Posts

Showing posts from October, 2015

Gangguan Hormon Pada Wanita

Image
Kira-kira sebulan lalu,  Saya resah karena sudah 2 bulan ini tak haid. Bukan resah karena takut hamil, kan ada suaminya. Tapi resah, kalupun hamil khawatir ada apa-apa dengan janin karena saya sedang konsumsi pil kontrasepsi. 2 bulan tak haid, 2 kali juga saya lakukan testpac k. Semua hasilnya negatif. heran juga saya, sebenarnya ada apa di perut saya. Perut makin kembung dan badan makin bengkak tapi gak hamil. Ternyata, ke ‘belakang’ pun agak susah. Dibantu obat pelancar BAB, malah perut sakit melilit-lilit. Pokoknya badan terasa gak nyaman banget. Pengennya males-malesan, ngantuk terus, kayak orang hamil besar. Akhirnya saya pun memberanikan diri periksa ke dokter kandungan dekat rumah di RSIA Aqidah (iya, saya emang agak paranoid datang ke dokter). Setelah menunggu sekitar setengah jam, saya pun dipanggil. Duuuh, dokternya cantik dan lembut banget, juga masih muda. Saya jadi sedikit merasa nyaman saat menceritakan masalah saya. sumber

Membuat Kotak Mainan Dari Barang Bekas

Image
Mainan merupakan salah satu media bagi anak untuk belajar dan melatih emosi serta motoriknya. Memiliki mainan tak harus yang mahal karena banyak mainan yang bisa kita buat sendiri di rumah kalau ortunya kreatif. saya ingat satu momen, anak-anak tuh seneng banget dibuatkan balon dari kantong kresek yang diisi udara sehingga ia menggelembung seperti balon.  Saya menyimpan mainan anak di lemari kayu, awalnya, karena belum banyak perabotan yang bisa diismpan di lemari tersebut. Tapi lama-lama, kok ya gak indah banget ya. Mainan pada nongol keluar dari celah jendela lemari yang kacanya udah lepas, karena anak-anak suka menutup lemari dengan keras. Akhirnya saya buat kotak mainan dari barang bekas yang ada di rumah.

Nama Yang Paling Berkesan

Image
“Mi, kakak pengen ganti nama” Kata Za suatu hari mengagetkan saya. “Loh, kenapa? Kan namanya sudah bagus. “ “Abis ada temen kakak ganti nama, mi” “Zaidan itu artinya istimewa loh. Kamu kan anak yang istimewa. Zaidan juga mirip nama pesepakbola muslim yang hebat itu loh, Zinadine Zidane..” Perbincangan ini sudah beberapa waktu lalu terjadi. Saya sempat kaget, khawatir Za di bully karena namanya. Tapi ternyata dia Cuma latah aja karena ada temannya yang ganti nama. Saya pun Cuma bisa memberi pengertian sama Za, kalau namanya itu mempunyai arti yang bagus. Namanya merupakan harapan ayah dan ummi kepadanya. Sesudah itu, Za gak pernah lagi ungkit-ungkit tentang ganti nama.

Sedekah Sampah

Image
Loh, kok sampah disedekahin? Iya, bener. Sedekah sampah adalah salah satu program di sekolah Za. Tiap 2 minggu, Za dan teman-temannya membawa sampah dari rumah untuk dikumpulkan di sekolah. Tentunya sampah yang benilai materi seperti botol bekas dan kertas bekas. Nantinya, sampah tersebut dijual untuk mendanai kegiatan sosial. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pihak sekolah dan pengurus orangtua. Za cukup antusias. Saat saya Cuma bisa membawakannya 3 buah botol bekas, dia kecewa, “Kok Cuma segini mi?” Yaa, adanya Cuma segitu. Saya memang gak terbiasa menyimpan barang bekas banyak-banyak. Gak nyaman. Biasanya, kalo sudah terkumpul sekitar 1 plastik, saya taruh di depan tong sampah untuk diambil pemulung.    Kegiatan ini bisa jadi wawasan yang baru untuk Za tentang sedekah. Sedekah itu tak terbatas waktu dan tempat.   Sedekah juga ternyata berbeda dengan infak karena sedekah tidak hanya mengeluarkan harta. Tapi sedekah mencakup semua amal baik seperti tersenyum, amar ma’ruf

Kain Batik, Teman Setia Kelahiran Anak

Image
Kelahiran anak merupakan sebuah peristiwa penting yang dinanti-nanti baik bagi orangtua, anak maupun keluarga besar. apalagi jika itu adalah anak pertama. Sebuah jiwa baru akan hadir ke dunia, membuat suasana rumah menjadi lebih meriah karena tawa dan tangisnya. Berbagai hal dilakukan dan disiapkan untuk menyambut makhluk mungil tak berdaya tersebut. Pakaian, kamar bayi, peralatan mandinya, dan…berbagai kain. Ya, kain adalah salah satu yang disiapkan ibu saya saat saya akan melahirkan anak pertama, Za. Kain alas ompol yang berwarna-warni dengan gambar yang lucu-lucu dan kain batik. Sudah menjadi kebiasaan di kampung saya untuk menyiapkan kain-kain saat bayi baru lahir. Sempat heran juga sih saya   karena biasanya kain digunakan untuk bawahan kebaya. Tapi saya tak bertanya banyak dan nurut saja sama ibu.   

Belajar Menghargai Perasaan Anak Lewat Teladan Terbaik

Image
Kebun binatang hari itu ramai dengan pengunjung. Sebuah keluarga menyusuri kebun binatang dengan riang. Mereka terlihat sebagai keluarga bahagia. Kelelahan karena berjalan, mereka berhenti. Sang ayah membentangkan tikar plastik untuk mereka duduk. Tak jauh dari mereka juga duduk serombongan keluarga. Mereka duduk menikmati makanan sederhana berupa biskuit dan air kemasan, ditemani semilir angin. Pemandangan yang sungguh luar biasa. Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang cukup keras. Duuut! Ternyata sang anak kentut dengan suara yang cukup nyaring. Sang ayah langsung tertawa, menatap sang anak sambil berkata, "Haha, kamu kentut ya.." Sang anak yang berusia 5 tahun-an merasa malu dibilang seperti itu. Beberapa orang langsung melirik ke arah mereka. Seperti kebanyakan orang, kentut biasanya tak bisa ditahan. Dia langsung marah pada ayahnya. Sepanjang sisa perjalanan liburan di kebun binatang, dia tak mau berdekatan dengan ayahnya karena rasa marah. 

Main, Main, Main!

Image
"Mih, aku pengen jadi anak cowok" kata gadis kecil usia pra sekolah itu. Ia iri melihat keasyikan kakak dan adik lelakinya bermain ini itu. Ia heran kenapa ia yang hanya anak perempuan kecil di rumah itu. Ibunya cuma tertawa. Gadis kecil berambut lurus dan bertubuh kurus itu dengan segera melupakan apa yang dikatakannya dan kembali asyik bermain. Ia suka bermain di kamar, loncat-loncat di atas kasur bersama 3 saudara lelakinya. Ia suka mengintip orang lewat dari jendela kamar berterali besi di rumahnya: anak-anak, ibu-ibu yang hendak berbelanja, dan bapak-bapak yang lewat sambil merokok. Ia heran, kenapa bapak-bapak itu merokok? Untuk apa? Apa rasanya ya? Diam-diam ia dan sang adik mengambil sebatang rokok dan korek api dari warung ibu. Mereka tertawa pelan dan menyalakan rokok itu di kamar. Uhuk, uhuk! Gadis kecil terbatuk. Huek, apa enaknya merokok dan makan asap? Nggak enak banget, bikin mau mati karena jadi susah bernafas. Dengan segera dibuangnya rokok keluar je

Sharing Is Fun

Image
“Mi, sekarang kaka belajar pembagian di sekolah, susah mi!” Keluh Za suatu hari. Za sudah kelas 3 SD sekarang. Di sekolah ia mulai belajar pembagian. Duh, kasian. Padahal ia sempat bilang, ia suka matematika. Pelajaran yang disukainya saja susah, gimana yang lain, pikir saya. Saya Cuma bisa memotivasinya, membantu dan menemaninya belajar supaya ia tak merasa tertekan. Saya perhatikan, belajar pembagian ini ada beberapa cara. Semua cara sudah Za gunakan sampai ia menemukan cara yang paling disukainya.

Berburu Oleh-oleh Khas Bali di Pasar Krisna

Image
Berwisata ke satu tempat tak lengkap rasanya jika tak membeli oleh-oleh. Tak enak rasanya kalau sudah bepergian, terus ditanya teman dan saudara, “Oleh-olehnya mana?” Hayo, jadi kan kudu beli ya. Tapi bukan keharusan kok, tergantung kemampuan yang kita miliki juga. Bali merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di Indonesia. Bahkan saking terkenalnya, wisatawan mancanegara sering salah paham, mengira Bali sebagai kawasan tersendiri, bukan bagian dari Negara Indonesia. Memang Bali indah sih, pantainya tak terlupakan. Masih terbayang lukisan hidup Pantai Pandawa yang menakjubkan. Air laut biru, langit biru, pasir putih. Belum lagi bangunan-bangunan bernilai seni tinggi seperti pura-pura dan patung Garuda Wisnu Kencana. Saat saya dan keluarga berkunjung ke Bali, kami tak lupa mampir ke pasar khusus yang menjual oleh-oleh khas Bali. Setelah menonton tari bali di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park , supir yang membawa kami jalan-jalan selama di Bali mengantarkan kami ke

Hampir Saja Saya Pindah Ke Lain Kartu

Image
"Boleh minta tolong masukin kartuku?" Saya menyerahkan SIM card XL saya ke suami untuk dimasukkan ke handphone (lama) suami yang sudah tidak dipakainya. Handphone saya hang begitu saya tiba di Bali. Untungnya saya bawa handphone lama suami untuk jaga-jaga. Bapak suami mengotak-atik SIM card yang tak juga bisa masuk ke tempatnya. Setelah beberapa lama barulah dia sadar kalau SIM card saya terlalu besar. Saya juga baru sadar, SIM card XL suami ternyata ukurannya lebih kecil. Heran juga saya, tapi saya tak bertanya banyak. Nanti aja diurusnya setelah kami pulang ke rumah, begitu kata suami. Ya sudah, selama di Bali saya pakai handphone suami tanpa SIM card. Untungnya internet dari WIfi di kamar hotel lancar, jadi saya masih bisa men- share foto-foto indah tempat wisata di Bali.

Saya Takut Tak Bisa Bernafas Lagi

Image
sumber “Saya takut tak bisa bernafas lagi” Kata gadis berjilbab kelas 6 SD itu ketika ditanya oleh host Hitam Putih tentang apa yang ia takutkan akibat kabut asap. Seketika semua orang dalam talkshow itu terdiam. Si gadis kecil pun menahan tangis, mengusap-usap matanya yang berair. Co-host memeluk si gadis kecil. Orang dewasa saja menghadapi bahaya maut kadang takut, apalagi anak kecil. Semua orang dalam acara tersebut bisa dipastikan ikut sedih mendengar jawaban tersebut. Gadis kecil yang diwawancarai itu adalah salah satu anak yang mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, untuk meminta pertolongan atas kabut asap yang menimpa tempat tinggalnya di Kalimantan. Sekolahnya seringkali diliburkan, kesehatannya terganggu, haknya untuk bermain di luar rumah berkurang.