Posts

Showing posts from October, 2014

Kuliner di Sekitar RSPP

Image
Sudah beberapa kali dalam dua bulan ini saya bolak-balik ke RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) dalam rangka menemani suami. Mudah-mudahan sih tak kembali lagi, kami sehat walafiat terus. Kasihan anak-anak yang ditinggal. Kasihan orang-orang yang direpotkan membantu jaga anak. Seorang teman dekat datang berkunjung ke RSPP. Awalnya dia hendak membantu jagain si kecil. Kami makan di kantin RSPP yang walau tak besar tapi cukup bersih. "Kalau ke sini, saya pasti ga ketinggalan makan empek-empek di sini." Katanya. Saya yang tak ikut makan karena masih kenyang cuma manggut-manggut dan menyimpan informasi itu di otak. Kelihatannya sih memang enak. Raissa saja yang awalnya cuma cicipi, malah nambah dan jadinya pesan satu lagi buat Raissa.

RM Sayur Asem Betawi H Masa Ramai Pengunjung di Akhir Pekan

Image
  Neneknya anak-anak (alias mamah mertua saya) datang. Beliau mau membantu saya jaga anak-anak, karena besok ayahnya anak-anak akan dioperasi sebagai tindak lanjut operasi sebelumnya. Hari ini beliau mengajak kami sekeluarga dan keluarga kakaknya suami ke sebuah temmpat makan. Kami biasa menyebutnya RM Haji Masa. Nama lengkap tempat makan itu RM Sayur Asem Betawi H Masa. Letaknya di Jalan Pondok Jaya No 5 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dari rumah kami hanya memakan waktu kurang dari sepuluh menit. Begitu sampai, mobil dan motor sudah berjejer manis di depan rumah makan sehingga saya tak bisa melihat langsung penampakan rumah makan. Ramai sekali. Padahal belum masuk waktu makan siang, baru jam 10 pagi. Mungkin karena akhir pekan ya. 

4 Hal Yang Harus Disiapkan Jika Ingin Memiliki Buah Hati

Image
Memiliki buah hati atau anak merupakan impian setiap pasangan. Anak bisa menjadi pewaris kekayaan orangtua, keriangannya menjadi obat penat orangtua, keberadaannya melengkapi hidup orangtua. Bahkan, anak bisa mengantarkan orangtua ke surga . Ketika kita marah dan kesal karena kelakuan anak, ingat kembali mereka adalah aset kita di masa depan bahkan akhirat. Memiliki buah hati perlu persiapan. Setidaknya, ada 4 hal yang harus dipersiapkan jika ingin memiliki buah hati.

Agar Menunggu Menjadi Tak Membosankan

Image
Menunggu adalah pekerjaan yang cukup membosankan dan meresahkan. Menunggu anak dan suami pulang, menunggu masakan matang, menunggu weekend datang, menunggu tamu yang ditunggu, menunggu gajian datang :D, menunggu jodoh, dan sebagainya. Pernah dengar hal ini, sesuatu jangan ditunggu. Biarkan saja ia datang dengan sendirinya. Benar juga sih. Mungkin maksudnya, lakukan saja kegiatan kita seperti biasa jangan sampai menunggu membuat kita diam dalam resah.

Yuk, Kenali Pariwisata Kota Kuningan

Image
Sahabat blogger , pernahkah sahabat berkunjung ke Kota Kuningan? Kota Kuningan ini adalah kota tempat dimana saya lahir dan besar. Setidaknya dua tahun sekali saya pulang ke Kuningan bersama suami dan anak-anak, seperti pengalaman mudik yang sudah saya tulis di sini dan sini.   Nama Kuningan kemungkinan berasal dari nama sejenis logam campuran dari timah, perak dan perunggu. Sampai tahun 1950-an, barang yang terbuat dri Kuningan masih disukai masyarakat elit di daerah Kuningan. Banyak legenda yang berhubungan dengan nama Kuningan.   Diantaranya adalah legenda Pendeta Galuh yang diuji oleh Raja Galuh untuk menaksir kehamilan istrinya, padahal istrinya tidak hamil. Hal ini dilakukan untuk mencelakakan sang pendeta. Tetapi ketika istri Raja Galu benar-benar hamil, sang Raja marah dan menendang perabota-perabotan yang terbuat dari kuningan. Tempat jatuhnya perabotan itu dinamakan Kuningan. 

Ajak Si Kecil Ke Pengajian, Kenapa Tidak?

Image
Tuesday is coming, time to refresh my soul . Ah, sebenarnya menyegarkan jiwa bisa kapan saja ya. Di rumah pun bisa. Tiap hari juga kita shalat dan baca Qur'an. Tapi, kalau kita mendengar langsung kajian agama dari ahlinya, bertemu dengan orang-orang bertujuan sama mencari ilmu Tuhan, tentu rasanya beda.  Apalagi bagi yang sedang belajar Qur'an, lebih afdhol kalau belajar langsung berhadapan dengan pengajar. Karena berkaitan dengan pengucapan huruf, asal keluar huruf, dan sebagainya. Saat ini saya sedang mendorong diri untuk ikut lagi kajian agama langsung pada ahlinya. Alhamdulillah, di mesjid dekat rumah ada majelis taklim yang cukup aktif kegiatannya. Dari hari Senin sampai Jumat ada kajian dengan tema beragam. Walau untuk sementara ini tidak bisa setiap hari datang, setidaknya seminggu sekali saya mengusahakan hadir.

Oleh-oleh Lombok

Image
Minggu kemarin, ayahnya anak-anak mendapat tugas dinas ke Lombok. Wuih, saya langsung ngiler dan ingat cerita-cerita sahabat blogger tentang keindahan Lombok. Pantainya, Gili Trawangan, dan yang lainnya. Sayang, Zaidan sekolah. Kami tak bisa ikut ke Lombok. Memang bukan rejeki kami. Toh, ayahnya juga ke sana dalam rangka tugas. Tapi, walau tak ikut ke Lombok, Alhamdulillah kami masih kebagian oleh-oleh Lombok. Buat sahabat blogger yang penasaran, apa saja oleh-oleh dari Lombok. Ini saya tulis daftar oleh-oleh Lombok yang bisa didapatkan jika kita jalan-jalan ke sana.

Niatnya apa sih?

Image
Hari Jum'at kemarin adalah jadwal Zaidan les FAHIM Qur'an . Seperti biasa, saya pun mengantarnya ke mesjid dan sekalian shalat Maghrib berjamaah. Lesnya baru akan dimulai setelah shalat Maghrib. Allaahu akbar . Saya takbir dan bersidekap. Tak lama kemudian, ada serombongan ABG datang dan berjejer di samping kiri saya, mungkin usia kelas 2 atau 3 SMP. Wangi sekali. Saya bisa mencium entah parfum atau deodorant dari tubuh mereka. Tuh, saya jadi tak konsentrasi. Sambil mengobrol macam-macam, mereka menaruh mukena dan pergi ke toilet untuk berwudhu.Setelah wudhu, mereka mengenakan mukena dan bersiap shalat. Seorang ABG bertanya pada temannya, "Niatnya apa sih?" Saya tak ingin menghakimi siapa pun karena saya sadar saya pun jauh dari sempurna. Kemampuan dan kesempatan belajar seseorang berbeda-beda. Saya hanya ingin berkaca. Saya bersyukur sewaktu kecil bapak dan ibu cukup keras mendidik dalam hal ibadah. Sewaktu kecil, saya belajar shalat dan Alqur'an di mesjid ke

Keranjang Baju Sahabat Raissa

Image
    Ibu rumah tangga tanpa asisten di rumah, harus kreatif menjalanka berbagai upaya agar pekerjaan rumah tangga beres dan anak tetap anteng. Salah satu pekerjaan rumah tangga yang cukup menguras tenaga adalah menyetrika. Biasanya, saya menyetrika seminggu dua kali saat hari Sabtu dan Minggu, saat suami di rumah. Sehingga anak-anak bisa main sama ayahnya, sementara ibunya anteng menyetrika. Soalnya, bahaya kalau mereka bolak-balik nyamperin emaknya yang lagi megang setrikaan panas. Tapi, tak jarang juga saya yang kena 'cium' setrikaan karena tak konsen harus berbagi perhatian. Kalau terpaksa harus menyetrika saat tak ada yang menjaga anak, biasanya saya berikan anak-anak berbagai kegiatan agar mereka bisa main sendiri. Zaidan sukanya menggambar dan main gadget . Raissa suka sekali naik keranjang pakaian dan bobo di sana. Yaa, lumayan anteng. Biasanya, dia naik keranjang sambil menonton TV, sambil memasukkan semua mainan ke dalam keranjang, at

Luruskan Lagi Niat Menulis

Image
….Innamal a’maalu binniyat wa likullimriin maa nawa… “…Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya…” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits) Menurut Ustadz Marwan Hadidi, S.Pd.I, maksud hadist Rasulullah di atas adalah bahwa niat merupakan tolok ukur suatu amalan. Diterima atau tidaknya tergantung niat. Banyaknya pahala yang didapat atau sedikit pun tergantung niat. Niat adalah perkara hati yang urusannya sangat penting. Seseorang bisa naik ke derajat shiddiqin dan bisa jatuh ke derajat yang paling bawah disebabkan karena niatnya. Saya jadi diingatkan kembali niat awal menulis. Dulu, sejak semasa gadis, saya suka menulis nonfiksi (cerita pendek dan novel). Saya berjanji akan menulis yang baik saja, yang bisa diambil hikmahnya oleh semua orang. Dan Alhamdulillah saya sudah menerbitkan tiga buku antologi dan dua buah novel . Walaupun sepertinya tidak terlalu ‘kenceng’ penjualannya, saya bersyukur pernah mendapatkan kesempatan itu. Sekara

Tips Mengatur Jajan Anak

Image
Ibu-ibu, apakah saat belanja suka membuat catatan belanja? Catatannya ditulis di atas kertas atau ditulis di pikiran? Apakah barang yang dibeli sesuai dengan catatan belanja? Atau malah beli barang di luar catatan belanja? Kalau saya suka menulis catatan belanja karena mudah lupa. Namun, adaaa saja satu atau dua barang yang dibeli di luar catatan belanja. Apalagi kalau belanjanya bawa anak-anak. Sudah pasti dompetnya bocor karena mereka minta jajan atau mainan. Seperti beberapa hari lalu. Saya mau beli kertas krep untuk keperluan pengajian . Saya lupa membuat perjanjian dengan Raissa untuk tidak beli mainan. Begitu melihat gitar mainan bergambar hello kitty , Raissa tak mau beranjak deh dari toko. Tahu kan ya, kalau di toko fotokopi (di sana jual kertas krep) biasanya selain jasa fotokopi menjual berbagai mainan, makanan dan minuman juga. Bisaaa saja si enci penjualnya. Anak-anak pasti suka dong lihat beraneka macam mainan di sana. Padahal, mainan di rumah pun ada. Seringkali b

Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial

Image
Hari ini saya mengajak Raissa ke pengajian majelis taklim di masjid komplek rumah. Raissa jadi peserta termuda. Wah, senang rasanya bisa berkumpul dengan orang-orang yang baik hati dan bertujuan sama mencari ilmu Allah. Rasanya sudah berabad-abad saya tak berbaur dengan komunitas tertentu, setelah melahirkan baby Raissa. Walau aslinya saya tak pandai bersosialisasi, walau awalnya saya gugup, saya bisa juga mengatasinya. Seharusnya saya tak perlu khawatir. Mereka adalah orang-orang yang sama seperti saya, mencari ridha Ilahi. Tema pengajian kali ini tidak biasa, yaitu Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial. Menarik kan temanya? Alam raya ini adalah ciptaan Tuhan yang berhak juga dicintai. Salah satunya dengan mengurangi sampah. Bayangkan, Sampah plastik ini baru bisa terurai di dalam tanah 10-20 tahun! Memanfaatkan kantong plastik bekas sebagai bunga artifisial adalah salah satu langkah untuk mengurangi sampah, mencintai bumi, dan bisa bernilai ekonomi loh.

Hati-Hati Berenang di Kolam Renang Umum

Image
Beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi di grup ibub-ibu RT lingkungan saya, bahwa ada dua anak usia kelas 2 atau 3 SD yang tenggelam di kolam renng komplek rumah kami. salah satunya tak dapat diselamatkan dan meninggal. Peristiwa itu terjadi sesaat sebelum kolam tutup di sore hari (kolam tutup jam 5 sore). Terang saja saya terkejut. Saya sering berenang di sana bersama dua buah hati saya, Zadan dan Raissa. Saya bersyukur ada fasilitas kolam renang umum yang dekat dari rumah. Namun, sepertinya banyak yang harus diperbaiki. Terakhir saya berenang di sana, pintu toilet rusak berat dan tak dapat ditutup. Saya harus meminta Zaidan berjaga di depan pintu agar tak ada orang yang masuk. Belum lagi pengunjung yang tak disiplin, misalnya memberi makan anak saat berenang. Padahal sudah jelas ada aturan yang tak membolehkan hal itu. Atau, peristiwa yang pernah saya alami ketika ada pengunjung yang memaksa menukarkan ban-nya dengan ban yang saya pegang, karena ban-nya kempes. Waktu itu saya

Asuransi Untuk Keluarga Saya

Image
Baru sekitar dua minggu yang lalu, suami saya menjalani operasi ESWL untuk penyakit batu ginjalnya. Siapapun yang terkena musibah pasti cemas dan tidak tenang, memikirkan masalah kesehatan pasien atau biaya operasi. Menurut tetangga yang pernah membantu temannya ketika operasi ESWL, biaya operasi kecil ini bisa mencapai 4 juta bahkan puluhan juta tergantung tempat dimana ia akan dioperasi. Namun, setidaknya satu masalah bisa teratasi. Semua biaya operasi dan rawat inap ditanggung asuransi! Waktu anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun) berusia sekitar 2 tahun-an, ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran kemih. Orangtua mana yang suka melihat anaknya tergolek lemah dengan jarum infus di tangannya, tak mau sedikit pun terpisah dari ibunya. Belum lagi biaya perawatan yang besar karena Zaidan dirawat selama kurang lebih seminggu. Lagi-lagi, satu masalah lain bisa diatasi. Semua biaya perawatan ditanggung asuransi! Di saat-saat seperti itu, saya merasakan sekali manfaat a

Cerita Berantai

Image
Akhir-akhir ini Zaidan sedang menyukai sebuah permainan bernama Cerita Berantai. Cara bermainnya, saya membuat satu kalimat lalu Zaidan melanjutkannya dengan kalimat yang lain. Saya buat lagi kalimat untuk melanjutkan cerita, lalu giliran Zaidan. Begitu seterusnya, merangkai sebuah cerita. Bagian yang menantang adalah bagaimana agar kalimat yang kita buat berhubungan dengan kalimat sebelumnya. Bagian yang seru adalah jika kita sudah sedemikian bingung dan akhirnya kalimat yang dibuat jadi tak berhubungan. Gelak tawa pun membahana. Entah kapan saya pernah memainkan permainan ini. Mungkin SMP atau SMA saat pelajaran Bahasa Indonesia. Entahlah, lupa. Kalau permainan Pesan Berantai sudah sering dilakukan sejak SD saat pramuka atau kegiatan pelatihan-pelatihan. Pesan berantai adalah permainan kekompakan dan ketelitian dalam menerima pesan. Peserta permainan berbaris. Peserta pertama akan menerima pesan lalu disampaikan ke peserta di belakangnya. Pesan yang sampai ke peserta terakhir harus

Suara Bising Itu

Image
Kakak beradik ini, kalau sudah ngumpul pasti rame. Siapa lagi kalau bukan Zaidan dan Raissa, dua buah hati saya. Seperti halnya semalam. Saat jam menunjukkan angka mendekati delapan, Raissa sudah mulai terlihat mengantuk. Tapi, begitu kakaknya datang dari mesjid, matanya langsung 'melotot', badannya langsung segar lagi. Ajaib. Mereka berdua langsung membuat keributan di dalam kamar. Melompat-lompat di atas kasur, berkejaran sambil berteriak, dan semacamnya. Tanda-tanda datangnya 'tamu' membuat badan saya pegal dan kepala pening mendengar kebisingan ini. Saya keluar kamar meninggalkan mereka berdua, mengambil sepotong roti dan mengunyahnya sambil duduk. Dua bocah itu emngekor dan duduk di depan saya. "Umi sedih?" tanya Raissa. Saya menggeleng. "Nih, minum." Raissa menyodorkan kepalan tangannya membentuk gelas. Hihi, duh lagi lemes begini jadi pengen ketawa. Saya tersenyum dan menghirup air bohongan yang ia sodorkan. Setelah itu, Raissa joget-joget s

Jika Saya Bisa Mengendarai Motor Atau Mobil

Image
Surat ini saya temukan beberapa waktu lalu saat saya membereskan isi tas anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun). Hati saya langsung dilanda rasa bersalah. Ibu mana yang tak merasa bersalah jika ia tak bisa mengantar atau menjemput anaknya ke dan dari sekolah. Apalagi jika ibu itu ibu tumah tangga penuh, tidak bekerja di luar rumah. Makin lengkap lah rasa bersalahnya. Itulah yang saya rasakan, merasa bersalah pada anak pertama saya karena tak bisa memenuhi keinginannya. Saya berusaha tak terlalu menunjukkan rasa bersalah ini agar tidak makin mengacaukan perasaan Zaidan. Saya minta maaf. Saya jelaskan kenapa Zaidan harus ikut mobil antar jemput sekolah. Supaya Zaidan lebih aman dari panas dan hujan, supaya umi tak terlalu lelah karena harus mengurus rumah dan adik Raissa, supaya Zaidan belajar mandiri dan bersosialisasi, dan sebagainya. Zaidan juga sepertinya berusaha mengerti. Saya juga tak lupa minta Zaidan mendoakan saya supaya bisa mengendarai motor atau mobil. Apa hubungan

Waspadai Angkot Kosong

Image
Ibu mana yang tak geram saat mendengar berita di televisi tentang anak-anak yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Hati kami menangis dan teringat kembali sosok anak-anak di rumah. Kami diingatkan untuk banyak memeluk anak-anak dan menjaga mereka dari kerasnya dunia. Saya langsung memberi pengetahuan kepada anak saya tentang pentingnya menjaga tubuh kita dan berhati-hati terhadap orang lain dengan gelagat tertentu. Terutama kepada Zaidan (7 tahun) yang sekolahnya sudah tidak ditemani orangtua, pergi dan pulang bersama supir antar jemput sekolah, dan kadang pulang sendiri jam 8 malam sehabis les Al qur'an di mesjid komplek rumah. Adiknya, Raissa, karena masih 3 tahun tentu lebih banyak bersama saya daripada orang lain. Begitu Kumpulan Emak Blogger (KEB) mengadakan program KEB Agent of Change dengan cara menyebarkan pemahaman tentang Kekerasan Seksual, saya antusias sekali. Kita memang harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan seks untuk agar tidak terjadi lag