Posts

Showing posts from August, 2015

Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Anak Diare

Image
Pagi ini sulungku sudah 3 kali ke kamar mandi. Dia lagi diare. Semalam badannya demam, pagi harinya Alhamdulillah demamnya menurun. Terpaksa deh hari ini dia tidak sekolah dulu. Biar istirahat di rumah. Apalagi weekend ini kami sekeluarga punya rencana ke luar kota. Saat diare, asupan makanan harus diperhatikan. Karena ada makanan yang menyebabkan diare makin parah, sebaliknya ada makanan yang justru dinajurkan saat diare. Makanan untuk penderita diare sebaiknya mudah dicerna, bisa mengentalkan feses, dan memenuhi kebutuhan cairan. Sedangkan makanan yang dihindari saat diare yaitu yang susah dicerna, membuang cairan tubuh, dan mengiritasi saluran pencernaan sehingga diare makin parah. Menurut sumber yang saya baca, makanan ini penting untuk 24 jam pertama diare sehingga membantu meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral dan karbohidrat yang mudah dicerna.

Ikut Lomba "1001 Cerita Keluarga Livina" Yuk!

Image
Memiliki kendaraan sendiri tentu menyenangkan. Walau perawatannya bisa dibilang tidak gampang, tetap lebih baik dibanding tidak punya. Memiliki kendaraan sendiri dan menggunakannya, bisa menghemat ongkos transportasi, bisa menjadi lahan bisnis dengan cara disewakan, dan berbagai manfaat lainnya. Sejak ayahnya anak-anak memiliki kendaraan, alhamdulillah kami bisa pulang lebaran tahun ini dengan menaiki kendaraan sendiri. Berbeda dengan tahun-tahun kemarin yang masih menumpang kendaraan saudara. Anak-anak makin besar dan tak mau dipangku lagi, jadi sudah pasti tak muat kalau numpang terus. Karena ini hal yang baru bagi anak-anak, mereka cukup antusias. Mereka kadang tak bisa duduk manis di dalam kendaraan. Si sulung senangnya menaik-turunkan jendela. Si adik ya ikut-ikutan kakaknya. Mungkin ini hanya ekspresi kegembiraan mereka dan saya hanya bisa mengingatkan mereka terus menerus. Saat arus balik, pak supir yang membawa kendaraan kami sampai bilang begini, "Rame yah walau

Menang Kalah Biasa, Yang Penting..Fun!

Image
“Victory is sweetest when you’ve known defeat” – Malcolm Forbes (Kemenangan adalah hal yang paling manis ketika kau sudah tahu rasanya kalah) Rasanya, peringatan 17 Agustus tahun ini yang paling heboh buat saya. Saat kecil, rasanya saya tidak terlalu banyak ikut lomba pada 17 Agustus-an. Mungkin saya tergolong anak pemalu atau pemalas, entahlah hehe. Orangtua pun rasanya tak banyak mendorong untuk ikut lomba-lomba. Anak kedua saya, Raissa, kadang-kadang masih belum bisa ditinggal di sekolah. Jadi saya banyak mengikuti perkembangan kegiatannya di sekolah. Pada peringatan 17 Agustus tahun ini, sekolahnya mengadakan berbagai lomba. Tak tanggung-tanggung, Raissa yang usianya 4 tahun ikut 3 perlombaan! Yaitu lomba mewarnai, lomba ketangkasan dan lomba sepeda hias. Masing-masing dilaksanaka di hari yang berbeda. Saya sadar Raissa itu yang paling muda di kelasnya. Tak adil mendorongnya untuk jadi juara. Saya berusaha untuk mendorongnya ikut lomba semampu dia.

Kenali Postpartum Depression Sejak Dini!

Image
Hidupku terasa berat sekali setelah ibu pulang. Ibu bilang, ingin menemani bapak berlebaran. Ya, memang beberapa hari lagi lebaran akan datang. Ya sudah, aku merelakan ibu pulang. Aku mulai berkutat dengan cucian bayi, menyusui, mengurus seorang bayi, seorang balita, seorang suami serta rumah. Semua kulakukan sendiri karena asisten rumah tangga yang didatangkan ibu hanya bertahan 2 minggu. Entahlah, dia bilang ingin menemani neneknya yang sakit. Atau, mungkin ia tak tahan dengan kelakuan anak pertamaku yang sering memukulnya. Waktu 24 jam rasanya tak cukup buatku karena ada saja pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan. Padahal urusan keluar rumah untuk belanja macam-macam sudah dialihkan pada suami. Anak pertamaku yang tadinya mulai mandiri ke kamar mandi, sekarang rasanya lebih rewel dan selalu minta perhatian. Seringkali saat aku menyusui bayiku, anak pertamaku minta dibersihkan kotorannya setelah BAB. Aku meminta suamiku untuk membantu dan ia menolak karena tidak ter

Dua Kejutan Dari Si Sulung

Image
Kemarin, saya dapat kejutan dari si sulung. Kejutan pertama, Turun dari mobil jemputan, dia langsung lari ke kamar mandi. “Mi, kakak mau pipis yaa.” Saya mengiyakan sambil mengusap-usap punggung si bungsu yang terbangun karena kepulangan kakaknya dari sekolah. Lama saya tunggu, si kakak tak keluar juga dari kamar saya. Kebetulan, mandinya di kamar mandi yang terhubung dengan kamar saya. Saya panggil-panggil si kakak, dia hanya melongokkan kepalanya sebentar. Terlihat kepalanya basah dan dia sudah ganti baju. Rupanya, dia sudah mandi. Si kakak menutup pintu kamar lagi. Kali ini terdengar bunyi “ceklek!” tanda pintu dikunci.

Mudik Ke Dua Kota

Image
Agustus 2011, “Neng, amih mau pulang ya, mau lebaran di rumah. Kasian bapak sendirian.” Begitu kata ibu saya beberapa hari setelah saya melahirkan anak kedua di akhir bulan Ramadhan tahun 2011. Dalam hati, saya merasa tak rela ibu pulang secepat itu ke kampung halaman. Maunya ya tentu saja ditemani ibu dalam mengurus bayi yang masih merah. Walaupun ini kelahiran anak kedua, tetap saja kehadiran orang yang lebih berpengalaman sangat diharapkan. Tapi saya tentu tak boleh egois. Kapan saya akan jadi ibu yang dewasa jika bergantung terus sama ibu. Saya pun merelakan ibu pulang kampung. Kalau saya ada dalam posisi ibu, tentu saya pun tak tega membiarkan pasangan saya sendirian menghadapi tamu saat lebaran.

Belajar Dari Alam Sepanjang Masa

Image
Pernah dengar sekolah alam? Apa yang terbayang di benak anda mendengar kata “sekolah alam?” Belajar di bawah pohon dengan udara yang semilir? Mengorek-ngorek tanah mencari ulat untuk dipelajari? Blusukan ke kebun untuk melihat berbagai jenis tanaman? Ya, ya, ya, tak salah sih. Memang alam dalam konsep sekolah alam memiliki 2 arti. Satu, alam sebagai pengalaman dimana siswa diajak melakukan serangkaian kegiatan setelah itu distrukturkan. Ini yang membedakan dengan sekolah biasa dimana siswa mempelajari buku lalu mengamalkan. Kedua, alam dalam arti semesta alam. Alamlah yang melahirkan ilmu pengetahuan bagi manusia yang berfikir.

Kebelet Pup Saat Arus Balik

Image
Tahun ini saya beruntung karena bisa mudik lebaran ke dua kota, kampung halaman suami di Subang Jawa Barat, dan kampung halaman saya sendiri di Kuningan Jawa Barat. Biasanya, saya bergantian dengan suami setiap tahun untuk berlebaran di rumah orangtua masing-masing. Misalnya tahun kemarin giliran lebaran di rumah orangtua saya. Maka tahun ini gliliran lebaran di rumah orangtua suami.  Tiga hari di rumah mertua dan tiga hari di rumah orangtua, sudah sangat cukup bagi saya untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga besar. Maka pada Rabu, 22 Juli, saya pun pulang kembali ke tanah rantau dimana saya dan keluarga kecil saya tinggal sekarang. Hihi, bilangnya sih tanah rantau. Padahal Cuma di Bintaro, Tangerang Selatan. Walau libur anak sekolah masih ada bebeapa hari, sengaja saya pilih hari itu biar bisa bareng dengan rombongan keluarga kakak. Jadi kalau nanti berhenti di rest area untuk istirahat, pak supir ada teman ngobrol yaitu kakak lelaki saya. Kebetulan suami