubah mood -nya. Kadang mau ditinggal kadang tidak. Eh tapi ternyata guru-guru menyarankan untuk ikut saja karena ada sesi ngobrol dengan psikolog. Sayang kalau dilewatkan. Dari sekolah Ra, kami menaiki mobil antar jemput Sekolah Budi Luhur Bintaro. Gak sampai 5 menit, kami sudah sampai di lokasi karena memang dekat sekali. Anak-anak masuk ke sebuah ruangan belajar dengan sebelumnya diberi nametag . 2 orang guru dari sekolah Budi Luhur Bintaro mengajak anak-anak bermain lingkaran besar dan kecil dengan menggunakan bahasa Inggris. Ra memegang erat tangan saya tak mau lepas. Akhirnya kepala sekolah Ra memegangi t

Catatan Talkhow Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)

Image
Bagi seorang ibu, menjaga kesehatan keluarga itu hukumnya (seperti) wajib walau tak ada aturan tertulis mengenai hal itu. bukan karena mentang-mentang saya full time mom berbicara demikian, tapi karena naluri seorang wanita itu (biasanya) merawat dan menyayangi. Bahkan ibu bekerja pun tak akan bisa konsentrasi saat ada anggota keluarga yang sakit. Sebentar-sebentar telepon ke rumah, menanyakan kabar si sakit.  Senang sekali saat saya bisa mengunjungi Pameran Pembangunan Kesehatan 2015 di JIExpo Kemayoran hari Sabtu tanggal 14 November kemarin. Baru tahu saya ternyata ada pameran di bidang kesehatan. Apalagi saat saya bisa mengikuti talkshow tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, insyaallah semakin membuka wawasan saya tentang kesehatan terutama dalam penggunaan obat untuk keluarga.

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Image
Saya tinggal di komplek perumahan. Satu persatu teman seusia Ra sudah sekolah di usia 3 bahkan 2 tahun. Ada satu teman Ra yang lebih muda usianya. Dia terlihat lebih percaya diri dibanding Ra. Dia sudah ‘bersekolah’ sejak usia 2 tahunan. Sedangkan Ra, sangat takut jika bertemu orang baru. Maklum saja, di rumah teman bermainnya hanya saya, Za, dan ayahnya. Hal inilah yang kemudian mendorong saya untuk menyekolahkan Ra di usia 4 tahun kurang. Maksud saya yang utama ingin Ra belajar bersosialisasi dengan orang lain. Masalahnya adalah, Ra masuk playgroup atau TK A ya? Ra lahir bulan Agustus. Jadi usianya termasuk usia nanggung, bikin bingung untuk memutuskan kapan ia akan sekolah. “Memang sih kalau ke playgroup usianya cukup sekali, tapi masuk TK A juga Cuma kurang 1 bulan usianya. Saya kembalikan ke orangtua saja apa akan masuk playgroup atau TK A” Begitu kira-kira kata kepala sekolah calon sekolah Ra saat itu.  Saya tahu kalau untuk masuk ke SD negeri minimal 7 tah

Makan Sayur dan Buah Yuk, Nak!

Image
Sayur dan buah memiliki pernan yang penting untuk kesehatan, baik orang dewasa maupun anak-anak. Kandungan nutrisi di dalamnya sangat baik untuk kesehatan. Bagi anak-anak, sayur dan buah sangat penting untuk pertumbuhannya. Manfaat sayur dan buah untuk anak antara lain: Nutrisi sayur dan buah sangat penting untuk kekebalan tubuh anak. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran membantu mencegah berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, dan lain-lain. Konsumsi buah dan sayuran mengurangi resiko obesitas pada anak. Tidak heran, karena kandungan nutrisi tinggi buah dan sayuran dilengkapi dengan kandungan lemak dan kalori yang rendah. Kandungan serat tinggi pada buah dan sayuran membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Menurut penelitian yang diterbitkan pada Journal of School Health edisi April 2008, anak dengan pola makan sehat dan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran lebih su

Yuk, Cari Tahu Tipe Rumah Idamanmu!

Image
“Mi, kakak pengen pindah rumah mi!” Beberapa waktu lalu, Za bilang kayak gitu. What? Pindah rumah? Mau pindah kemana, ganteeeeng? Mencari rumah yang sesuai dengan harapan itu tak gampang. Rumah yang sekarang saja butuh setahunan lebih sebelum akhirnya ketemu. “Kenapa pindah?” Tanya saya penasaran “Asik mi, yang tingkat dua rumahnya..” Ooh, karena itu toh. Pantesan, Za dan Ra kalau main ke rumah kakak (rumah kakak saya yang Cuma beda 2 blok memang bertingkat dua) betah sekali. Susah diajak pulang. Asyik mungkin ya, bisa naik turun sesukanya. Udah gitu, rumah kakak luas. Enak buat lari-larian anak-anak. Padahal ya, rumah tak bertingkat saja belum maksimal ngurusnya. Gorden dan sarang laba-laba baru beberapa bulan dibersihkan. Duuuh, gawat banget saya. Apalagi kalau tingkat dua, pikir saya. “Ya, insyaallah nanti kalau kakak besar dan sudah bisa cari uang sendiri, kakak beli rumah yang seperti kakak inginkan ya.”

Masih Ingatkah Tragedi di Jalan Legian?

Image
Beberapa waktu lalu saya sekeluarga berkesempatan ke Bali selama 4 hari. Hari ke-4, kami sudah tak punya rencana kemana-mana karena siangnya harus sudah bertolak ke Bandara Ngurah Rai untuk kembali ke Jakarta. Bingung juga kalo gak ngapa-ngapain, jadi mati gaya. Biasanya tiap pagi kami ke pantai Kuta yang Cuma menempuh waktu 10 menit-an dari hotel Amaris tempat kami menginap. Tapi persediaan baju bersih habis, jadi pak suami ngajak kita jalan-jalan aja di sekitar hotel. Hotel kami menginap terletak di Jalan Lebak Bene yang sempit, mungkin hanya memuat 1 mobil. Begitu keluar hotel, belok kiri terus ke kanan, kita akan bertemu dengan Jalan Legian. Jalan ini begitu familiar kan di telinga kita? Ya, karena pada tahun 2002 pernah ada tragedi memilukan di sini, yaitu tragedi bom bali! Pada tanggal 12 Oktober 2002, terjadi 3 rangkaian pengoboman, 2 bom pertama terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian dan 1 bom terakhir di dekat kantor konsulat Amerika Serikat. Le

Inspirasi Tempat Mainan Anak Dari Bahan Murah Meriah

Image
Manajemen mainan anak merupakan salah satu masalah yang seringkali dipusingkan, setidaknya oleh saya. Gak tau deh, ibu-ibu lain pusing gak ya. Apa saya aja ya? Gimana nggak pusing kalau tiap hari mainan bertebaran di seluruh penjuru rumah, di meja makan, tempat tidur, ruang keluarga, bahkan kamar mandi! Udah gitu, kalau udah diberesin, eh berantakan lagi. Belum nginjek mainan yang tajam, bikin sakit fisik dan sakit hati. Waktu masih menjadi pengajar di sebuah sekolah swasta, saya pernah berkunjung ke rumah seorang siswa karena ada program kunjungan ke rumah. Saat siswa tersebut akan membongkar seluruh mainanya, sang ibu melarang dan hanya membolehkan 1 keranjang untuk dimainkan. Sempat heran juga sih, karena waktu itu anak saya baru 1, ditinggal kerja lagi. Jadi nggak tahu situasi di rumah kayak apa berantakannya. Setelah jadi full time mom, baru merasa..begini ternyata 24 jjam lihat situasi rumah.