Sedia Wortel Sebelum Pakai Kacamata

Ayah saya pakai kacamata. Ibu saya pakai kacamata. Dua kakak laki- laki saya pakai kacamata. Saya pakai kacamata, sejak kelas 4 SD. Adik saya yang awalnya saya kira tidak akan berkacamata, ternyata pakai kacamata juga ketika dia mulai sibuk dengan tugaa kuliah. Lengkaplah sudah kami menjadi keluarga berkacamata, mengingatkan kami pada serial sinetron zaman dulu berjudul Keluarga Markum yang semua anggota kelurganya berkacamata.

Katanya, berkacamata bisa merupakan faktor keturunan. Saya sedikit khawatir juga kalau anak-anak saya nanti harus pakai kacamata. Apalagi suami saya juga berkacamata. Saya masih ingat ketika saya harus pakai kacamata saat kelas 4 SD. Mau main ini salah, main itu salah karena takut kacamata pecah. Kalau berenang harus lepas kacamata sehingga tidak bisa melihat dengan jelas. Berkeringat sedikit lensa kacamata jadi buram. Uh, jadi tidak leluasa bermain.

Keberadaan TV kabel dengan berbagai tayangan film kartun yang menarik dan berbagai games seru yang ada di gadget-gadget menambah daftar penyebab kerusakan mata. Anak sulung saya bisa bermain gadget berjam-jam jika tidak dilarang. Nonton TV juga maunya dekat-dekat terus. Saya harus mengingatkannya berkali-kali bahkan seringkali saya terpaksa gendong dia untuk menjauhi TV.

Akhirnya saya harus berpikir kreatif menemukan cara untuk setidaknya mengurangi kerusakan mata pada anak-anak saya. Saya menerapkan peraturan tentang jarak menonton TV -dan sering dilanggar, cape deeeh-, gadget day hanya sabtu dan minggu, dan menyediakan wortel setiap hari di rumah!

Ya, wortel. Bukan untuk kelinci tapi untuk stok bahan makanan. Kenapa wortel? Karena wortel kaya akan vitamin A. Rasanya sejak kecil di sekolah sudah dikenalkan bahwa wortel terkenal sebagai salah satu sayuran yang mengandung vitamin A. Biasanya wortel saya masak untuk campuran di nasi goreng, mie goreng, sop, tumisan. Kadang-kadang saya buat jus wortel dan madu. Saya coba buat salad wortel dioles mayones untuk bekal anak sekolah. Ternyata anak saya suka! Seperti makanan bento yang pernah dia makan, enak, katanya. Syukurlah. Sebenarnya saya sempat khawatir anak saya akan membenci wortel, mengingat saya sendiri sejak kecil agak tidak suka bau wortel. Tapi ternyata kalau kita bisa mengolahnya wortel bisa kita jadikan makanan yang menarik ya. Sampai saat ini saya terus belajar bagaimana mengolah makanan jadi enak dan menarik. Mungkin suatu saat saya mau mencoba buat puding atau cake wortel.

Dengan memakan wortel setiap hari memang tidak serta merta anak saya akan terhindar dari memakai kacamata, karena harus diimbangi juga dengan makanan sehat dan kebiasaan sehat lain. Tapi setidaknya jika suatu hari dia memakai kacamata, tidak terlalu besar kerusakan mata yang dialaminya. Yang penting, usaha menuju sehat itu terus dilakukan.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.resepsehat.com persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan”

Comments

  1. wortel kalau direbus itu apa hilang vitaminnya mbak? baiknya apa wortel mentah aja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yang saya tau semua sayuran kilo direbus vitaminnya berkurang. Mmang sepertinya paling baik mentah2. Tapi anak2 saya sepertinya ku rang suka Kalo Makan wortel mentah Karena keras dan baunya khas. Akhirnya harus dikreasikan deh.salam knal mba

      Delete
  2. makanan bergizi.... terutama sayur mayur... penting bgt gan....

    Salam persahabatan sll dr MENONE

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Bermain Kartu UNO

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Berendam Air Panas di Grage Hotel & Spa Kuningan